Lagu “Hiji Dua Tilu” adalah kolaborasi epik antara Saykoji dan Asep Balon, yang dipersembahkan dalam episode Hip-Hop Invasion di Icebox. Diproduksi oleh Donny B, lagu ini menggabungkan gaya unik dari kedua rapper dengan sentuhan budaya Sunda yang kental, menciptakan suasana yang energik dan penuh warna. “Hiji Dua Tilu” tidak hanya menyuguhkan irama yang catchy tetapi juga pesan tentang konsistensi dan otentisitas dalam berkarya.
Lirik Lagu Hiji Dua Tilu
[Chorus: Saykoji & Asep Balon]
(Hiji, dua, tilu, now you see me)
Kadieu, kaditu, didieu, ya gitu
Mudah untuk bicara, komentar seenaknya
Iri hati tandanya, tapi gak pernah nanya
Sedikit yang percaya, kita konsisten gak banyak gaya
[Verse 1: Asep Balon]
Representing majalaya
Dari Tanah Sunda aku bawa mantra
Angkat senjata, sebutku Guevara
Tak perlu pizza, cukup bala-bala
Delapan tahun tanpa minta ampun
Panggung ke panggung ku buat harta karun
Anak kampung dari Selatan Bandung
Siap tarung “Hiji Ogé Maung”
Mulai dari bawah, kini eyes on me
Tanpa ID, sebut aku Satoshi
Aku berdiri depan Saykoji
Bagai Anakin dan Obi-Wan Kenobi
Sebutku Itachi, mereka bilang ku anomali
Aku datang untuk infiltrasi
Mengubah nasib bagai Izanagi
Nyata, dari kolaborasi dengan Kaka
Hingga Doel Sumbang di lagu yang sama
Kini dengan Saykoji depan mata
Aku berdiri antara para raja
Campurkan Slim Shady, sedikit Rocksteady, dan muka Tjoe-A-On
Kombinasi Kendrick, dangdut enerjik, jadilah Asep Balon
Aku paling anti beefing, karena liliwetan is my thing
Tak ikut trend ku tak terbawa angin, karena ku akar bukan ranting
Yang lain Blackpink, aku Kang Ibing
Legacy lebih penting dari anything
Jika bahasa hilang kultur tergusur
Saat budaya hancur bangsa terkubur
[Chorus: Saykoji & Asep Balon]
(Hiji, dua, tilu, now you see me)
Kadieu, kaditu, didieu, ya gitu
Mudah untuk bicara, komentar seenaknya
Iri hati tandanya, tapi gak pernah nanya
Sedikit yang percaya, kita konsisten gak banyak gaya
[Verse 2: Saykoji]
Hareudang, hareudang, aing komporin manéh sakedap
Let me cook, let me cook, menyala abangku yang sedap
I be ridin’ all the way ke Tanah Pasundan
Dengan kereta cepat, kagak bawa pasukan
Dapat panggilan, sikat, langsung aku lakukan
Any time, any beat, any language aku masukkan
I just wanna share my confession
Umur tidak muda selalu siap untuk action
Don’t pull my strings ’cause I fear no tension
Sejak dulu rapper-rapper wack mau mention
Bensin, untuk gas light, that’s right
Coba-coba cari angle, that’s fine
Most of ’em kids are the wack types
Let ’em stay mad, right? coz them wack bars can’t fight
Asep balon, kita tuang rima botol galon
Bass so hard pakai drill, bisa bangunin semua bocah-bocah lagi mabok aibon
Rekam pakai iPhone, semprot pakai Baygon
Two icons on the same track we ride on
Misteri di belakang penampilan
Omérta like we some paisans
Biar benalu terlalu belagu, selalu berlalu, ku diam berpangku
Kita berpacu berkarya kesini kesana, tak perlu terbawa terganggu
Sejak online di computer, netizen suka komen nguber-nguber
Trigger finger mereka bidik like some shooters, like (bang, bang, bang)
[Chorus: Saykoji & Asep Balon]
(Hiji, dua, tilu, now you see me)
Kadieu, kaditu, didieu, ya gitu
Mudah untuk bicara, komentar seenaknya
Iri hati tandanya, tapi gak pernah nanya
Sedikit yang percaya, kita konsisten gak banyak gaya
Deskripsi
Lirik “Hiji Dua Tilu” membawa pendengar dalam perjalanan musikal yang menggabungkan identitas budaya dengan gaya rap modern. Pada chorus, Saykoji dan Asep Balon menyampaikan sindiran terhadap mereka yang mudah berkomentar dan iri, namun tidak benar-benar mengenal perjuangan di balik layar. Dengan lirik “kita konsisten gak banyak gaya,” mereka menekankan pentingnya keaslian dan kerja keras.
Verse pertama oleh Asep Balon menyoroti pengalamannya sebagai seniman dari Tanah Sunda yang membawa elemen budaya ke dalam musiknya. Lirik seperti “Tak perlu pizza, cukup bala-bala” dan “Siap tarung ‘Hiji Ogé Maung’” menunjukkan kebanggaannya pada budaya lokal. Asep menyebut dirinya sebagai seseorang yang tak terpengaruh tren, dengan fokus pada warisan budaya yang kuat. Di sini, ia menyandingkan berbagai referensi seperti Guevara dan Itachi untuk menggambarkan jati dirinya yang unik dan berani.
Verse kedua oleh Saykoji melanjutkan semangat ini dengan lirik-lirik yang menggelitik namun kuat. Dengan nada bercanda namun tegas, Saykoji menyampaikan bahwa meski usianya sudah tidak muda, ia tetap siap berkarya dan menghadapi tantangan. Lirik seperti “Any time, any beat, any language aku masukkan” menunjukkan fleksibilitasnya dalam berkarya dan semangat yang tak pernah padam. Saykoji juga menyindir mereka yang sering mengomentari karya orang lain tanpa tindakan nyata, menegaskan bahwa ia lebih memilih fokus pada karya daripada terseret opini negatif.