Lagu “DPR Bergoyang” oleh 8 Ball featuring Emgeez merupakan sebuah kritik sosial yang tajam terhadap perilaku tidak pantas anggota DPR yang terlibat dalam skandal seks. Lagu ini berfungsi sebagai medium untuk menyuarakan kekecewaan masyarakat terhadap moral dan etika para pejabat publik yang seharusnya menjadi teladan. 8 Ball dan Emgeez menggunakan lirik-lirik yang eksplisit dan satire untuk mengkritik Yahya Zaini dan Maria Eva, yang terlibat dalam skandal tersebut.
Lirik Lagu DPR Bergoyang
[Verse 1: 8 Ball]
Sik asyik nonton gosip di TV
Beritanya hangat atas skandal di TV
Inisial YZ selingkuh sama ME
Tersebar tuh video sampai kemane-mane
Anggota dewan wakil rakyat kelakuan bejat
Kegep sama penyanyi dangdut telanjang bulat
Dengan bangga ngeshoot padahal t-titnya kecil
Lebat j-mbut YZ masuk ke meki ME nyempil
Gak punya malu padahal umur udah bangkotan
Nurutin nafsu t-tit masih aja pengen jajan
Makan gaji buta, kerjaannya cuma ng-ntot
Nyadar dong woy, lu berdua udah pada peot
Nekat bikin b-kep gak inget sama umur
Mamerin t-tit seukuran jarum akupuntur
Udah gitu kualitas gambarnya kabur
Kapok deh tuh video sekarang dimana-mana ngejamur
Hampir semua orang udah pada nonton
Adegan anggota DPR ng-ntot sama bondon
Mampus, sekarang sana sini ngasih hujat
Terpaksa mengundurkan diri dengan tidak terhormat
[Chorus: 8 Ball]
Pak dewan asik goyang sama penyanyi dangdut
Goyangnya eh di ranjang, t-titnya imut-imut
Pak dewan asik goyang sama penyanyi dangdut
Goyangnya eh di ranjang, eh itu t-titnya imut-imut
[Verse 2: Emgeez]
Pak dewan bergoyang, pak dewan melayang
Pegang amanat orang malah buang-buang uang
Inilah orang yang dipilih para rakyat
Tapi kelakuannya cuma ngumbar syahwat
Dia sibuk bergoyang dengan si penyanyi dangdut
Goyang enak alas k-ntol di bawah perut
Gue heran pas liat itu burung apa curut
Yang kelihatan malah ketutup jembut semrawut
Tuh penyanyi dangdut sok jadi objek penderita
Padahal supaya ingin tercapai cita-cita
Dia akting tersedih, bercerita mata berbinar
Biasa artis, cari sensasi biar tenar
Buat rakyat jangan lagi salah pilih wakil
Daripada ketemu lagi yang kelakuannya bakhil
Jadi pilihlah wakil dengan hati nurani
Jangan pilih om-om senang tipe Yahya Zaini
[Chorus: 8 Ball]
Pak dewan asik goyang sama penyanyi dangdut
Goyangnya eh di ranjang, t-titnya imut-imut
Pak dewan asik goyang sama penyanyi dangdut
Goyangnya eh di ranjang, eh itu t-titnya imut-imut
Deskripsi
Bagian pertama lagu ini langsung mengangkat skandal yang melibatkan anggota DPR berinisial YZ dan penyanyi dangdut ME. Dengan gaya bahasa yang lugas dan kasar, 8 Ball mengkritik perilaku bejat mereka. 8 Ball tidak ragu untuk mengungkapkan bagaimana video skandal tersebut tersebar luas, menunjukkan bahwa para pejabat tersebut lebih mementingkan kepuasan pribadi daripada tanggung jawab publik. Liriknya juga menyoroti ketidaksopanan dan kurangnya rasa malu dari para pelaku.
Refrain atau chorus dari lagu ini mengulang sindiran tajam terhadap “Pak dewan” yang asyik bergoyang di ranjang dengan penyanyi dangdut. Istilah “t-titnya imut-imut” digunakan untuk mempermalukan dan mengejek ukuran alat kelamin sang pejabat, mempertegas penghinaan dan rasa muak terhadap perilaku mereka.
Emgeez melanjutkan kritik dengan menyoroti bagaimana para pejabat mengkhianati kepercayaan rakyat dan menggunakan posisi mereka untuk kepuasan pribadi. Dia juga mencela si penyanyi dangdut yang terlibat, menuduhnya mencari sensasi untuk meningkatkan popularitas. Emgeez menekankan pentingnya memilih wakil rakyat yang memiliki integritas dan tidak mudah tergoda oleh kesenangan duniawi, mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih pemimpin.
Kesimpulan
Lagu “DPR Bergoyang” oleh 8 Ball featuring Emgeez adalah sebuah kritik sosial yang menggunakan satire dan bahasa vulgar untuk mengekspos dan mengutuk perilaku tidak pantas para pejabat publik. Dengan lirik yang tajam dan eksplisit, lagu ini berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat dan para pejabat tentang pentingnya moralitas, integritas, dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas publik. Lagu ini menantang pendengarnya untuk tidak hanya mengecam perilaku tersebut tetapi juga untuk lebih berhati-hati dalam memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen untuk melayani rakyat.