Dalli Nestra

Lagu “Dalli Nestra” oleh Senartogok adalah sebuah karya yang menggabungkan lirik puitis dan referensi budaya dengan narasi keras tentang kehidupan jalanan. Dengan perpaduan suara unik dan gaya lirik yang penuh makna, Senartogok mengajak pendengarnya untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan, mulai dari perjuangan sosial hingga introspeksi personal. Lagu ini menjadi bukti kemampuan Senartogok dalam menghadirkan cerita yang mendalam melalui musik.

Lirik Lagu Dalli Nestra

[Intro]
Yeah, Def Bloc Union, Maraton Mikrofon 2017

Pabila suatu nanti umurku dipacu waktu, merdekalah dari kungkungan mimpi.

Remy Sylado

[Verse 1]
Di berangkal Pasar Ciroyom
Kita bersungkadara dengan sampah
Paska Murs dan Amer mengayom
Kemeja polisi kita buka paksa
Menikam senja kita p-ki Beastie
Boys, Mayhem, lewat aroma lem
Aibon, dan karbon, pita film
Jarmusch, Mulatu, bertandem
Vinyl bekas Nas hingga Def Jam
Mana Oben? Jam berapa portal Lantas
ATM, tembok, juga rampok TV, kulkas
Kierkegaard, pensil warna, rampas
Sebab uang sekolah Heri belum lunas
Kita kunyah dosa dan pahala
Rotasikan Megadeth, Ucok AKA
Menari menjelang kelam malam
Dalam kalam Noam handam lalu padam
Khadam salam pitam imam karam kodam
Bam Margera pantas tuk semua orang tua
D-mn, Aretha Rock Steady kala membuta
Jemput ajal khatam Milan Kundera
Telat maut dentum Tristan Tzara
Lantunkan satantango Bela Tarr segera

[Chorus]
Jalanan hanyalah keranda hati merekah
Jalanan hanyalah marwah luka membuncah

[Verse 2]
Sepanjang rel kereta
Kita catat martir muda
Sejak Ismet hingga Dany
Mengalunlah Vig Mihaly
Dalam duka persetan Sangadji
Murka genap Andrey Bely
Rak perak lantak Jack Kerouac
Kerak pekak teriak Blackmore’s Night
Takdir dihabisi mawas pula hati ini
Umur diurapi tegas jua batin ini
Kita tak ubahnya Jeff Buckley
Jika nasib tak lain hanyalah bernyanyi
Sematkan parang di ujung mata
Persis lantunan Jeru Damaja
Selepas Reynhart meninggal dunia
Melipur lara bersama Frank Sinatra
Saatnya melakoni larik Dalek
Sigil Keny Arkana berdialek
Saatnya menjalani bait Hynek
Tanpa melankoli ala Nick Drake
Di antara kunang-kunang bernyala
Di pinggir trotoar kusam di kota
Kita Tolstoy pembangun istana
Tanpa tuhan, majikan, tanpa Pamong Praja

[Chorus]
Jalanan adalah marka nasib diterka
Jalanan adalah warta mati bicara

Irama dari bahaya dan bencana
Lagi-lagi gentayangan dari kejauhan
Ah, mengapa panji tak kuangkat saja kembali
Dan berlari jingkat telanjang bulat
Ke muka demi tembilang
Mampus segala jejak di belakang.

Iwan simatupang

Deskripsi

“Dalli Nestra” adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang kehidupan jalanan, di mana Senartogok menggunakan lirik penuh simbol dan referensi budaya untuk menyampaikan pesan. Di verse pertama, ia menyentuh tema-tema seperti kemiskinan, kebebasan, dan pengaruh budaya pop, dengan menyebut nama-nama seperti Beastie Boys, Nas, dan Frank Sinatra. Senartogok membandingkan kehidupan dengan “keranda hati merekah,” mencerminkan rasa duka dan kehilangan yang mendalam.

Verse kedua melanjutkan tema introspektif ini, menghubungkan nasib manusia dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Jeff Buckley, Jeru Damaja, dan Nick Drake, menandakan perjalanan emosional yang penuh dengan perjuangan dan pencarian makna. Lirik seperti “Di antara kunang-kunang bernyala, di pinggir trotoar kusam di kota” menggambarkan kontras antara harapan kecil dan realitas yang suram.

Chorus menyimpulkan pesan utama lagu dengan menyebutkan bahwa jalanan bukan hanya tempat fisik, tetapi juga cerminan perjuangan hidup dan rasa sakit yang terus membuncah. Lagu ini diakhiri dengan kutipan puitis yang memberikan sentuhan filosofis, menggambarkan bagaimana kehidupan adalah perpaduan bahaya dan harapan.

Lirik Lagu Terbaru

Outro Penghabisan

“Outro Penghabisan” adalah lagu reflektif dari Senartogok yang menyampaikan pesan

Propagasi

“Propagasi” adalah lagu dari Senartogok yang mencerminkan semangat perlawanan, solidaritas,