“Maraton Mikrofon” adalah sebuah kolaborasi epik antara Senartogok, Doyz, Joe Million, dan Rand Slam yang dirilis pada tahun 2017. Dengan beat yang kuat dan lirik yang mendalam, lagu ini menawarkan perpaduan unik dari referensi sosial, budaya, dan politik dalam gaya rap yang berani dan agresif. Diproduksi oleh Senartogok, lagu ini menampilkan lirik yang menyentuh berbagai isu dengan kekuatan vokal dan ritme yang menggugah.
Lirik Lagu Maraton Mikrofon
[Intro: Denny Sakrie]
Musik? hal yang paling utama dia adalah orang yang sangat passionate terhadap musik
Dia mendengarkan musik tidak hanya sebagai hiburan, tapi bagaimana mengapresiasi
Dan dia menggali apapun yang menyangkut soal musik
Saya yakin ketika seseorang memiliki passion, itu pasti dia akan bisa mencapai goal yang diharapkan
[Interlude: Joe Million & Senartogok]
Bumi yang bersatu dengan langit kan jatuh
Bulan bintang berbaris menandakan datang maut
Bujur bintang bercinta mengilhami pelaut
Arungi samudera temukan firdaus
[Skit: Joe Million & Senartogok]
Rima demi rima terus kita hunus (aha)
Track demi track terus kita bunuh (habisi)
Berapa lama lagi aku harus membunuh? (jangan terlalu lama)
Ah yeah, bangkitkan Senartogok (okay)
Siap makan korban hari ini, Senartogok
[Verse 1: Senartogok]
Sembah sujud kepada Mbah Marwi di Rembang
Kami long march dari Mahfuz Axon berlubang
Menekan impunitas putar Eyefeelsix di gang
Degup breaks Nekropolis Homicide di ladang
Memburu national scandal, akulah Linggo
Tanpa motor jelajah lahan berkopling braggadocio
Yang disemprot Lenin kala pravda bukanlah Necro
Selusin aktivis kiri menelan komunis manifesto
Carlo Crudo rima ini azsi sulingan pamflet aksi kamisan
Ziarahi MC yang di tempeleng TNI
Sejak wanggi adalah BBoy dan literasi jagal babi
Tantang tentara shalati punk pemabuk miskin diksi
Sebut aku Ehenk, Iqbal, Gawir, bertopeng hitam
Mencampur haru solidaritas mengecat malam
Panggil aku Marsiela Sawung atau Kusmanhadi
Di selembar prosa saur Williams bernubuat pada bani
Persetan Daniel yang khatam siapa Widji Thukul
Karena aku adalah Bambang T.D bersenyap Wahdatul
Kutuk mati pada track “Dibawah Langit” Phrovsta mengepul
Bantai maut layak track “21 Peluru” D’Army mendempul
Hidup ini distorsi ruwat Doyz dalam Perspektif
Kalam egois coretan billy anjing secara masif
Menerkam momentum naif Dangerdope cakram Alif
Menerka rima eksistensi Joe Million menggadai Khalif
Kota ini perlu diremuk aneka stensil act move
Bertuliskan frasa Insthinc, majas Pangalo meletup
Seperti Matter, Rand Slam yang diaduk pada loop
Bercampur Sentris, Soulroots hingga Blakumuh
Putar angkatan udara Madrotter dan Sisir Tanah
Susuri desah stasiun kota yang digusur pemerintah
Pada tengat jaga Ciremai berkawan Ragakillah
Sejarah adalah kontinum penghormatan inspirasi menjelang Alfa (haha)
[Skit: Joe Million & Senartogok]
Gila kau Senartogok (oh jelas tentu saja)
Jelas saja ini korban yang mudah untuk Rand Slam (tentu saja ku habisi)
Apa yang kau harap terjadi saat melihat monster berhadapan dengan mangsanya?
Rand Slam, selesaikan!
