Lagu “Bergegas” dari Bacill atau Bacil Kill (BK) adalah lagu penuh energi yang menggambarkan semangat untuk terus maju dan berkarya tanpa menunda. Dengan lirik yang lugas dan beat yang menghentak, Bacill mengajak pendengarnya untuk bangkit dan menjalani hidup dengan kecepatan penuh. “Bergegas” adalah bukti bahwa kreativitas tidak menunggu, dan Bacill siap menyalurkan inspirasinya dengan spontanitas dan dedikasi.
Lirik Lagu Bacill – Bergegas
[Verse 1]
Mainkan kata, sudah tertata
Belum rapi kuhidupkan microphone saja
Mencari-cari nada, bernyanyi sendiri
Di dalam ruangan ku seperti orang gila
Sudah kutemukan, ku panjangkan
Beat per bar belum rapi, tetap lugas
Karena ku harus bergegas, agar tidak jadi malas
Minum air setengah gelas, langsung gas
[Hook]
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
[Verse 2]
Ku lanjutkan verse ke 2, sudah mulai panas
Keringat menetes, kesusahan tapi protes
Dengan cepat mengakses ini telinga
Keluarkan suara yihaa, yihaa, yihaa
Pasang headset di telinga
Ku dengar beat, hantam wataa, wataa
Tetap salurkan nada, mainkan flow
Verse terakhir ku akhiri ini sedikit gokil bro
[Hook]
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan
Deskripsi
Dalam “Bergegas,” Bacill menggambarkan proses kreatifnya dalam menciptakan musik dan menyalurkan ide-idenya. Verse pertama dimulai dengan Bacill yang mencari dan menyusun kata-kata serta nada di ruangannya, bahkan sampai terasa seperti “orang gila” dalam keasyikan bermusik. Dengan semangat, ia mengakui bahwa karyanya mungkin belum sempurna, namun ia tidak berhenti dan memilih untuk “bergegas,” melawan kemalasan dan terus menciptakan.
Hook yang berulang “Cepat ku cepatkan dan ku lanjut lanjutkan” menggambarkan etos kerja Bacill yang penuh dorongan untuk terus maju, tanpa mengendurkan tempo. Verse kedua menampilkan keseriusannya, di mana ia merasakan tantangan dalam proses berkarya namun tetap bersemangat. Dengan kalimat seperti “Pasang headset di telinga, ku dengar beat, hantam wataa,” Bacill menunjukkan gaya bermusiknya yang spontan dan kreatif, menyelesaikan verse terakhir dengan semangat tinggi.