Bars of Death, yang terdiri dari Morgue Vanguard dan Sarkasz, kembali dengan karya luar biasa dalam lagu “Bait Kematian”. Dirilis pada 9 Maret 2020 oleh Grimloc Records, lagu ini menampilkan kekuatan lirik tajam dan penuh makna yang mengeksplorasi berbagai tema, termasuk sejarah, politik, dan kritik sosial. Gaya puitis dan kompleksitas dalam setiap bait memperlihatkan kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan melalui metafora kuat dan referensi sejarah yang mendalam.
Lirik Lagu Bait Kematian
[Intro: Morgue Vanguard]
Morbid Funk kanuragan, bait kematian
Bersiaga macam sel-sel kombatan di kaki Puncak Jaya
Pada hidup yang setara kepungan laskar angkara di pusat kota
Dengan panglima yang alpa memasukan laskar ke dalam kuda Troya
[Verse 1: Sarkasz]
Hitung korban yang tenggelam di kolam Leksotan
Gembong rajah jebolan dataran tinggi Golan
Senggolan rima selokan Slobodan di Cebongan
Dengan senyawa berkadar pelarut logam dan Erdogan
Sewahid bintang savit di tangan kaum paderi
Dan sepahit bintang David pijakan para Illuminati
Hidupi pati sisa karbit yang bersaksi di siksa api
Ilusi babi, pitam langit dan kalam menjelang pagi
Euphoria Phillistine di lukisan dan buletin
Maka Ferdy dan Imelda meraga Louis dan Guillotine
Selongsong Carabinieri satu tronton gas sarin
Dalam berondongan malaria MC butuh endorsement Daktarin
Serupa gosokkan Aladdin di rongsokan Arabia
Wallachia-kan seluruh jazirah dengan prasasti Hawiyah
Pemisah masiyah di luar silsilah Zakaria
Kami pariah bersiah taring ziarahi Arcadia
[Chorus]
Sangtuari perajam anjing, mengurapi kepala kambing
Merancang patahan ranting, memahatkan maha Rakim
Rima sepuhan Gandring di bejana Megananda
Beributirikan takdir dari beliung lahir gerhana
[Verse 2: Morgue Vanguard]
Membuat pesta menjadi palagan macam malam terakhir Mpu Sendok
Angkat rima carok seolah tak ada hari esok
Berbekal armor kalam pada jalan pedang berkelok
Dengan nyali sekumpulan pemuda di Rengasdengklok
Melacak demonolog yang menghapus jejak ayperos
Dari bangkai epos bengkok sejarah yang dipaksa terlihat elok
Menengok siapa yang bertahan di hadapan Leviathan
Dengan insting binatang dan kanon sembilan bab Madilog
Menyulut pancakara seraya mengutip Kafka dan Baraka
Memelihara angkara pada susunan aksara
Bagi siapa yang memproduksi ribuan Arung Palakka
Yang memesan Batalyon Sikatan mengeksekusi Tan Malaka
Bagi setiap Gandakoesoemah kami adalah ribuan Oesman
Sabotase dan seruan mogok unit SP delapan delapan
Bagi ilusi kedamaian rima adalah Tarnac Sembilan
Rayakan malam macam tahun baru 94 desendan Aztlan
[Chorus]
Sangtuari perajam anjing, mengurapi kepala kambing
Merancang patahan ranting, memahatkan maha Rakim
Rima sepuhan Gandring di bejana Megananda
Beributirikan takdir dari beliung lahir gerhana
[Verse 3: Sarkasz]
Kami berbisik dalam dialek sisik kartel Medellin
Jadikan Paladin parasit terbaik pengosong magasin
Di gerbang bual Pegangsaan kami kerosin dan parafin
Nyalakan tungku bangkai sekutu di sepanjang El Alamin
Bait Phalanx dan assasin memburu nadi Saladin
Masokis yang bukan Masonik sejati seperti David Carradine
Hingga keparat sekarat di tumpukan yang sarat Napasin
Dan sehina rollerblader di sampul Thrasher Magazine
Mikrofonik Seraphim bersumpah kesumat Palestina
