Uang Saku

Lagu ‘Uang Saku’ oleh Armelo KKD bersama Al Zabran menggambarkan pengalaman dan perjuangan mahasiswa dalam menghadapi keterlambatan uang saku dan tagihan. Dengan lirik yang lugas dan melodi yang menghentak, lagu ini menyoroti tantangan finansial yang dihadapi oleh banyak orang muda di masa kuliah.

Lirik Lagu Uang Saku

[Chorus]
Minggu depan sudah masuk, silahkan tunggu
Sudah diproses, jangan bacot dan protes
Berbulan-bulan makan hati, makan janji bukan nasi
Rantau tak dipantau, keluh kesah tak dijangkau
Allowance and tuition fee sudah biasa lambat kasih
Tapi masih ku menanti meski aku ingin maki (ey)

[Verse 1]
Titik-titik di dalam hati
Ku mengetik panjang-panjang tapi
Setelah dibaca, dibalas ku baca
Isinya tu pele ajak bercanda
Dikira ku ini anak sultan
Survive ku hanya dengan mie instan
Uang menipis wah lemas bestie
Tuangkan tipis amer beraksi (ey)
Hilangkan sejenak, beban yang di benak
Which is uang saku masuk too late

[Chorus]
Minggu depan sudah masuk, silahkan tunggu
Sudah diproses, jangan bacot dan protes
Berbulan-bulan makan hati, makan janji bukan nasi
Rantau tak dipantau, keluh kesah tak dijangkau
Allowance and tuition fee sudah biasa lambat kasih
Tapi masih ku menanti meski aku ingin maki (ey)

[Verse 2]
Belum gajian, banyak tagihan
Sungguh kasihan, nunggak cicilan
Lembur gak dihitung, gajuku digantung
Terlambat dipotong gaji sampai susah nabung
Aduh gimana nih, punya bos sifatnya enemy
Aduh gimana nih, punya bos sifatnya enemy

[Chorus]
Minggu depan sudah masuk, silahkan tunggu
Sudah diproses, jangan bacot dan protes
Berbulan-bulan makan hati, makan janji bukan nasi
Rantau tak dipantau, keluh kesah tak dijangkau
Allowance and tuition fee sudah biasa lambat kasih
Tapi masih ku menanti meski aku ingin maki (ey)

Deskripsi

Lirik lagu ini menggambarkan frustrasi dan kekesalan mahasiswa yang harus menunggu dengan sabar untuk mendapatkan uang saku mereka yang terlambat. Dalam bait-baitnya, penyanyi mengungkapkan perasaan kecewa dan ketidakpuasan karena keterlambatan tersebut, serta dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Penggunaan bahasa yang lugas dan puitis mencerminkan perasaan tekanan dan kekhawatiran yang dirasakan oleh banyak mahasiswa. Lagu ini juga menyoroti realitas bahwa keterlambatan pembayaran uang saku dan tagihan merupakan hal yang umum terjadi, tetapi juga menunjukkan keteguhan hati untuk tetap bertahan meskipun dalam situasi yang sulit.

You cannot copy content of this page