Lagu “Prima Dusta” merupakan hasil kolaborasi antara Insthinc dan SicknessMP yang dirilis pada tanggal 29 September 2016. Lagu ini menghadirkan pesan yang mendalam tentang sejarah dan kondisi sosial-politik yang terjadi di Indonesia. Dengan lirik yang kaya akan metafora dan kritik sosial, lagu ini mencoba menggambarkan realitas pahit yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Melalui penyampaian yang tajam dan puitis, Insthinc dan SicknessMP mengajak pendengar untuk merenung dan mengkritisi kondisi yang ada.
Lirik Lagu Prima Dusta
[Intro]
Yo one two, one two
To everybody in the place to be
This is Insthinc and SicknessMP mothaf-ck
Listen when i spit a lesson and make yer body movin
Bust it out yo
[Verse 1]
Pasang mata telinga ini breakbeat segelap kamar penjara
Di tengah hidup yang terkepung barisan kasta kau disana
Tidur berjalan berputar di dalam kota mengepul berhala
Periksa rimaku berpijar serupa pelita dalam gulita
Ini kasus kawin paksa antar kota tanpa lapor KUA
SicknessMP bertemu insthinc di udara
Buang tai diatas kepalamu dari kokpit fuchida
Percuma, rapper hari ini buta wacana
Mengusung kritik lawakan sebutut kartaradjasa
Jangan percaya tanyakan semua perkara jagal
Hilang paksa, tapol, makar, izin tambang dan robot penjaga
Siapa berpesta? siapa berdarah?
Kalian terlupa berduka terlalu lama menghirup dupa
Lobang buaya dan abu librisida
Asap candu para raja bawa paranoia
Menari menghuni udara sesaki dada
Aksaraku prima stamina gatot kaca
Flow aneka rasa tanpa kuku bima
Nafas sampurna menggulung instrumental
Berikut isi kertas pena metafora dalam frasa macam ganja
Dengan bingkai permanen ala berita yudha
Kalian amnesia berdiri diatas darah genosida
Pariah stigma sumur tua dan kudeta
Pasca sinema chairin membekas macam luka sayat di kepala
One time for your motherf-ckin mind
[Verse 2]
Di malam yang sama ku kabarkan gejala epidemi kultur lawakan
Generasi hip-hop berkacamata pop berhamburan
Kawanan pemakan bangkai tanpa nisan di hadapan meja juragan
Merapal rumus produsen konsumen segelap mantra pesugihan
24-7 kesurupan di depan kasir tiap tikungan
Ramalan kiamatmu dipercepat para mutan
Jendral dan pemodal pembakar hutan
Bidani belukar kepatuhan, polusi pembenaran, warta berita pesanan
Timbangan minah budi gunawan mustahil balance
Periksa flowku berganti frekuensi dengan satir terlampir
Terampil merakit bedil dan peta kuasa macam koramil
Sapu sisa proyektil pada microphoneku
Selepas kalian tuntas membahas mana haq, mana batil
Pasca eluay, marsinah, munir dan kancil
Berpeluh sudahi path bermodal tinju lalu di bunuh
Menolak diam duduk memakan abu dan kau masih sisakan ruang ragu?
Ruang tahanamu dimana suara tersimpan setengah gagu
Setengah hati meremas kepalan di atas langit biru
Meski kau diam beribu bahasa kalbu
Kebenaran menjelma hantu yang datang memburu
Serupa buruh pembuat gaduh akhir sembilan puluh asal kau tahu
[Verse 3]
Tanpa komando 3-2-1
Ini perpanjangan suara yang kelak kau ingat macam otopsi palsu
Gestapu, sejarah yang memaksa kami untuk mengasah jalu
Pada relief yang berbisik perihal operasi dan orang mati
Mereproduksi narasi yang berotasi dalam format resmi
Institusi melegalisasi benci pikir kembali
Saat rewind sebelum kau dapat cap subversi
Lalu biarkan Playermu ber-api, mari
Keep it on and on and on…
Deskripsi
Lirik lagu “Prima Dusta” menyoroti berbagai aspek dalam masyarakat, termasuk politik, sejarah, dan budaya. Dalam verse pertama, penyanyi menggambarkan situasi sosial yang gelap dan kompleks dengan metafora yang kuat. Mereka menyinggung tentang masalah kawin paksa, penindasan politik, dan lupa akan sejarah. Verse-verse berikutnya melanjutkan tema ini dengan menyuarakan ketidakpuasan terhadap ketidakadilan, korupsi, dan penindasan yang terjadi. Melalui penggunaan bahasa yang kreatif dan puitis, lagu ini mengeksplorasi tema-tema ini dengan kedalaman dan kepekaan yang menggetarkan hati.
FAQs
Lagu ini terinspirasi oleh sejarah dan kondisi sosial-politik Indonesia, khususnya terkait peristiwa Gerwani dan pembantaian komunis tahun 1965 di Jawa dan Bali. Penyanyi ingin membawa kesadaran atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi pada masa tersebut.
Kolaborasi antara Insthinc dan SicknessMP melibatkan pembagian tugas antara penulisan lirik oleh Insthinc dan produksi musik oleh SicknessMP. Mereka bekerja sama untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikan melalui lagu ini.
“Prima Dusta” menggambarkan realitas pahit yang disampaikan melalui lirik lagu ini. Kata “Prima” dapat diartikan sebagai yang terbaik atau yang utama, sementara “Dusta” merujuk pada kebohongan atau ketidakjujuran.
Sampel lagu “Genjer-Genjer” digunakan untuk menambahkan kedalaman dan dimensi pada lagu ini. Lagu tersebut memiliki makna historis yang kuat terkait dengan Gerwani dan peristiwa pembantaian tahun 1965.
Tanggapan publik terhadap lagu ini bervariasi. Sebagian menghargai kesadaran sosial dan keberanian dalam menyuarakan isu-isu yang sensitif, sementara yang lain mungkin merasa tersinggung atau tidak setuju dengan sudut pandang yang disampaikan dalam lagu ini.