Mimpimu Terlalu Gila

Lagu “Mimpimu Terlalu Gila” oleh Pangalo! adalah persembahan yang menggambarkan perjalanan dalam mencari makna hidup, impian yang terlalu ambisius, dan bagaimana manusia menghadapi tantangan dan keraguan dalam hidup mereka.

Lirik Lagu Mimpimu Terlalu Gila

[Verse 1]
Kau ramu senja dan nada tuk menghibur jiwaku yang lelah
Mengubah jenuh warna hitam putih hatiku merona menjadi jingga
Kenangan masa kecil yang indah
Berulang kembali tuk sembuhkan semangat yang patah
Oh mimpi yang terluka, lihat dirimu kini tak lagi gagah, telah menua
Sejak ribuan pertempuran hidup menamparmu kalah
Kaupun menyerah, lalu pulang ke rumah
Kau takut tersandung kecewa atas apa yang kau percaya
Tentang jutaan cinta yang kau pupuk mesrah tuk suburkan dunia
Agar hidup bermakna, kau kubur dirimu dengan tanya perihal
Siapa, apa, kenapa dan bagaimana, hendak kemana dan darimana?
Dadamu gelisah seperti orang gila
Kau ingin melegenda seperti Che Guevara
Bijak seperti Buddha, tampan bak Cassanova
Liar seperti Zarathustra, lihai seperti Maradona
Ibarat bunga, kau terlalu mekar tumbuh di tanah
Ingin menjadi dewa diantara manusia
Atau menjadi manusia diantara para kera yang lemah
Oh mimpimu terlalu gila

[Interlude]

[Verse 2]
Kan kutinju siapapun yang halangi jalanku, serumu padaku
Tetapi jalanmu buntu, berlubang juga berbatu
Serba tak menentu, penuh tikungan tajam, naik turun dan lika-liku
Aku ingin bebas terlepas dari setiap kekangan kultural dan moralitas, teriakmu ganas
Kini kau menyisah ampas
Duduk bersamaku merenungi gelora jiwa terkuras
Dan suara hati yang terhempas
Kau selalu berkata “kita menolak tua, kan selamanya muda, ceria dan tertawa”
Namun kini semua berganti air mata
Terbujur kaku tak berdaya
Menelan segala sumpah
Semakin dikenyangkan oleh dusta
Berkali-kali kau ucapkan “hidup hanya sekali, mengapa takut tuk bermimpi?”
Namun kini hanya mumi, jalani hari-hari sembari berpikir tuk bunuh diri
Oh tenang, tenangkan hatimu sahabatku, kita orang hebat
Kuat melawan arus masyarakat
Saat hujan bercampur kilat, kita menantang badai agar semakin lebat
Kita pemberani
Berani tuk bermimpi
Dan gagah menghadapi
Setiap rintangan yang menyayat hati
Tegap berdiri meski jiwa terasa sunyi
Kita telah lunasi setiap janji pada diri kita sendiri, meski terlalu dini
Meski terlalu dini, meski terlalu dini, meski terlalu dini
Kita telah lunasi setiap janji pada diri kita sendiri, meski terlalu dini
Setidaknya kau berani bermimpi

Deskripsi

Lirik lagu ini menciptakan gambaran tentang seseorang yang memiliki impian besar, merindukan masa kecil yang penuh keceriaan, dan mencoba untuk memahami kompleksitas hidup. Meskipun impian terkadang terlalu besar dan tak terjangkau, lagu ini mengilustrasikan semangat untuk tetap berjuang meski terhantui oleh keraguan.

FAQs

Apa tema utama dalam lagu “Mimpimu Terlalu Gila”?

Lagu ini mengeksplorasi tema-tema seperti impian yang besar, keraguan, perjalanan hidup, dan usaha untuk memahami makna hidup.

Apa pesan yang ingin disampaikan oleh penyanyi dalam lagu ini?

Pesan utama dalam lagu ini adalah bahwa meskipun impian seringkali terasa terlalu besar atau sulit dicapai, penting untuk tetap berjuang, berani bermimpi, dan menghadapi tantangan hidup dengan keberanian.

Apakah latar belakang artis Pangalo! yang mempengaruhi lirik lagu ini?

Pangalo! adalah seorang seniman yang berasal dari Medan, Sumatera Utara, dan lirik-liriknya sering kali mencerminkan realitas sosial dan budaya, serta pemikiran filosofis.

Apa pesan moral atau pesan yang dapat diambil dari lagu ini?

Lagu ini menginspirasi pendengarnya untuk tetap mempertahankan semangat, terlepas dari keraguan atau rintangan yang mungkin dihadapi dalam mencapai impian.

Apakah lagu ini memiliki pesan filosofis atau pemikiran mendalam?

Ya, lirik lagu ini mengandung elemen pemikiran filosofis tentang arti hidup dan perjuangan manusia dalam mencari makna dalam kehidupan.

Lagu “Mimpimu Terlalu Gila” menghadirkan narasi yang kuat dan pemikiran mendalam, mengajak pendengarnya untuk merenungkan tentang arti hidup, ambisi, dan semangat dalam menghadapi kompleksitas kehidupan.

You cannot copy content of this page