Lagu “Mantra” oleh Ayien Rahman mempersembahkan serangkaian mantra yang kuat, menggabungkan elemen-elemen budaya, sejarah, dan spiritualitas. Dengan lirik yang penuh dengan bahasa yang kaya dan referensi yang dalam, lagu ini membawa pendengar ke dalam alam pikiran yang kompleks dan mendalam.
Lirik Lagu Mantra
[Mantra I]
Ramai yang tak senonoh, dalam lirik kata kotor
Aku seru komara, jampi ayat komando kuno
Mereka yang meleka terus di heret jendera
Aku anggakara angkara celaka kan apsara
Apa isi dramatugi dan olahan yang ku kaji
Suka tuk ku formulasi ideologi terperinci
Bagai dosa dalam jenggama kita kalkulasi
Takkan bisa dihitung walau rumus kalkulus taktik
Hendak lunyai bagai hurai cerai lerai kurai
Ku sarung kupluk guna kurambit serang terus terburai
Ujar aku bagai tangkai kumbang lapis lazuli
Dan ku berhilik mundik kawasan yang tiada penghuni
Walau lapok berhabuk berkepuk asap bermakna ada isi
Melindas kanyang kotor lingkas dalam puisi
Lu lincah tapi acah, ku sanggah lu ikut perintah
Ku sorong bandhusa mayat terus dikambus bawah tanah
Hari pembalasan sudah benar tiba
Aku keluar dari sangkar dengan izin mantra
Terlerai rantai balita purba keluar dari buntala
Manira lafaz retribusi dalam sepucuk utusan ritma
Ku dijaga oleh orang yang serira bertatu siam
Aku datang harini kerana terlerai ikatan dendam
Pendam yang waktu dulu ku terlalu kejam
Tenang, biarpun ortodoks ikut mana kan ku serang
Orientalis, aku pakar dalam uji kaji
Ordinasi, itu ku benci sampai mati
Jadi tunggu panggilan pucuk pangkal bersiap siaga
Singa sedia seruan seriau siulan syurga
[Mantra II]
Mantra, mantra, mantra ey
Mantra, mantra, mantra ey
Mantra, mantra, mantra ey
Mantra, mantra, mantra ey
Serbamula telus (what), dikejar nya fulus (what)
Yang khusus nya Namruz (what), ancuman nya lakhus (come on)
Gardika kotbuta ratna pakya sudah terkambus
Sifatnya Yakjud wa Makjud, gisus yang lurus tidak terurus
Bencana hina timpa dirinya terpinga incana
Ku teroka rimba minda merantau dan diaspora
Aku bukan dalang wayang tayang jalang songsang lalang
Dan juga bukan pailang atau orang yang kuat sailang (whooh)
Mantra, fiyahh
Metafora dunia (what), aku di dalamnya (what)
Kitab kuno ujar bidalan berguna semua nya Z(rawr)
Dab eskatologi kaji sampai pagi
Sehingga tahap intonasi ku kaji terperinci
Ilmu aku dari balwana, duksina pusaka purba
Candaka ritma walau candama ku sangat ujar becura
Kalijaga yang menjaga apabila beryempur celaka
Ani ba’a me’ berlukar purba yang taakan dicabar
Aku dalam gua qumran, muncul aruna tak berlisan
Dan Gayatri, Indra Hutama, Iswari, syair Kalyani
Komala bila komara, buntala kunjarakarna
Mantra bahasa ibrani, kuno henokh silam puaka (arh)
Deskripsi
Lirik lagu ini menggambarkan kekuatan mantra dan jampi-jampi yang digunakan untuk melawan kejahatan dan menjaga keseimbangan spiritual. Ayien Rahman menghadirkan dirinya sebagai seorang penyampai mantra yang memiliki pengetahuan yang luas tentang budaya dan sejarah. Dia menggabungkan kata-kata dan frasa yang kuat, menciptakan suasana magis dan misterius dalam lagu.
Dalam “Mantra I”, Ayien Rahman menyampaikan pesan tentang pembalasan dan pembebasan dari ikatan dendam. Dia menciptakan gambaran tentang kekuatan mantra yang membebaskan dan melindungi, serta memperingatkan akan hari pembalasan yang sudah dekat. Liriknya penuh dengan metafora dan simbolisme yang menggambarkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan.
Sementara itu, “Mantra II” melanjutkan tema ini dengan mengeksplorasi lebih dalam tentang kekuatan dan makna mantra. Ayien Rahman menciptakan suasana yang intens dengan menggabungkan bahasa yang kuat dan referensi spiritual yang kaya. Dia menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman yang mendalam dalam memahami kekuatan mantra dan melawan kegelapan.
Secara keseluruhan, lagu “Mantra” adalah persembahan yang kuat tentang kekuatan spiritual dan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan. Dengan lirik yang dalam dan musik yang memikat, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan makna dan tujuan dalam hidup serta memahami pentingnya menjaga keseimbangan spiritual.