Lagu “Puisi Malam” karya Fiq7 adalah sebuah karya penuh emosi dan renungan yang menyentuh hati. Melalui liriknya yang seperti puisi, Fiq7 menggambarkan perjalanan hidup yang penuh tantangan, rasa kesepian, dan pencarian makna. Lagu ini menjadi cerminan refleksi pribadi yang mendalam, cocok untuk siapa saja yang sedang merenungkan perjalanan hidup mereka.
Lirik Lagu Fiq7 – Puisi Malam
[Verse 1]
Kamar yang sunyi tiada berbunyi
Aku dan pena punya itu memori
Khayalan ku tinggi terbang dengan merpati
Indahnya hari ini, puisi ku menari
Dalam media ibaratnya tak sama
Luahan jiwa, hati ni turut serta
Pelbagai stigma yang aku pernah lalu
Untuk apa dan siapa, hanya Tuhan saja tahu
Alkisah ini dah banyak dipaparkan
Diwartakan oleh wartawan tetapi tidak sepadan
Dengan apa yang ku lalu, masalah yang berliku
Mencari ku mencari solusinya digari
Inikah yang dikatakan pahit sukar dunia
Manis sikit kurasa sejak digelar manusia
Pepohon yang kan mekar, apakah kan baik saja
Bunga yang kian segar, apa boleh bertahan lama
[Chorus]
Puisi malam ini, pena aku
Tuhan tahu apa yang ku tak tahu
Kondisi hati, ruang yang sepi
Menunggu takdir benar begini
Suratan ini bertulis tangan
Tak tergapai hanya kenangan
[Verse 2]
Setiap hari ku melangkah kaki kanan
Diri cakap kat hati supaya tahan tekanan
Dan aku ukir senyuman bila semangat tinggi
Dan bila ku bagi semua akhirnya patah hati
Apa semua ni bermakna untuk diri
Dah cuba beri semua dengan sepenuh hati
Tapi pulangannya tak sama bila hujung hari
Oh lupa ni dunia banyak yang tak kenang budi
Dimana boleh berteduh bila langit tu gelap
Dimana boleh berehat bila cahaya malap
Bilakah bulan yang terang akan bersinar balik
Atau itu igauan, mungkin mimpi ini pelik
[Chorus]
Puisi malam ini, pena aku
Tuhan tahu apa yang ku tak tahu
Kondisi hati, ruang yang sepi
Menunggu takdir benar begini
Suratan ini bertulis tangan
Tak tergapai hanya kenangan
[Verse 3]
Andai pena punyai rasa
Andai hati tak lagi sama
Harap cahaya tu masih terang
Even kat sana tiada bayang
Aku mula dah berjalan
Lepas ni tiada halangan
Aku nak tengok gelak ketawa
Tatkala diri ni tak bernyawa
Selamat jalan bahtera
Yang aku bina selama
Sekian lama, sebanyak mana
Memori itu takkan ku lupa
Wahai merpati yang aku jaga
Terbanglah dikau merata
Tulisan aku berteman alam
Ku simpan puisi malam
Deskripsi
Pada Verse 1, Fiq7 mengisahkan suasana sunyi dan momen refleksi dalam hidupnya. Lirik seperti “Kamar yang sunyi tiada berbunyi, Aku dan pena punya itu memori” menyoroti bagaimana ia menggunakan tulisan sebagai pelarian dan pelipur lara. Kalimat “Untuk apa dan siapa, hanya Tuhan saja tahu” menggambarkan perasaan pasrah dan penerimaan terhadap segala hal yang ia lalui.
Chorus menjadi inti dari lagu ini, mengungkapkan kondisi hati yang sepi dan harapan akan takdir yang lebih baik. Dengan lirik “Puisi malam ini, pena aku, Tuhan tahu apa yang ku tak tahu,” Fiq7 menunjukkan rasa percaya kepada Tuhan dalam menghadapi misteri kehidupan.
Pada Verse 2, Fiq7 berbicara tentang perjuangan dan kekecewaan yang ia alami. Lirik seperti “Setiap hari ku melangkah kaki kanan, Diri cakap kat hati supaya tahan tekanan” memperlihatkan bagaimana ia mencoba tetap kuat meski sering dikhianati dan dilupakan. Namun, ada harapan dalam pencarian cahaya di tengah kegelapan, seperti yang tergambar dalam “Bilakah bulan yang terang akan bersinar balik.”
Verse 3 menjadi penutup yang indah, dengan nuansa reflektif dan penuh keikhlasan. Lirik “Selamat jalan bahtera, Yang aku bina selama” mengindikasikan akhir dari sebuah fase kehidupan dan penerimaan terhadap apa yang telah terjadi. Puisi malam ini menjadi saksi dari perjalanan hidup yang ia alami.