Lagu “Masih” oleh Bacill, atau Bacil Kill (BK), adalah ekspresi penuh rasa syukur dan semangat untuk terus melangkah dalam perjalanan hidup yang penuh liku. Dengan lirik yang jujur dan mendalam, Bacill menggambarkan perjuangannya menghadapi masa-masa sulit dan menemukan kekuatan untuk bangkit kembali. “Masih” adalah bukti ketekunan dan cinta Bacill pada musik yang selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Lirik Lagu Bacill – Masih
[Verse 1]
Menggores pena di latar kertas lanjut ku bicara
Tak terkira kini ku sudah memegang microphone yang tidur terlalu lama
Lupakan masa di mana ku merasa hampa
Sampai rahang patah, tangan patah, dan mata satu buta
Tanpa kau tunggu ku akan membabi buta, terbukti
Gong sudah berbunyi, ku nyalakan api takkan menepi huh
Lalu ku dayung seimbang berlayar dengan tenang
Pasti kan temukan titik cahaya terang, bukan ini peluang
Tetapi ku ucapkan terima kasih support dan apapun yang kalian bantukan
[Chorus]
Berangkat lagi, ku masih berlayar mari ikuti
Ini aku masih ada di sini
Ku pegang microphone ini sudah bukti
Ku takkan berlari
[Verse 2]
Lanjut cerita di mana ku cuma terbaring lemah
Pikiran hancur, semuanya hancur
Berpedoman ku tak kan mundur
Lima bulan ku harus tetap berjuang melawan
Di dampingi support dari kawan-kawan
Keluarga yang pertama, ketika mata terbuka
Ku langsung berdoa agar cepat bisa bangkit
Karena ku masih punya impian banyak (memperbesarkan anak)
Menjadi tau apa arti hidup
Dahulu kala tersesat terlalu lama di angkasa monoton punya
Tapi ku takkan lupa
Karena itulah ku bisa menginjak dan menggenggam microphone
Sampai detik ini terus ku perpanjang
Alhamdulillah Tuhan masih beri peluang
Semoga ku tetap diberi umur panjang (amin)
[Chorus]
Berangkat lagi, ku masih berlayar mari ikuti
Ini aku masih ada di sini
Ku pegang microphone ini sudah bukti
Ku takkan berlari
Deskripsi
Dalam “Masih,” Bacill mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan dan rasa syukur. Di verse pertama, ia mulai dengan refleksi tentang masa lalunya, di mana ia merasa hampa dan terpuruk, hingga akhirnya kembali menemukan pegangan pada microphone. Lirik seperti “sampai rahang patah, tangan patah, dan mata satu buta” menunjukkan betapa kerasnya perjalanan yang ia lalui, namun Bacill tetap membara dengan semangat. “Ku nyalakan api takkan menepi” memperlihatkan tekadnya yang tak tergoyahkan untuk tetap berkarya.
Pada chorus, Bacill menyatakan bahwa ia masih berlayar dan tetap berada di jalur yang ia pilih, menunjukkan kesetiaan pada musik dan mimpi yang ia kejar. Lirik “ku pegang microphone ini sudah bukti, ku takkan berlari” menandakan dedikasi Bacill terhadap seni dan tekadnya untuk tetap teguh.
Verse kedua menggambarkan pengalaman Bacill saat berjuang dari titik terendah dalam hidupnya, di mana ia didampingi oleh keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung. Dengan lirik “lima bulan ku harus tetap berjuang melawan,” ia mengungkapkan proses pemulihan yang penuh tantangan. Ia juga merenungkan arti hidup dan impian untuk masa depan, berterima kasih atas kesempatan kedua yang diberikan Tuhan. Dengan ucapan syukur “Alhamdulillah Tuhan masih beri peluang,” Bacill berharap untuk terus berkarya dengan umur panjang.