[Verse 2: Rand Slam]
Mataku menyala, bara semangat terbakar
Dan harapan ku bawa ke halaman yang terhampar
Dari sepanjang malam ku tekun menatap layar
Tuk inspirasi datang ke alam bawah sadar
Ku ada level kawanku, bukan dengan medali, bukan teriakan nyaring
Lupa rima dan arti pulang jangan kembali sebelum berpulang
Sepak terjangku berbahaya, sepak terjang semua lawan
Dalam bahasamu, kau tak benar bahas aku
Tak pernah cerna kataku, dengar-dengar katanya
Tenang-tenang ku santai
Suka menang tapi lebih suka menyantap beat daripada makan hati
Rimaku kutak-kutik membuat kamu takuti
Bisa ku putar pusing sungguh aku mumpuni
Tujuanku menghuni daftar putar iPod Obama
Dan kubur namamu sifat tubuhmu membumi
Unjuk gigi ke dunia tanpa janjikan nirwana
Hanya sajikan kiasan dalam barisan siasat
Yang hadirkan kiamat tuk kalian yang biasa
Bilang bakatmu terpendam makanya tak kelihatan
Urusan rima efektif aku selektif
Soal kemampuan ku taruh mic di Beastie Boys
Kosa kataku candu Vulgar seperti Joe
Ku dewasa prematur punya Perspektif Doyz
Senartogok sedang merokok, asah skillnya kayak golok
Tajam telingamu terpotong dan hasilnya kau merongrong
Debat bodoh perang dongok stop saat empat sosok
Serang dari empat pojok, kamu tak sempat berkokok
Mikrofon tempat ngobrol, latih artikulasi
Hari-hari ku cari hingga nanti arti ku raih
Ke atas langkahku, hatiku dipenggalanku
Rekam jejak ku, telapak kakiku di kepalamu
[Skit: Joe Million & Senartogok]
Haha Joe Mill (yeah, aha) habisi
Jangan sisakan (ini lawan yang mudah, haha)
[Verse 3: Joe Million]
Raga lelah sekali namun bukan berarti
Ku tak kembali menggali kubur tuk kau yang lagi
Coba mengambil kendali untuk kesekian kali
Rampas medalimu ganti kuntum bunga terjalin
Ini sebuah persilangan kegilaan dalam dunia persilatan
Empat rapper berkilauan menyilaukan
Tanpa pernah menghiraukan Firaun hingga piaraan
Dipersilahkan memviralkan di darat, langit, dan di lautan
Atas nama DJ, Breakdance, Graffiti, Rap di dada
Putar beat di Simbadda, Senartogok beribadah
Persembahkan rapper hina yang kira dia di atas
Bawa dia ke sini, kebiri dia di altar
Dan aku tak ada niatan buat flow yang liar dan
Nampak macam binatang, ku hanya hilang ingatan (argh)
Ku tau ku sombong saat menggonggong, iya kan?
Namun ku tampan dan ku lantang jadi engkau biarkan
Bodoh jangan biarkan ku overdosis lordosis
Ajarkan aku rendah hati namun jangan divorsir
Karena ku benci kifosis, pengecualian di podium
Saat ku pimpin simposium bagikan opium
Rand Slam, Joe, dan Doyz kan segera dijebloskan
Di belakang bar-bar dosa perkara perkosa prosa
Hakim tak bisa tentukan, kami b-ngsat atau bukan?
Hakim ambil jalan tengah, kami bangsa tosca
Hah, bagi di pikebu kamu tersipu
Jangan terlalu kaku, tak ada yang perlu ditekuk
Ambil seteguk jika terkejut ritmeku
Ini cuma rima dan aritmatika bergabung
Coba tiru kau kan ngilu gayaku es batu
Hingga hidungmu beringus tetap kau tak mampu
Senartogok sedang ngorok jadilah beat satu
Empat mikrofon maraton lalu minta ampun
[Skit: Joe Million, Senartogok & Rand Slam]
Yeah, beat yang mudah, resmi kami menghancurkan track ini
(Hey, hey) mudah saja untuk dihancurkan semuanya
Oh ya? 2017, habis kalian semua
Ah tidak mudah mengklaim hal tersebut begitu saja
Ah apa maksudmu Senartogok? ini maksudnya bagaimana?
