“Tuhan, Apa Agamamu” adalah lagu yang penuh dengan refleksi mendalam tentang konsep ketuhanan, agama, dan cinta. Melalui liriknya yang puitis dan filosofis, Senartogok mengajak pendengar untuk merenungkan makna di balik keimanan, cinta, dan eksistensi manusia. Lagu ini membuka ruang dialog dan introspeksi, menyentuh topik yang sering kali menjadi perdebatan mendalam dalam kehidupan.
Lirik Lagu Tuhan, Apa Agamamu
Tuhan, apa agamamu
Hingga aku rela patuh padamu
Agama, siapa Tuhanmu
Hingga aku harus mati demi dirimu
Kalian hanyalah gagasan
Dua sisi berbeda dalam satu kepingan
Tuhan adalah aku yang tertunda
Dan agama adalah sepi yang teralambat tiba
Tiada Tuhan selain cinta
Dan manusia adalah kekasih setianya
Agama hanyalah candu belaka
Dan manusia adalah pemabuk setianya
Tuhan, apa agamamu
Hingga aku rela mati demi dirimu
Agama, siapa Tuhanmu
Hingga aku harus patuh padamu
Deskripsi
Lirik “Tuhan, Apa Agamamu” dimulai dengan dua pertanyaan besar yang mengarahkan pendengar pada refleksi mendalam: “Tuhan, apa agamamu?” dan “Agama, siapa Tuhanmu?” Pertanyaan ini membingkai inti dari lagu, yaitu hubungan antara manusia, Tuhan, dan agama.
Pada bagian berikutnya, Senartogok mendekonstruksi konsep ketuhanan dan agama, menggambarkannya sebagai gagasan yang saling terhubung namun berbeda. “Tuhan adalah aku yang tertunda” menyiratkan bahwa ketuhanan bisa jadi merupakan refleksi dari manusia itu sendiri, sementara “agama adalah sepi yang teralambat tiba” memberikan kesan bahwa agama adalah upaya manusia untuk menjawab kesepian eksistensialnya.
Bagian inti lagu menyampaikan pernyataan yang kuat: “Tiada Tuhan selain cinta.” Di sini, cinta menjadi pusat dari semua hal, menggantikan konsep-konsep teologis yang rumit. Agama digambarkan sebagai “candu belaka,” sebuah kritik terhadap bagaimana manusia kadang terlalu terikat pada ritual dan dogma, hingga melupakan esensi cinta yang sebenarnya.
Pengulangan lirik di akhir memberikan penekanan pada pertanyaan-pertanyaan besar yang belum terjawab, membuat pendengar kembali merenungkan makna hubungan mereka dengan Tuhan dan agama.