Alif, Lam & Mim

Lagu “Alif, Lam & Mim” karya Pensil Langit hadir sebagai karya slow rap spiritual yang sarat makna filosofis dan ketuhanan. Mengambil inspirasi dari huruf muqatha’ah dalam Al-Qur’an, lagu ini mengajak pendengar merenungi hubungan antara huruf, makna, iman, dan keterbatasan akal manusia. Liriknya tidak hanya indah secara sastra, tetapi juga membuka ruang tafakur tentang tauhid, perjalanan hidup, dan rahasia Ilahi yang tidak selalu harus dipahami, melainkan diyakini.

Dengan pendekatan puitis dan simbolik, Pensil Langit menempatkan “Alif, Lam & Mim” sebagai perenungan jiwa—bukan sekadar lagu, tetapi dialog batin antara hamba dan Tuhannya.

Lirik Lagu Alif, Lam & Mim

[Intro]
Alif, Lam, Mim
Antara rahsia langit dan bumi
Antara huruf dan makna yang tersembunyi
Dan aku cuma pengembara, mencari bunyi

[Chorus]
Alif, jalan yang lurus tak berpaling
Lam, cinta yang halus tak terguling
Mim, misteri yang takkan habis digali
Di antara tiga huruf, tersimpan hati

[Verse 1]
Alif, garis lurus tanpa ragu
Macam hati bila yakin pada satu
Tak menoleh kiri-kanan, tak berpaling
Itulah tauhid, titik mula perjalanan penting
Lam, melengkung macam perjalanan hidup
Ada turun naik, tapi arah tetap tertutup
Bila kau ikut garis itu, kau akan sampai
Walau badai menguji, jangan sesekali lalai
Mim, lingkaran, rahsia yang tak terputus
Macam hidup, dari debu kita diutus
Dari rahim kembali ke tanah
Dalam bulatan takdir yang Tuhan sudah titah

[Verse 2]
Kata ulama, Tuhan lebih tahu
Tapi hati ini cuba baca bayang di sebalik satu huruf itu
Mungkin ini kunci pada cahaya
Atau rahsia doa yang tak semua dapat merasa
Ada yang kata Alif itu Allah
Lam itu Jibril, Mim itu Muhammad yang menyampai wahyu
Tapi aku fikir mungkin itu sekadar isyarat
Untuk kita faham, ilmu Tuhan itu tak bertempat
Jadi aku letak huruf ini dalam dada
Biar jadi kompas waktu dunia menggoda
Sebab kadang rahsia paling besar
Bukan untuk dibongkar, tapi untuk dijaga

[Chorus]
Alif, jalan yang lurus tak berpaling
Lam, cinta yang halus tak terguling
Mim, misteri yang takkan habis digali
Di antara tiga huruf, tersimpan hati

[Verse 3]
Kata guru: “Jangan cuba tafsir ikut nafsu
Huruf ini api, tapi api yang tak membakar dagingmu.”
Ia cahaya yang mata tak nampak
Tapi hati yang suci akan rasa bergegar otak
Alif, Lam, dan Mim kunci yang tak bergigi
Tapi pintunya terbuka bila jiwa mengerti
Rahsia ini bukan untuk semua
Tapi bagi yang mencari, ini jalan mula

[Outro]
Maka aku baca
Alif, Lam, Mim
Dan aku sedar, bukan semua yang aku cari
Perlu aku tahu, cukup aku percaya

Deskripsi

Lirik “Alif, Lam & Mim” dibangun di atas simbol tiga huruf pembuka surah Al-Baqarah yang sejak lama dikenal sebagai rahasia Allah. Pensil Langit tidak berusaha menafsirkan secara mutlak, melainkan menghadirkan huruf-huruf tersebut sebagai jalan kontemplasi spiritual.

Pada bagian Verse 1, huruf Alif dimaknai sebagai garis lurus—simbol tauhid dan keyakinan yang tidak bercabang. Lam digambarkan sebagai perjalanan hidup yang berliku, penuh ujian, namun tetap berada dalam satu arah. Sementara Mim menjadi lingkaran takdir, misteri penciptaan dan kepulangan manusia dari debu menuju tanah. Ketiganya membentuk siklus iman: yakin, berjalan, dan kembali.

Di Verse 2, lagu ini menegaskan keterbatasan akal manusia. Penyebutan pandangan ulama dan simbol wahyu bukan untuk memastikan makna tunggal, tetapi untuk mengingatkan bahwa ilmu Tuhan tidak dibatasi tafsir manusia. Lirik ini kuat secara pesan: tidak semua rahasia harus dibongkar, sebagian cukup dijaga dengan iman.

Bagian Verse 3 dan Outro memperdalam pesan kerendahan hati. Huruf-huruf ini digambarkan sebagai “kunci tanpa gigi”—tidak bisa dipaksa dibuka oleh nafsu atau logika semata. Hanya hati yang bersih dan jiwa yang mencari dengan ikhlas yang dapat merasakan cahayanya. Penutup lagu menegaskan bahwa percaya sering kali lebih penting daripada memahami segalanya.

Secara keseluruhan, “Alif, Lam & Mim” adalah lagu reflektif yang mengajarkan ketenangan dalam iman, kesadaran akan batas manusia, dan keindahan berserah kepada rahasia Tuhan.

Banner

Seedbacklink affiliate

You cannot copy content of this page