“Bentrok Kelas” oleh Maderodog adalah sebuah lagu yang memaparkan perasaan dan pandangan tajam terkait ketidakpuasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan sosial, penggusuran, dan ketidaksetaraan. Lagu ini merupakan sebuah ajakan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat biasa, terutama kelas pekerja, petani, nelayan, dan warga miskin kota, dalam menghadapi perlawanan dan tindakan represif negara dan kebijakan korporasi.
Lirik Lagu Bentrok Kelas
[Intro]
Kolektif angkara milik kelas pekerja, kaum tani, nelayan dan warga miskin kota
Satu bara di hadapan negara, tentara dan lumpen nasionalis berhati buta
Dengan polyglot yang lebih nyolot dari rukun iman para patriot
Lo boleh simak ni bacot
[Verse 1]
Mengencingi bualan dalam istilah “Tanah Milik Negara”
Kamilah sempalan yang menolak kotak dan bilik suara
Sementara tanah yang kami tinggali harus disita
Atas nama pembangunan dan indeks ket-lolan tata kota
Gak usah tereak-tereak nasionalisme, demokrasi
Rumah gue digusur, lo malah dukung reklamasi
Tiap 1 Mei gue demo bawaan lo pada sensi
Eh a-jing! kalo masih hidup dari gaji gak usah lo blagak tinggi
Lo tuding warga bantaran penyebab kebanjiran
Paerah resapan dibeton mall, bacot lo gak kedengeran
Persetan klaim kebenaran yang lo semua coba tegakkan
Demi melindungi kenyamanan yang lo jilat dari p-ntat para tiran
Apkiran, produk kebijakan promodal sejak McMoran
Didukung keberpihakan goblog politik tanah dan penggusuran
Jika semua nilai diciptakan untuk melindungi kemapanan
Sebut kami Spartan “Buru Keadilan Dengan Opsi Peperangan”
[Hook]
Organisir perlawanan, hantamkan bara kemarahan
Lokalisir pembangkangan, bentrok kelas keniscayaan
Organisir perlawanan, hantamkan bara kemarahan
Lokalisir pembangkangan, bentrok kelas keniscayaan
[Verse 2]
Persetan semua rancangan ketahanan pangan
Di depan rentetan pembantaian pada kasus-kasus perampasan lahan
Petak ladang dirampok, para petani dibacok
Dan harga bahan pokok menggorok karena tak becus lagi dipatok Bulog
Goblog, rima ini membentang dari Bontang hingga Rembang
Pantang tumbang pun dihadang kilang dan lubang tambang
Tak perlu Bambang Brodjo, kami rampas otoritas Bappenas
Tuk dikemas jadi timah panas di jidat Lembong tanpa Thomas
Serupa tampomas, kami karamkam mimpi norak tentang modernitas
Yang kalian retas di atas kertas dalam bentuk sekuritas
Kamilah lot saham yang menolak dibeli
Untuk dijual kembali sebagai Gong Li dengan harga tak terkendali
Jangan paksa kami membisu di bawah selimut kedamaian palsu
Kemarahan telah bertalu gini ratio di angka 1
Bagi mereka yang mangkir dari ketakutan pada hari akhir
Siapkan petir, lawan tafsir para bankir yang ditaksir rentenir takdir
[Hook]
Organisir perlawanan, hantamkan bara kemarahan
Lokalisir pembangkangan, bentrok kelas keniscayaan
Organisir perlawanan, hantamkan bara kemarahan
Lokalisir pembangkangan, bentrok kelas keniscayaan
Deskripsi
Lirik lagu ini mengungkapkan perasaan amarah terhadap penggusuran lahan, perampasan tanah pertanian, dan harga bahan pokok yang meningkat tajam. Lagu ini mengkritik peran negara dalam mendukung kebijakan pembangunan yang merugikan masyarakat luas demi kepentingan korporasi dan politik. Liriknya juga menyoroti nasionalisme yang cacat dan ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan.
FAQs
Dalam lirik ini, “kolektif angkara” mengacu pada kerja sama dan perjuangan bersama dari berbagai kelompok masyarakat yang terpinggirkan, seperti kelas pekerja, petani, nelayan, dan warga miskin kota. Mereka bersatu dalam upaya melawan ketidakadilan sosial.
“Bentrok kelas keniscayaan” merujuk pada konfrontasi atau konflik yang tak terhindarkan antara kelas sosial yang tertindas dan mereka yang memegang kekuasaan dan sumber daya ekonomi. Lagu ini mengajak untuk bersiap-siap menghadapi konflik semacam itu.
Lirik lagu ini mengkritik kebijakan pembangunan seperti reklamasi dan pembangunan yang merugikan masyarakat dengan mengorbankan tanah pertanian dan lingkungan untuk kepentingan korporasi dan proyek-proyek komersial.
“Bontang hingga Rembang” adalah referensi geografis yang mencakup berbagai daerah di Indonesia yang mungkin mengalami dampak negatif dari pembangunan dan eksploitasi sumber daya.
Mengambil sampel dari lagu lain dapat memberikan dimensi artistik tambahan pada karya musik. Dalam hal ini, penggunaan sampel mungkin dimaksudkan untuk menambahkan elemen dramatis atau ekspresif pada lagu “Bentrok Kelas.”
Lagu ini merupakan ungkapan perlawanan terhadap ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan ekonomi, serta ajakan untuk bersatu dan melawan perbuatan tidak adil.