“Lirik Lagu Eizy – Angka” menyoroti obsesi masyarakat terhadap kekayaan material, menggambarkan konsekuensi negatif dari kehausan akan harta dan angka. Lagu ini membawa pendengar ke dalam refleksi tentang makna sejati kebahagiaan dan nilai-nilai yang seharusnya dikedepankan dalam hidup.
Lirik Lagu Eizy – Angka
[Verse 1]
Jaman terus berganti dunia banyak berubah
Takkan pernah berahkir kita semakin berulah
Aku coba lihat dari banyak sudut pandang
Setiap orang berbeda tak macam sisi bujur sangkar
Namun siapapun ingin harta karun
Kita kerja keras banting tulang tanpa ampun
Proses sudah jalan melewati banyak tahun
Kita percaya kan sukses tiba meski lambat laun
Mata rabun karena banyak lihat kesempatan
Waktu adalah uang maka kita pergunakan semuanya
Meski harus bertingkah binal
Kita gila finansial tak peduli bisa sial
Ada yang berjuang lewat batas kewajaran
Ada yang bekerja dengan asas kejahatan
Ada juga yang berharta meski banyak pelanggaran
Semua berbeda pendapat tuk mendapat pendapatan
Semua tentang angka, semua untuk harta
Kita takut miskin, takut bila turun tahta
Maka bahagia untuk kita cukup langka
Karena pikiran terbatas, kita hanya butuh kaya
Percayalah semua itu fana, bahagia bukan persoalan kasta
Punya money tapi hati hampa untuk apa?
Kita semua lupa untuk bisa olah rasa
Apa jadinya bila kita menuhankan angka?
Pada akhirnya kita lihat pertumpahan darah
Karena tadinya kita incar kepuasan saja
Malah lahirlah jiwa-jiwa kerusakan bangsa
Kita hidup mubazir, sungguh aku khawatir
Mungkin peradaban sudah tempati masa akhir
Pikiran kita memang beda namun jangan sampai lupa
Akal sehat kita punya jangan sampai hidup gila
[Chorus]
Nafsu yang selimuti, ego yang mengikuti
Hati hilang kemudi, rasa dalam jeruji
Nafsu yang selimuti, ego yang mengikuti
Hati hilang kemudi, rasa dalam jeruji
Apa yang engkau kejar bila bukan untuk angka?
Mengapa engkau bertahan bila bukan untuk angka?
Lupa arah tuju, seringkali buta jalan buntu
Sesali di penghujung waktu
[Verse 2]
Uang bukan segalanya tapi semua butuh uang
Saat kita punya banyak lantas semua kita buang
Haus kepuasan kita selalu merasa kurang
Begitu saja ulang-ulang meski harus main curang
Kejar keinginan, kesampingkan kebutuhan
Ada yang pakai taruhan tuk mencoba peruntungan
Kita takkan sadar sebelum masuki jurang
Gali lubang tutup lubang sampai gila karena utang
Hari-hari keluyuran
Kerja bersih atau kotor yang penting akhirnya cuan
Kita semua bilang kalau kita punya Tuhan
Namun soal cari angka kita melanggar aturan
Kerja rodi anak istri terlupakan
Tiap pulang rumah dapur masih berantakan
Niat cari nafkah tapi lupa kasih sayang
Meski sudah genggam uang tapi bahagia tak datang
Sampai kapan kita kejar rasa puas?
Hilang akal sehat saat Tuhan beri tugas
Pinjaman bertumpuk entah kapan bisa lunas
Keringat banyak terkuras tidurpun tak pernah pulas
Yang di atas masih saja main kotor
Namanya cukup terpandang tapi molor tiap ngantor
Liar sana-sini tiap hari pakai lambo
Tapi soal kena pajak ia tidak pernah lapor
Visi misi foya-foya
Untuk terlihat mewah kita semua saling berlomba-lomba
Demi terlihat hura-hura
Semua dipertunjukan meski harus pura-pura
Ingat kita hidup takkan lama-lama
Kita lupa Tuhan selalu jadi mata-mata
Kusajikan rambu lewat baris kata-kata
Bila kau cukup tersinggung silahkan saja marah-marah
[Chorus]
Nafsu yang selimuti, ego yang mengikuti
Hati hilang kemudi, rasa dalam jeruji
Nafsu yang selimuti, ego yang mengikuti
Hati hilang kemudi, rasa dalam jeruji
Apa yang engkau kejar bila bukan untuk angka?
Mengapa engkau bertahan bila bukan untuk angka?
Lupa arah tuju, seringkali buta jalan buntu
Sesali di penghujung waktu
Deskripsi
“Angka” adalah lagu yang menggambarkan realitas sosial di mana kekayaan material sering dianggap sebagai tujuan utama, menyebabkan ketidakpuasan dan korupsi nilai. Lirik-liriknya mengajak pendengar untuk merenungkan dampak negatif dari obsesi terhadap angka dan mengingatkan akan pentingnya menjaga nilai-nilai moral dan kebahagiaan yang sejati.
FAQs
Tema utama dalam lirik lagu “Angka” adalah obsesi masyarakat terhadap kekayaan material, dampak negatifnya terhadap nilai-nilai moral, dan pentingnya mencari kebahagiaan yang sejati.
Lirik-lirik dalam lagu ini menggambarkan realitas sosial di mana kekayaan material dianggap sebagai prioritas utama, menyebabkan kekacauan moral dan kehilangan nilai-nilai yang sejati dalam hidup.
Ya, lagu ini menyoroti masalah korupsi nilai dalam masyarakat yang disebabkan oleh obsesi terhadap kekayaan material dan angka, serta konsekuensi negatifnya terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Ya, lagu ini memberikan pesan tentang pentingnya menemukan kebahagiaan yang sejati di luar kekayaan material dan angka, serta nilai-nilai moral yang seharusnya dikedepankan dalam hidup.
Nada dan melodi yang intens dalam lagu ini memperkuat pesan tentang keseriusan topik yang dibahas, menciptakan pengalaman mendengarkan yang menggugah dan memprovokasi pemikiran tentang realitas sosial dan nilai-nilai hidup.