Lagu “Otak Vs Hati” dari Bacill, atau Bacil Kill (BK), mengangkat tema tentang perjuangan batin antara logika dan perasaan dalam menghadapi kehidupan yang keras. Dengan gaya lirik yang jujur dan lugas, Bacill menyampaikan konflik internal yang ia alami serta pengaruh lingkungan yang penuh tantangan. “Otak Vs Hati” adalah sebuah refleksi pribadi yang menggambarkan bagaimana Bacill berusaha menemukan jati dirinya di tengah realitas yang sulit.
Lirik Lagu Otak Vs Hati
[Verse 1]
Banyak orang bilang diriku orang gila
Bergaul di jalanan, kelakuan slengean
Gak punya harapan, gak punya masa depan
Gak punya cita-cita, itu kata mereka
Mamaku bilang, jadi diri sendiri
Gak usah peduli omongan yang sana sini
Jangan ganggu orang, pakai otakmu
Jangan lupakan siapa Tuhanmu
Ku teruskan langkahku walau kadang terhenti
Seiring hip hop takkan pernah mati
Takkan pernah berhenti
Mengalir dalam tubuhku ini kan ku bawa sampai mati
Walau kadang hidup ini membuat ku jadi parno
Kadang bertingkah seperti orang bodoh
Kadang hatiku bermusuhan dengan otakku
Kadang membuat diriku jadi psycho
[Chorus]
Otak versus hati
(Otak versus hati, otak versus hati)
Otak versus hati
(Otak versus hati, otak versus hati)
[Verse 2]
Ku habiskan waktuku, hariku
Melawan diriku tuk mencari mimpiku
Ku temukan musuhku menghalangi jalanku
Mereka memakai topeng di depanku
B-ngsat, lo pikir lo yang paling hebat
Lo pikir lo punya otot besi tulang kawat
Awas nyawa lo bisa lewat
Hati-hati zaman sekarang banyak orang nekat
Ku berdoa, ku mohon pada Tuhanku
Agar ku dapat memberikan maafku
Walau ku tau diriku orang berdosa
Yang sering membuat banyak luka-luka
Maafkanlah bila ku salah bicara
Maklum saja diriku hanyalah manusia
Kadang yang benar ku lihat sepertinya salah
Kadang yang salah sepertinya wajar saja
[Chorus]
Otak versus hati
(Otak versus hati, otak versus hati)
Otak versus hati
(Otak versus hati, otak versus hati)
[Verse 3]
Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari
Setiap waktuku berlalu cepat di hadapanku
Setiap saat diriku harus dapat memilih
Mana yang harus dipilih, otak atau hati
Yang kan menentukan setiap langkahku
Di sini semua mata menatapku
Mereka semua kan menilai apa yang kan ku lakukan
Diriku seperti seorang terdakwa di pengadilan
Tapi apa yang harus ku lakukan, kan ku lakukan
Bila itu memang harus ku lakukan
Ku tak peduli benar atau salah
Diriku tak peduli nanti orang bilang apa
Tentang diriku ini, ku tak peduli
Ku dibesarkan di kota yang penuh benci
Caci maki terdengar setiap hari
Apakah yang harus ku lakukan di sini?
[Chorus]
Otak versus hati
(Otak versus hati, otak versus hati)
Otak versus hati
(Otak versus hati, otak versus hati)
Deskripsi
Dalam “Otak Vs Hati,” Bacill mengekspresikan pergulatan emosional yang sering kali muncul antara otak dan hati. Di verse pertama, Bacill menceritakan bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya sebagai seseorang yang “gak punya harapan.” Namun, pesan ibunya untuk menjadi diri sendiri dan tidak terganggu oleh omongan orang memberi Bacill kekuatan. Lirik seperti “Kadang hatiku bermusuhan dengan otakku, kadang membuat diriku jadi psycho” menggambarkan konflik yang terus-menerus antara keinginan untuk mengikuti logika atau perasaan.
Chorus “Otak versus hati” yang berulang mempertegas tema utama lagu ini, yaitu pertempuran antara akal dan emosi yang tak pernah berhenti. Melalui pengulangan ini, Bacill menyampaikan bahwa konflik ini adalah bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Di verse kedua, Bacill berbicara tentang pengaruh lingkungan yang penuh tantangan, termasuk orang-orang yang mencoba menghalangi jalannya. Ia menyebut mereka sebagai “musuh dengan topeng,” menggambarkan rasa tidak percayanya terhadap orang-orang di sekitarnya yang mungkin bersikap palsu. Meskipun demikian, ia tetap berdoa dan memohon ampun atas segala kesalahannya, menunjukkan sisi spiritual yang mendalam.
Verse terakhir memperlihatkan kesadaran Bacill tentang pilihan-pilihan hidup yang sulit, di mana ia harus menentukan mana yang lebih baik: mengikuti otak atau hati. Lirik seperti “Diriku seperti seorang terdakwa di pengadilan” mencerminkan rasa penilaian dari masyarakat, tetapi Bacill menunjukkan bahwa ia akan tetap melangkah sesuai dengan keyakinannya, terlepas dari pandangan orang lain.