Enola

Lagu “Enola” dari EP Blunt Brothers oleh Tuan Tigabelas & SicknessMP menampilkan kolaborasi dengan Njet Barmansyah dan Boris. Dirilis pada tanggal 20 April 2022, lagu ini merupakan track kelima dalam EP tersebut. Dengan lirik yang menyentuh dan emosional, lagu ini bercerita tentang perjuangan hidup seorang gadis bernama Enola yang menghadapi berbagai kesulitan sejak kecil hingga dewasa.

Lirik Lagu Enola

[Verse 1: Tuan Tigabelas]
Yo, ini cerita tentang Enola gadis kecil dia sangat baik
Senyumnya menawan yo dia sangat cantik
Terjebak lahir di keluarga problematik
Hari-harinya ditemani oleh konflik
Ayah jarang pulang karena sibuk bersulang
Dia bermain sendiri di sudut ruang
Bahagia masa kecil sudah terbuang
Pertengkaran kerap terjadi dan berulang-ulang
Dan itu buat Enola takut
Melihat ibunya dipukul dia menunduk
Menangis terisak di sudut dia terduduk
Dia bagai terjebak di dalam mimpi buruk
Dia tenggelam dalam sedih
Harus hadapi hal ini setiap hari
Hingga suatu saat ayah tak pernah pulang lagi
Enola makin jauh hilang, dia mulai terperangkap sepi

[Chorus: Njet Barmansyah]
Enola menangis
Terjatuh, menusuk hatiku
Enola menangis
Terpaku, menjerit-jerit dalam tenggelam diam

[Verse 2: Tuan Tigabelas]
Yo, waktu berlalu kini Enola sudah mulai beranjak remaja
Sang ayah tinggalkan luka entah ke mana
Ibu hilang arah hingga mudah percaya
Bawa pulang orang tuk tinggal bersama
Enola pun kini mulai merasa asing
Harus adaptasi hidup dengan orang lain
Setiap malam Enola takut bukan main
Karena tiap ibu pergi dia punya niat lain
Boom, boom pow pintu Enola pun dibuka
Dia paksa Enola, dia menyentuh tubuhnya
Tiap Enola menolak, dia dapat luka
Coba cerita ke ibu tapi tak percaya
Jadi harus kemana lagi, dia tak kuat lagi
Ini terlalu berat untuk dia terima lagi
Yang terlintas di kepalanya hanyalah lari
Enola pergi dari rumah tak kan pulang lagi

[Chorus: Njet Barmansyah]
Enola menangis
Terjatuh, menusuk hatiku
Enola menangis
Terpaku, menjerit-jerit dalam tenggelam diam

[Verse 3: Tuan Tigabelas]
Yo, Enola dewasa terjebak di jalanan
Mencoba substansi masuk dunia khayalan
Sibuk terbang tinggi salahkan keadaan
Menghukum dirinya karena tak ada uluran tangan
Terjebak kondisi tak ada cara lain
Masuk keluar hotel seperti tempat bermain
Tiap malam selimuti tamu tanpa kain
Waktu sendiri menangis tak ada pilihan lain
Dan ketika perut Enola pun membesar
Tak ada yang bertanggung jawab, dia pun gusar
Dia jatuh ke dalam lubang tidak berdasar
Tak tahu jalan pulang, dia makin tersasar
Harap tak pernah hadir, dia makin tersingkir
Masuk di dalam lingkaran yang tak punya akhir
Sang bayi pun lahir, dia salahkan takdir
Ceritanya terulang dan siklus belum berakhir

[Chorus: Njet Barmansyah]
Enola menangis
Terjatuh, menusuk hatiku
Enola menangis
Terpaku, menjerit-jerit dalam tenggelam diam

Deskripsi

Lagu “Enola” dimulai dengan verse dari Tuan Tigabelas yang menggambarkan masa kecil Enola yang penuh dengan konflik dan ketidakbahagiaan. Ayahnya yang sering mabuk dan kekerasan di rumah membuat Enola hidup dalam ketakutan dan kesedihan. Masa kecilnya yang seharusnya penuh kebahagiaan menjadi suram karena pertengkaran orang tuanya yang terus-menerus.

Chorus yang dinyanyikan oleh Njet Barmansyah menyampaikan penderitaan Enola yang mendalam dan bagaimana hal ini menusuk hati orang yang mendengarnya. Tangisan Enola yang menjerit dalam kesunyian menggambarkan kesedihan yang dia alami.

Pada verse kedua, Tuan Tigabelas menggambarkan kehidupan remaja Enola yang semakin sulit. Kehadiran orang baru yang dibawa ibunya ke rumah membuat Enola merasa semakin terasing dan tidak aman. Kekerasan dan pelecehan yang dialaminya membuat Enola merasa tidak punya tempat untuk berlindung dan akhirnya memilih untuk lari dari rumah.

Verse ketiga menggambarkan kehidupan dewasa Enola yang terjebak dalam dunia gelap. Dia mencari pelarian dalam substansi dan hidup di jalanan. Kehamilan yang tidak diinginkan menambah penderitaannya, dan siklus kesulitan hidup yang dihadapinya tampaknya tidak berakhir.

Lagu ini menutup dengan chorus yang sekali lagi menekankan penderitaan Enola, menggambarkan bagaimana siklus penderitaan terus berulang tanpa akhir yang jelas.

FAQs