Lagu “Di Sekeliling” oleh 8 Ball menyajikan kritikan tajam terhadap perilaku remaja di jalan raya. Dengan gaya lirik yang satir dan penuh humor, 8 Ball menggambarkan kebiasaan remaja yang suka berkeliling komplek dengan gaya yang berlebihan, meskipun kenyataannya jauh dari ideal. Mari kita telusuri lirik dan makna dari lagu “Di Sekeliling”.
Lirik Lagu Di Sekeliling
[Chorus]
Yang cewek keliling komplek, boncengan bertiga
Motor kreditan belum lunas aja banyak gaya
Yang cowok kebut kebutan ikut balapan liar
Motor belum lunas dibayar di jalan sok sangar
[Verse 1]
Tiga bocah naik satu motor boncengan
Biasa sore-sore mereka di jalan
Muka kaya didempul kalau pakai bedak
Mungkin nanti kalau jatuh ga baret tapi retak
Hey masih ingusan maksa gede
Celana warna warni tapi buluk kok pede
Helm gak dipakai buat jaga tuh kepala
Aku tau kenapa karena gak ada isinya
Ngider pamer muka keliling gak jelas
Bensisn seliter yang penting tancap gas
Yang dibonceng pegang hp ketak ketik
Berasa diperhatiin pasang muka cantik
Parkir di keramaian cari perhatian
Dompet gede ditenteng isinya recehan
Aksesoris sebadan serba mencolok
Jajan pinggiran es sirup sama cilok
[Chorus]
Yang cewek keliling komplek, boncengan bertiga
Motor kreditan belum lunas aja banyak gaya
Yang cowok kebut kebutan ikut balapan liar
Motor belum lunas dibayar di jalan sok sangar
[Verse 2]
Yang balapan liar caper ke wanita
Wanita bawah umur yang tadi bonceng tiga
Cocok pantes jodoh (yoi)
Serasi sama bodoh (yah)
Sama-sama ndeso, sama-sama katro
Terong sama cabe kata orang yow
Satu setel terbelakang
IQ jongkok sel otaknya kurang
Cowok kayak dono, cewek kayak omas
Mereka kalau ketemu jadinya pas
Dasar ampas, komuk lau amplas
Tersebar luas minta diberantas
Yang kalau di jalan ribut ketawa ngakak
Sok ngebut kayak buru-buru mau berak
Jalan raya udah kayak punya mbahnya
Ampun dah ah, kayak paling keren aja
[Chorus]
Yang cewek keliling komplek, boncengan bertiga
Motor kreditan belum lunas aja banyak gaya
Yang cowok kebut kebutan ikut balapan liar
Motor belum lunas dibayar di jalan sok sangar
Deskripsi
Lagu “Di Sekeliling” dimulai dengan chorus yang langsung menunjukkan kebiasaan remaja perempuan dan laki-laki di jalan raya. Mereka berkeliling komplek dengan motor kreditan yang belum lunas, namun penuh gaya.
8 Ball menggambarkan perilaku remaja perempuan yang sering berboncengan tiga dengan gaya yang mencolok, namun tidak memperhatikan keselamatan. Mereka berkeliling hanya untuk mencari perhatian tanpa memikirkan risiko yang mungkin terjadi.
Lirik ini mengkritik kebiasaan remaja yang berlebihan dalam berdandan dan tidak memikirkan keselamatan. Mereka lebih mementingkan penampilan daripada keamanan, yang ditunjukkan dengan tidak memakai helm.
8 Ball juga menyoroti kebiasaan remaja laki-laki yang ikut balapan liar untuk menarik perhatian perempuan. Mereka sering kali bersikap sok jagoan di jalan raya, meskipun kondisi keuangan dan motor mereka sebenarnya tidak mendukung gaya hidup tersebut.
Lirik ini menggambarkan pasangan remaja yang serasi dalam kebodohan dan ketidakpedulian mereka terhadap keselamatan. Mereka sering kali bertingkah laku tanpa memikirkan konsekuensi, menunjukkan tingkat kedewasaan yang rendah.
8 Ball juga menambahkan elemen humor dengan perbandingan yang lucu antara remaja laki-laki dan perempuan, menyebut mereka seperti karakter komedi dari film dan televisi, menekankan betapa tidak seriusnya mereka dalam menghadapi hidup.
Lirik ini tidak hanya mengkritik perilaku individu, tetapi juga menyarankan bahwa perilaku tersebut harus dihentikan demi kebaikan bersama. Dengan gaya lirik yang tajam dan satir, 8 Ball berhasil menyampaikan pesan penting tentang pentingnya keselamatan dan tanggung jawab di jalan raya.
Kesimpulan
“Di Sekeliling” adalah lagu yang memberikan kritik sosial melalui lirik yang lucu dan penuh sindiran. 8 Ball dengan cerdas menggambarkan kebiasaan remaja di jalan raya yang lebih mementingkan gaya daripada keselamatan, dan mengajak pendengar untuk lebih bijak dalam berperilaku. Lagu ini mengingatkan kita bahwa keselamatan adalah hal yang utama dan tidak boleh diabaikan demi penampilan atau gengsi.