Ingat, untuk menjadi monster kalian harus membunuh tuhan di dalam diri kalian
Yo Doyz, titipkan sedikit inspirasi, come on
[Verse 4: Doyz]
Membolak balik laman The Source saat 5 mikrofon begitu sakral
Kala rezim dispotik cendana diluruk massa sebengal
Beastie Boyz bermegaphone resistensi arti pilkadal
Berfakta akal tak mau diperdaya label rekaman konvensional
Lebih dari balik modal aku berlaba prosa lirikal
Frasa liberal dan megaton rima nokturnal
Arus utama jauh ku tinggal
Waktu ke waktu lihat, propaganda sesat, bicara muslihat
MC kemarin sore cinta drama bukanlah karya
Bocah receh lepaskan syahwat
MC hari ini melumat kewarasan lebih massif dari penjarah dana APBN di kursi senat
Sebut aku DuncanMacleod, aku immortal tanpa isyarat
Hancurkan kortex serebral MC banal dalam skena
Sejak era Iwa, Blakumuh melegenda
Aksara bersama Xaqhala, lanjut DPMB bertandem dengan MV
Hingga kini berkongsi, belah pikir nihil bersama Senartogok, Rand Slam, dan juga Joe Mill
Aliansi pembidik MC konsumen waralaba ayam kampus yang tanpa kamus
Layaknya sisifus dalam hikayat camus
Repetisi diksi tak sehectic mantra debus
Kini MC serupa sepeda, mayoritas dari mereka berstandar ganda
Serbu panggung hasil donasi korporasi yang sama dengan yang mereka hina
Jika MC adalah warga yang diperalat danone untuk beli air dari tanah sendiri
Maka kami adalah kanon pelebur galon di mata air Dewa Ruci
Deskripsi
Lagu “Maraton Mikrofon” adalah ekspresi penuh semangat dari pandangan keempat rapper terhadap realitas sosial dan pengalaman pribadi mereka. Lagu ini diawali dengan kata-kata dari Denny Sakrie, yang menyampaikan bagaimana musik adalah medium apresiasi mendalam, bukan sekadar hiburan. Intro ini mengatur nada serius untuk lirik yang akan disampaikan, menekankan pentingnya passion dalam berkarya.
Pada verse pertama, Senartogok mencurahkan lirik yang penuh referensi sastra dan budaya, menyebut berbagai tokoh, peristiwa, dan ikon yang relevan dengan perjuangannya dalam bermusik. Dengan metafora seperti “menekan impunitas” dan “bertopeng hitam,” ia menggambarkan sikap tegas dalam melawan ketidakadilan. Senartogok juga mengacu pada nama-nama besar seperti Iqbal dan Widji Thukul, memperlihatkan penghormatannya terhadap ikon-ikon perjuangan.
Verse berikutnya dari Rand Slam menghadirkan ritme yang kuat dan lirik yang tajam, dengan semangat untuk terus berkarya tanpa tergantung pada tren atau pengakuan. Liriknya menyinggung soal ketekunan dan kedalaman arti hidup yang ia kejar dalam setiap bait yang ia sampaikan.
Joe Million kemudian mengisi verse ketiga dengan gaya lirik yang penuh sindiran dan metafora. Ia menyampaikan sikap yang tegas, bahkan sedikit agresif, dalam menghadapi mereka yang kurang menghargai karya musiknya. Liriknya menggambarkan kolaborasi mereka sebagai “sebuah persilangan kegilaan dalam dunia persilatan,” menunjukkan betapa kuatnya kesatuan mereka.
Verse terakhir oleh Doyz memperkuat nuansa klasik dalam lagu ini dengan mengingatkan pendengar pada sejarah hip-hop dan perjuangan untuk otentisitas dalam karya. Menggunakan referensi seperti Beastie Boys dan kritik terhadap industri rekaman konvensional, Doyz menegaskan bahwa tujuan mereka adalah melampaui pengaruh komersial dan mempertahankan makna sejati dari hip-hop.