Kok

Lagu “Kok” dari 8 Ball adalah sebuah kritik tajam terhadap sikap masyarakat yang suka menghakimi dan bermain hakim sendiri tanpa memberi kesempatan bagi yang bersalah untuk memperbaiki diri. Melalui lirik yang lugas dan penuh emosi, 8 Ball mengungkapkan keresahan terhadap perilaku hipokrit dan kecenderungan untuk merasa paling benar. Lagu ini menggugah kesadaran akan pentingnya empati, introspeksi, dan sikap bijak dalam menghadapi kesalahan orang lain.

Lirik Lagu Kok

[Verse 1]
Siapa pernah bikin salah, ya kita sama
Bisa baru saja atau sudah cukup lama
Akan ada orang suka jadi malaikat
Yang ngasih banyak saran tapi sambil mengumpat
Yang salah nggak dikasih kesempatan bela diri
Udah buru-buru sama mereka dikebiri
Yang salah sendiri, yang hujat keroyokan
Ngumpulin sesamanya, ngumpulin dukungan
Mereka ikut gatel kalau tahu aib orang
Terus ikut ngatur sampai larang-larang
Ngasih makan juga nggak, kok sok peduli
Apa waktu yang salah laper, makan situ yang ngasih
Main hakim sendiri seolah tahu banget
Mencari kesalahan orang yang lagi anget
Seolah paling suci, seolah paling bener
Semangat ngadilin orang kok sampai keblinger

[Chorus]
Yang bikin salah aja menyesal
Yang menghakimi kok masih kesal
Merasa suci tapi membenci
Hati sama otaknya terkunci
Paling bisa kalau komentar
Merasa udah paling benar
Nggak pernah bisa bisa nahan diri
Suka main hakim sendiri

[Verse 2]
Biasanya mereka ngerasa paling hebat
Seolah mampu bikin orang lain bertobat
Sampai terlalu sibuk sama urusan orang
Yang nggak terjadi biar seru ditambah mengarang
Alasan sesama kita harus mengingatkan
Tapi kenapa malah ditambah penilaian
Diselipin tebak-tebakan sama curiga
Kalau kurang gitu ya rasanya kurang legah
Kaya nggak ada kerjaan, komentar terus
Merasa jalan hidupnya yang paling lurus
Mental tukang kritik, tukang mengeluh
Ada reaksi balik, kok malah menjauh
Coba disuruh ngaca apa mereka mau
Tapi nomor satu kalau disuruh sok tahu
Semut seberang laut saja nampak jelas
Gajah di pelupuk mata kok liatnya malas

[Chorus]
Yang bikin salah aja menyesal
Yang menghakimi kok masih kesal
Merasa suci tapi membenci
Hati sama otaknya terkunci
Paling bisa kalau komentar
Merasa udah paling benar
Nggak pernah bisa bisa nahan diri
Suka main hakim sendiri

[Verse 3]
Ngaca dululah sebelum ngasih masukan
Jangan sama gegabahnya beri tindakan
Tanggapi bijak salah dengan menjadi contoh
Bukan dengan ego dan terlihat bodoh
Karena menilai orang buatmu terbuai
Merasa paling benar dan merasa pandai
Manusia maju itu belajar dari salah
Takut sama resiko yang ditempuh itu payah

[Chorus]
Yang bikin salah aja menyesal
Yang menghakimi kok masih kesal
Merasa suci tapi membenci
Hati sama otaknya terkunci
Paling bisa kalau komentar
Merasa udah paling benar
Nggak pernah bisa bisa nahan diri
Suka main hakim sendiri

Deskripsi dan Analisis Lirik

[Verse 1]
Pada bait pertama, 8 Ball mengajak pendengar untuk merenungkan bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. “Siapa pernah bikin salah, ya kita sama” menggambarkan bahwa kesalahan adalah bagian dari kehidupan manusia. Namun, ada orang-orang yang suka menjadi “malaikat” dengan memberi saran sambil mengumpat dan menghakimi tanpa memberi kesempatan untuk membela diri. Lirik ini menggambarkan betapa mudahnya orang-orang untuk menghukum dan menghakimi, seolah-olah mereka tidak pernah berbuat salah.

[Chorus]
Bagian chorus menyoroti kontradiksi dalam sikap menghakimi. “Yang bikin salah aja menyesal, yang menghakimi kok masih kesal” menunjukkan bahwa meskipun yang bersalah sudah menyesal, orang-orang yang menghakimi tetap tidak puas dan terus merasa kesal. Ini menyoroti sikap hipokrit di mana mereka merasa suci tapi sebenarnya membenci, dengan hati dan otak yang terkunci. Mereka lebih suka berkomentar dan merasa paling benar, tanpa mampu menahan diri dari menghakimi.

[Verse 2]
Bait kedua memperdalam kritik terhadap orang-orang yang merasa paling hebat dan sibuk mengurusi urusan orang lain. Mereka sering merasa bahwa mereka mampu membuat orang lain bertobat dan merasa bahwa jalan hidup mereka yang paling lurus. Namun, ketika ada reaksi balik, mereka malah menjauh. Lirik ini juga menekankan bahwa mereka tidak mau mengaca dan melihat kesalahan mereka sendiri, lebih suka mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain.

[Verse 3]
Pada bait ketiga, 8 Ball memberikan nasihat untuk introspeksi sebelum memberikan masukan kepada orang lain. “Ngaca dululah sebelum ngasih masukan” mengajak pendengar untuk bijak dalam menanggapi kesalahan orang lain dengan menjadi contoh yang baik, bukan dengan ego yang tinggi. Lirik ini juga menekankan bahwa manusia yang maju adalah mereka yang belajar dari kesalahan, dan takut menghadapi resiko adalah sikap yang payah.

Kesimpulan

Lagu “Kok” adalah sebuah kritik sosial yang kuat terhadap sikap suka menghakimi dan merasa paling benar di masyarakat. Melalui lirik yang lugas dan penuh makna, 8 Ball mengajak pendengar untuk lebih bijak, introspektif, dan empatik dalam menghadapi kesalahan orang lain. Lagu ini menyoroti pentingnya memberikan kesempatan bagi yang bersalah untuk memperbaiki diri dan menghindari sikap hipokrit serta menghakimi tanpa dasar yang kuat. Lagu “Kok” adalah sebuah pengingat untuk kita semua untuk lebih manusiawi dalam berinteraksi dengan sesama.

You cannot copy content of this page