Tak Ada Garuda di Dadaku

Lagu “Tak Ada Garuda di Dadaku” yang dibawakan oleh Bars of Death (Morgue Vanguard dan Sarkasz) dirilis pada 9 Maret 2020 di bawah label Grimloc Records. Lagu ini mengusung tema besar mengenai kritik sosial, politik, dan nasionalisme yang diutarakan melalui lirik yang tajam dan penuh sindiran. Dengan produksi dari Morgue Vanguard, lagu ini mencerminkan pandangan kelompok tersebut terhadap kondisi negara dan ketidakadilan yang terjadi di dalamnya.

Lirik Lagu Tak Ada Garuda di Dadaku

[Intro: Sarkasz]
Jangan pernah tanyakan apa yang telah negara berikan
Sejak riset militer membutuhkan lapangan pembuktian
Seberapa mematikan pemaksaan atas nama kedaulatan
Yang berbagi masa depan dengan Machiavelli dalam merancang peradaban

[Verse 1: Morgue Vanguard]
Saatnya mengganti kapas dan padi dengan lapas dan napi
Dengan nafas berapi pekerja pabrik alas kaki
Di bawah pekik lantang NKRI harga mati
Kami sebangsa bermarga di hadapan dampak inflasi
Simbol invasi kasta Ares berovulasi
“Bagimu Negeri” hymne baru rezim berokupasi
Membuat lima sila dasar seakan lebih sakti
Dari aneksasi saham asing di PT. SI
Mimpi usang tentang berbeda tapi sama
Hidup di bawah Sapta Marga para tamtama
Pax Romana tanpa marka La Mara maka
Keadilan sosial hanya bagi mereka yang berlimpah harta
Hormat senjata pada kibaran Sang Saka
Kota sengsara yang warganya jadi korban tentara
Tanya mengapa kepakan sayap Garuda yang sama
Yang merangsek surga para dewa, dibajak ormas untuk pajak lahan sewa

[Chorus]
Satu bangsa di bawah despot bertaruna
Satu mangsa dalam pertarungan lencana
Di bawah ilusi merdeka sejak empat lima
Halusinasi bermantrakan “Garuda Di Dada”

[Verse 2: Sarkasz]
Persatuan Indonesia yang hanya terjadi di stadion sepakbola
Ilusi kolosal yang tak butuh lagi metafora
Satu kota di bawah komando Terracotta
Sejak merah putih lebih berguna bagi campaign Coca Cola
Kebangsaan yang sama yang mengusir warga Kebumen
Pembantaian yang tak kan kalian temukan pada relief monumen
Kedaulatan instrumen baton industri sawit berkanon
Kerakyatan yang dipimpin oleh perwakilan para baron
Rima kontra-Behemoth mega bacot chauvinis
Yang menganggap plot pembangkangan Rembang Iskariot
Tak ada yang lebih idiot dari seorang die-hard patriot
Dengan level delusi paralel mereka yang meledakan Marriot
Sehingga sila lima tak berlaku bagi penghuni dasar piramid
Tanpa Hankam takkan ada bisnis beceng dan pasar dinamit
Tak ada anggaran militer tanpa isu ancaman palu arit
Kemanusian yang adil dan beradab di bawah bedil dan profit

[Chorus]
Satu bangsa di bawah despot bertaruna
Satu mangsa dalam pertarungan lencana
Di bawah ilusi merdeka sejak empat lima
Halusinasi bermantrakan “Garuda Di Dada”

[Outro: Morgue Vanguard]
Jangan pernah tanyakan apa yang negara berikan kepadamu
Karena hasil pemilu akan menentukan pasar yang investor serbu
Sehingga kerakyatan yang dipimpin oleh permusyawaratan perwakilan para C.E.O
Akan membuka lahan serupa Roma yang dibakar oleh ribuan Nero
Yo ‘E, take us outta here…

Deskripsi

Lagu ini dibuka dengan pengantar oleh Sarkasz, yang mempertanyakan kontribusi negara terhadap rakyatnya, di mana kekuatan militer lebih diprioritaskan daripada kesejahteraan publik. Morgue Vanguard dalam verse pertama menggambarkan bagaimana simbol-simbol nasional seperti Garuda dan Sila Pancasila digunakan sebagai alat politik dan propaganda, sementara rakyat menderita di bawah inflasi dan ketidakadilan. Ia juga menyindir penggunaan simbol nasional dalam konteks korporasi dan kekuasaan.

Sarkasz melanjutkan kritik dalam verse kedua, dengan fokus pada ilusi persatuan yang hanya muncul di arena olahraga, sementara pada kenyataannya terjadi penindasan terhadap rakyat. Ia juga mengangkat isu-isu sosial seperti pembantaian yang tersembunyi dari sejarah resmi dan eksploitasi rakyat oleh para elit ekonomi. Morgue Vanguard menutup lagu dengan sindiran keras terhadap sistem demokrasi yang dikendalikan oleh kepentingan investor dan korporasi besar, menyatakan bahwa hasil pemilu hanya menentukan pasar mana yang akan mereka serbu.

Secara keseluruhan, lagu ini menyuarakan ketidakpuasan mendalam terhadap sistem politik dan sosial, serta mengecam nasionalisme semu yang sering dipakai sebagai alat manipulasi oleh penguasa.

FAQs

Apa tema utama lagu “Tak Ada Garuda di Dadaku” oleh Bars of Death?

Tema utama lagu ini adalah kritik sosial dan politik terhadap nasionalisme palsu, ketidakadilan, dan manipulasi kekuasaan yang dilakukan oleh negara dan elit ekonomi.

Siapa yang menulis lirik lagu “Tak Ada Garuda di Dadaku”?

Lirik lagu ini ditulis oleh Morgue Vanguard dan Sarkasz, dua MC dari Bars of Death.

Kapan lagu “Tak Ada Garuda di Dadaku” dirilis?

Lagu ini dirilis pada 9 Maret 2020 di bawah label Grimloc Records.

Apa kritik yang diangkat dalam lagu “Tak Ada Garuda di Dadaku”?

Lagu ini mengkritik nasionalisme yang hanya sebagai ilusi, ketidakadilan sosial, eksploitasi ekonomi, serta peran militer dan pemerintah dalam menekan rakyat dengan menggunakan simbol-simbol nasional.

Apa yang dimaksud dengan “Tak Ada Garuda di Dadaku” dalam konteks lagu ini?

“Tak Ada Garuda di Dadaku” menyindir hilangnya esensi nasionalisme sejati dalam diri bangsa, di mana simbol-simbol seperti Garuda hanya digunakan untuk kepentingan politik dan ekonomi oleh penguasa, sementara rakyat terus ditindas.

Lirik Lagu Terbaru

Easy

“Easy” adalah lagu kolaborasi dari Rhe MAC dan Anadok yang

Baku Bawa

“Baku Bawa” adalah lagu dari Amster Gank yang menggambarkan kisah

Purna Manusia

“Purna Manusia (Kausmonaut Remix)” adalah karya kolaboratif antara Senartogok dan

Kopi Darurat

“Kopi Darurat” adalah kolaborasi eksplosif dari JuTa, Rand Slam, HDR,

Tuhan Pinggiran

“Tuhan Pinggiran” adalah lagu yang penuh dengan kritik sosial, politik,

Tragedi Komedi

“Tragedi Komedi” adalah lagu yang memadukan humor dan kejujuran brutal