“Pangalo!” terus menggebrak dengan lirik-lirik provokatif di lagu “Sekolah.” Lagu ini menggambarkan pandangan kritis terhadap pendidikan dan budaya sekolah dengan cara yang penuh semangat dan kontroversial. Terinspirasi oleh karya Pink Floyd, “Sekolah” adalah ungkapan kegelisahan dan perlawanan terhadap sistem pendidikan yang dianggap mengalienasi dan membatasi kreativitas. Dalam liriknya, Pangalo! mengajak pendengarnya untuk mempertanyakan norma-norma yang mengikat proses belajar dan tumbuh kembang.
Lirik Lagu Sekolah
[Intro: Pangalo!, Roger Waters & David Gilmour]
We don’t need no education
Yo we don’t need no education
[Verse 1: Pangalo!]
Narapidana, murid adalah narapidana
Pergi ke sekolah macam seorang terdakwa
Tuk dibina agar ia patuhi perintah
Dan ditempah oleh guru jelmaan sipir penjara
Kurikulum berbasis pada baris berbaris
Pendidikan hipnosis ala Orba dan Kapitalis
Yo aku dihajar dengan tumpukan malalah
Ki Hajar Dewantara telah kehilangan makna
Akademis yang amis racuni siswa
Nasionalis politis bela negara
Inilah sebab kupotong terali jendela sekolah karena mengalienasi
Kau punya visi hegemoni, lembaga membodohi
Ing Madyo Mangun karso dan Tut Wuri Handayani
Apa arti, apa guna punya ilmu tinggi?
Bila buku yang kau baca hanya untuk mengibuli
Tanya Wiji, tanya ia tentang hidup ini
Mujarabnya puisi lebih canggih dari bidikmisi
Memanipulasi kompetisi dengan ambisi berdasi mengawetkan ilusi ala pegawai negeri
[Chorus: Pangalo!, Roger Waters & David Gilmour]
Yo mic, ruang kelas membelenggu, pendidikan jadi candu
Hey! Teacher! Leave us kids alone!
Yo mic ruang kelas membelenggu, pendidikan jadi candu
All in all, it’s just another brick in the wall
All in all, you’re just another brick in the wall
[Islington Green School Students]
We don’t need no education
We don’t need no thought control
No dark sarcasm in the classroom
Teachers, leave them kids alone
[Verse 2: Pangalo!]
Paksa, otakmu dipaksa
Agar terbiasa menerima ceramah sejak kau bocah
Ikut pramuka berharap beasiswa
Eksplorasi hutan rimba studytour ala tentara
Maka sekrang pikir-pikir, latihlah diri mengapkir
Galilah anasir, hidup jangan hanya parkir
Pergi kuliah kejar status sarjana (yo)
Jadi pekerja berharap bahagia
Apa kau lupa? waktu di sekolah kau diajarkan melupa
Melupakan sejarah juga lupa bahagia
Mimpimu menjadi kaya termotivasi jadi fasis demi harta juga tahta
Edukatif tak aktif, bohong belaka
Pendidikan represif, ludahi saja
Kecerdasan jadi semboyan
Yang kami dapatkan di sekolah hanya pembodohan
[Outro]
Ruang kelas membelenggu, pendidikan jadi candu
Ruang kelas membelenggu, pendidikan jadi candu
Deskripsi
Dalam “Sekolah,” Pangalo! menghadirkan suara pemberontakan melalui lirik-lirik yang tajam dan energik. Pangalo! menggambarkan pendidikan sebagai “penjara” yang mengubah murid-murid menjadi “narapidana.” Lirik ini menyoroti bagaimana kurikulum dan pendidikan konvensional kadang-kadang bisa membatasi kreativitas dan kebebasan berpikir. Lagu ini memanfaatkan sampel dari Pink Floyd’s “Another Brick In The Wall” untuk menambahkan dimensi emosional dan memberikan pesan yang kuat.
FAQs
Lagu ini terinspirasi oleh pandangan kritis terhadap sistem pendidikan dan budaya sekolah yang dianggap oleh Pangalo! sebagai sesuatu yang menghambat kreativitas dan perkembangan pribadi.
Sampel ini digunakan untuk merujuk pada tema yang serupa dalam karya Pink Floyd, yang juga mengkritik pendidikan dan norma-norma sosial.
Pangalo! ingin mengajak pendengarnya untuk mempertanyakan sistem pendidikan yang ada dan mengekspresikan rasa ketidakpuasan terhadapnya. Pangalo! mendorong pemikiran kritis dan perubahan.
Nada dan gaya musik dalam lagu ini mencerminkan rasa kegelisahan dan pemberontakan. Musiknya bersemangat dan kuat, sesuai dengan nada perlawanan yang disampaikan dalam lirik-liriknya.
Ya, Pangalo! dikenal karena menyampaikan pesan sosial dan politik dalam karya-karyanya. Pangalo! sering kali menggabungkan lirik-lirik yang mengkritik sistem dengan musik yang kuat untuk menyuarakan pandangannya.
Lagu “Sekolah” adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya pemikiran kritis dan perubahan dalam pendidikan dan masyarakat secara keseluruhan. Pangalo! menggambarkan semangat pemberontakan dan keinginan untuk melihat perubahan yang lebih baik dalam pendidikan.