Sayap Sayap Patah

Lagu ‘Sayap Sayap Patah’ dari Acom Talamburang adalah sebuah karya yang menyentuh hati dengan lirik yang mendalam dan melodi yang meresap. Melalui metafora sayap yang patah, lagu ini menggambarkan perasaan kecewa dan kerapuhan hati seseorang. Ayo nikmati perjalanan emosional dalam melodi indah dan kata-kata yang tajam.

Lirik Lagu Sayap Sayap Patah

[Chorus]
Karena aku telah terbiasa
Terbang dengan sayap-sayap patah penuh luka
Bahkan dalam gelapnya malam
Bintang tertawakan apa yang aku impikan

[Bridge]
Seandainya kau tau
Dalamnya luka yang kau beri untukku
Seandainya kau tau
Sayapku tak lagi bisa seperti yang dulu

[Verse 1]
Oh, ada tinta ku lihat di cerita
Kau berikan noda dan kau remukan rasa
Mahkota di kepala kau gores dengan amarah
Tatap ku berdiri dan tuju ke lain arah
Sejak kau ratu, kau selalu buatku patuh
Lain dahulu, sekarang ku diam layak batu
Sejak puisi kau berhenti membaca
Nomor satu bukan alasan tuk selalu berkaca-kaca
Dan daun tak bergerak biarpun satu
Saat ku tau ada yang hadir lengkapi rusukmu
Aku kan datang di hari kau bahagia, bersalaman dengan dia
Jangan tanya kenapa ku tunjukkan muka karena
Ku pejamkan kedua mata, ku sangka hanya mimpi
Tidur tak terlena siang dan malam aku ratapi
Cepat sebelum mekar, kau bunga yang terlerai
Hingga akhirnya ku anggap ujianku telah usai

[Chorus]
Karena aku telah terbiasa
Terbang dengan sayap-sayap patah penuh luka
Bahkan dalam gelapnya malam
Bintang tertawakan apa yang aku impikan

[Bridge]
Seandainya kau tau
Dalamnya luka yang kau beri untukku
Seandainya kau tau
Sayapku tak lagi bisa seperti yang dulu

[Verse 2]
Mungkin peri cinta telah mengambil panahnya
Dia mengutuk kita di dalam banyak tanya
Ku berlayar dengan sampan tanpa dayung
Ku membasah bersama hujan, hilanglah arti payung
Taukah aku berkawan dengan jam dua pagi
Ketika kau lepas dan hanya ada secangkir kopi
Taukah kenapa tak ku suka matahari
Yang selalu ingatkanmu tentang cara menyapa hari
Hari ini masih, takkan aku membual
Dengarkan dengan fasih dan dengar yang kau sangkal
Tetap tersenyum walau tempat kita berbeda
Panjatkan doa di situ aku akan ada
Jangan pernah bersedih, jangan lupa bahagia
Doa tulus telah ku tulis untukmu dengan dia
Di dalam kertas putih bertinta cair bening
Untukmu dengan dia dari jemari yang dingin

[Bridge]
Cobalah kau pahami
Mengapa terus aku menunggu pagi?
Untuk kali ini saja
Di sepertiga malam rasakan apa yang ku rasa

[Chorus]
Karena aku telah terbiasa
Terbang dengan sayap-sayap patah penuh luka
Bahkan dalam gelapnya malam
Bintang tertawakan apa yang aku impikan

[Bridge]
Seandainya kau tau
Dalamnya luka yang kau beri untukku
Seandainya kau tau
Sayapku tak lagi bisa seperti yang dulu

Deskripsi

Lirik lagu ini menciptakan gambaran tentang seorang individu yang telah terbiasa hidup dengan rasa sakit dan kekecewaan. Metafora sayap yang patah digunakan untuk menggambarkan kerapuhan emosional dan perasaan terbangun di tengah kegelapan. Dengan melodi yang menghantarkan suasana melankolis, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungi arti dari setiap luka yang dijalani.

FAQs

Apa yang menjadi inspirasi di balik pembuatan lagu “Sayap Sayap Patah”?

Lagu ini diilhami oleh perasaan kecewa, kerapuhan, dan pengalaman hidup seseorang yang telah terbiasa dengan rasa sakit.

Mengapa digunakan metafora “sayap patah” dalam lirik lagu?

Metafora “sayap patah” digunakan untuk menggambarkan kehancuran emosional dan ketidakmampuan untuk terbang bebas dari beban perasaan.

Bagaimana proses penciptaan melodi untuk lagu ini?

Melodi lagu ini diciptakan dengan cermat untuk menciptakan atmosfer melankolis yang menyatu dengan lirik yang penuh makna.

Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Acom Talamburang melalui lagu ini?

Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungi kekecewaan dan kekerapan hidup, namun juga menyampaikan pesan harapan dan kekuatan untuk bangkit.

Kapan lagu “Sayap Sayap Patah” dirilis?

Lagu ini dirilis pada tanggal 24 April 2022.

Dengan lirik yang kuat dan melodi yang menyentuh, ‘Sayap Sayap Patah’ menciptakan pengalaman mendalam yang akan membuat pendengar terhubung dengan setiap nada dan kata.