Bersayap api Serafin berkubah urban Klandestin
Prosterasi Frankestein pada Tesla keluar karantina
Memaksa pena amatiran telan ribuan kali Alkalin
Ritual bakti Malachi pada segelas Margarita
Baca mantra Dadali dengan keseimbangan Menara Pisa
Selantang Bilal berskala Titan pasca Bhagavad Gita
Berpantang diam sebelum sirapku Gagarin-kan antariksa
[Verse 4: Morgue Vanguard]
Sembari teladani setiap Judi Bari yang mewarnai hari
Dengan merah langit di petang Judas memanggil Romawi
Pekat hitam malam Cheka menjemput Makhno
Mengabari zaman yang membuat Herujuwono menjadi anomali
Menghunus jenawi Nomadology berbasis
G-Rap-kan bait berlapis desis Tiqqun yang Mahdi-kan perintis
Pengoplos metanol, Kapital dan larik Nas berbaris
Tarik garis mikrofon perang menahun melawan garda fasis
Persetan lagu diss, ini perintah tak tertulis
Dari pemenggal tumitis Anubis, penganulir iblis
Dari list pematang neraka dan daftar penjagal sadis
Tergantikan batalyon Turkish dan para jihadis ISIS
Kresendo dari zaman yang memberi salvo komando
“Tortuga-kan dataran tinggi rima kiri Sudjatmiko”
Kredo rondo volcano, inkubator disko tornado
Lahirkan inferno dan ribuan sel klandestin Alfredo Bonano
[Chorus]
Sangtuari perajam anjing, mengurapi kepala kambing
Merancang patahan ranting, memahatkan maha Rakim
Rima sepuhan Gandring di bejana Megananda
Beributirikan takdir dari beliung lahir gerhana
[Outro: Morgue Vanguard]
Larik lingkar pelontar bom pipa yang berdoa pada setiap tetesan arak
Menenggak isi gelas terakhir di ujung era yang luluh lantak
Langit runtuh lantas kami berdansa mengarak panji ke tebing tengkorak
Kami berpesta di puing barak
Deskripsi
Lirik “Bait Kematian” menyajikan lanskap penuh simbolisme, dengan referensi sejarah dan budaya yang meluas. Morgue Vanguard memulai dengan narasi berbalut kekuatan mistik dan kebijaksanaan kuno, menyandingkan kehidupan modern dengan suasana kepungan medan perang. Sarkasz dalam verse pertamanya menyentuh tema kejatuhan moral dan politik melalui sindiran terhadap figur-figur berkuasa, mengaitkan konflik global dan sejarah dengan situasi kekinian. Dalam verse keduanya, Morgue Vanguard membawa suasana perang dan pemberontakan ke dalam dunia politik, berbicara tentang perlawanan terhadap tirani dengan semangat para revolusioner masa lalu.
Kombinasi dari lirik-lirik ini menciptakan gambaran dunia yang penuh perjuangan, di mana para penyair ini menyatakan perang terhadap ketidakadilan dan perlawanan terhadap narasi resmi yang dikendalikan oleh kekuasaan. Lagu ini adalah refleksi dari masyarakat yang berusaha bangkit dari keterpurukan, sambil mengangkat tema perjuangan dan perlawanan yang relevan.
FAQs
Tema utama dari lagu ini adalah kritik terhadap kekuasaan, ketidakadilan politik, dan perjuangan melawan tirani, dengan banyak referensi sejarah dan budaya.
Lirik lagu ini ditulis oleh Morgue Vanguard dan Sarkasz, dua anggota Bars of Death.
Lagu ini dirilis pada 9 Maret 2020 oleh Grimloc Records.
Lirik lagu ini penuh dengan simbolisme yang mengacu pada sejarah, mitologi, dan politik, menyindir kekuasaan dan perjuangan melawan sistem yang menindas.
Pesan utama dalam lagu ini adalah perlawanan terhadap ketidakadilan dan tirani, serta seruan untuk kebangkitan masyarakat melawan narasi yang dikendalikan oleh kekuasaan.