Lagu “Burung Di Gunung” oleh 8 Ball, bersama dengan Nyco, menggambarkan sebuah kisah yang menggelitik dan penuh dengan metafora tentang hasrat dan keinginan yang membara. Dalam liriknya yang puitis, lagu ini menyajikan gambaran tentang perasaan yang intens dan kadang-kadang tidak terkendali.
Lirik Lagu Burung Di Gunung
[Chorus: 8 Ball]
Di tengah gunung, terbanglah burung
Terbangnya lama, gak nanggung-nanggung
Sayapnya patah, masuk kedalam kawah
Kawahnya enak, laharnya tumpah
[Verse 1: 8 Ball]
Yang kurasa tentangmu itu enak
Bikin nagih kalau ditinggalin sejenak
Bekasnya nyisa meskipun jauh
Demi ketemu jarak akan ku tempuh
Itumu ampuh, aku bersimpuh
Kena sekali aja kaki berasa lumpuh
Tetesan keringat bulet-bulet
Dalam dekapanmu tu sungguh anget
Yang atasnya bentuk nongol montok
Yang bawah masuk ke dalam mentok
Pengen terus notok karena gelisah
Kelamaan diingat aja bikinku basah
Selalu buat badanku gemeter
Dekat kamu bawaanya tu maser
Pikiran muter, gak mandะตk-mandek
Sampai gak peduli yang lain kayak budek
[Chorus: 8 Ball]
Di tengah gunung, terbanglah burung
Terbangnya lama, gak nanggung-nanggung
Sayapnya patah, masuk kedalam kawah
Kawahnya enak, laharnya tumpah
[Verse 2: N.Y.C.O]
Di otakku tu kamu nyantol
Candu kamu tu aku getol
Keras kondisi karena jarak
Jadi memang wajar besar gejolak
Sulit mengelak, datang mendadak
OMG, oh iya, oh tidak
Walau kejeledak susah amnesia
Ingat gerakan sembuhkan hipotermia
Yang gantung nyembul, yang ujung timbul
Belakang bawah membul, depan lembut anget gak ngebul
Dekat merapat lekat makin nancep
Kucur keringat peluk erat mantap makjleb
Makin dalem, makin cepet harum lupa apek
Anuku isi anumu penuh sesak sumpek
Pokoknya anu kita plek, plek, plek
Dan akhirnya dikau daku klipak-klipak
[Chorus: 8 Ball]
Di tengah gunung, terbanglah burung
Terbangnya lama, gak nanggung-nanggung
Sayapnya patah, masuk kedalam kawah
Kawahnya enak, laharnya tumpah
[Outro]
Di tengah gunung, terbanglah burung
Terbangnya nakal, gak pakai sarung
Sayapnya patah, masuk kedalam kawah
Kawahnya enak, laharnya tumpah
Deskripsi
Chorus lagu ini mengajak pendengar untuk merenung tentang kebebasan dan kegilaan, seperti burung yang terbang di tengah gunung tanpa mempedulikan batas-batas atau konsekuensi. Terbangnya burung yang “gak nanggung-nanggung” menggambarkan sikap yang berani dan penuh semangat dalam mengejar apa yang diinginkan.
Verse pertama oleh 8 Ball mengeksplorasi perasaan ketergantungan dan keinginan yang kuat terhadap seseorang. Lirik-lirik seperti “Bekasnya nyisa meskipun jauh” menggambarkan rasa kehilangan dan keinginan untuk bersatu kembali meskipun ada jarak yang memisahkan. Pernyataan tentang “Dekat kamu bawaanya tu maser” menunjukkan betapa kuatnya pengaruh dan daya tarik dari orang yang dicintai.
Chorus yang diulang-ulang memperkuat tema keinginan yang menggebu dan ketidakterikatan terhadap batasan-batasan konvensional. Lirik tentang “Sayapnya patah, masuk kedalam kawah” bisa diartikan sebagai risiko atau konsekuensi yang dihadapi dalam mengejar hasrat.
Verse kedua oleh Nyco menambahkan dimensi baru pada cerita, dengan menyampaikan perasaan candu dan keinginan yang membara terhadap seseorang. Penggunaan bahasa yang kuat seperti “Kucur keringat peluk erat mantap makjleb” menciptakan gambaran keintiman dan kehangatan dalam hubungan yang dipenuhi dengan hasrat.
Outro yang mengulang chorus menutup lagu dengan kuat, menegaskan bahwa hasrat dan keinginan kadang-kadang dapat mengabaikan aturan dan konsekuensi, seperti burung yang terbang bebas di tengah gunung. Ini adalah sebuah penggambaran yang kuat tentang keinginan yang membara dan tak terbendung.
Secara keseluruhan, “Burung Di Gunung” adalah sebuah lagu yang menggambarkan kompleksitas emosi dan hasrat manusia dalam sebuah narasi yang kaya dengan metafora alam. Dengan musik yang mendalam dan lirik yang kuat, lagu ini mengajak pendengar untuk merenung tentang arti dari hasrat dan kebebasan dalam menghadapi kehidupan.