Lagu “Rumah Gubuk – Kopeng” menjadi salah satu karya terbaru dari kolaborasi Noval Sandhy, Bongzo Malvin, Delon Letso, dan Weazy, yang dirilis pada 30 September 2025. Mengusung genre Hip Hop Papua, lagu ini menggambarkan semangat, identitas, dan realitas kehidupan di Kota Kopeng, Timika, dengan lirik yang lugas, penuh energi, dan berkarakter kuat. “Kopeng” bukan sekadar lagu — ini adalah representasi dari kebanggaan daerah dan solidaritas anak muda Papua yang mengekspresikan kehidupan jalanan lewat musik.
Lirik Lagu Kopeng
[Verse 1: Noval Sandhy]
Noval Shandy buka verse, hello welcome di sa pu golden land
Zona merah rawan perang, sei panah, ko kena beceng
Awas banyak tempat yang terlarang
Salah masuk, ko pilih panah atau kena parang?
Dapa isi, racikan musik dari Weazy
Kota Kopeng, Delon Letso main habis
Setelan Papteng, sa pu ade bong stel sampai paten
Mari berpesta, semua tersaji, jang coba kas tunjuk taji
[Verse 2: Bongzo Malvin]
Bob berikan, ratakan, bidikan (kam payah)
Bob hancurkan, patahkan saingan (kam tra ada daya)
Akai ero panah-panah saja tong sei kan
Sajikan jika ko mo coba ujikan
Single fighter itu kita, ko mo apa?
Di Timika tong kasih kam tra ada tampa
Luar kandang, dalam kandang tong tra pandang
Kam pu tambang tong kas tumbang, lapis kam pu abang-abang
[Chorus]
Welcome to Kota Kopeng (Kopeng)
Kota perang dalam kompleks (kompleks)
Kwamki lama Kelapa Dua (dua)
Pasdam juga Espe Dua (dua)
Salah masuk kita isi
Ana-ana Block A torang kasih jadi
Gabung Bogen, Koperapoka, Kebun Sirih
Busiri Pattimura juga Nawaripi
Jalbar Kuba Kehutanan Hasanuddin
[Post-Chorus]
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Ero meno ini bob pu tampat woi)
[Verse 3: Delon Letso]
Ini Papua tengah pu setelan, sa laju, sa tara pelan
Habis ko dengar lagu ini pasti ko toki kepala dan heran
Sa drop satu per satu, sa crop yang paling batu
Ini nyong otak bob, jang ajak sa kapala batu
Block A batas kota Blood AK
Kancingan kali ini paling roket sip ya kak
Nikmati saja boleh, ko tenang-tenang boleh
Merauke x Timika terus berlanjut episode
[Verse 4: Weazy]
Ah sey one baka two, ini Timika ada tu
Mode ninjutsu versi bob, rade kas laju gas jatuh (argh baru)
Welcome to kota perang
Salah kore dapat shercing, ini bukan kaleng-kaleng
Tinggal pikir ais bleng yo, salam dari OSG Block A
Bilang hadir boleh ya, kalau ada kam info ka
Yoi mante, mari tong kasih merah
Biar pas, kita gas!
[Chorus]
Welcome to Kota Kopeng (Kopeng)
Kota perang dalam kompleks (kompleks)
Kwamki lama Kelapa Dua (dua)
Pasdam juga Espe Dua (dua)
Salah masuk kita isi
Ana-ana Block A torang kasih jadi
Gabung Bogen, Koperapoka, Kebun Sirih
Busiri Pattimura juga Nawaripi
Jalbar Kuba Kehutanan Hasanuddin
[Post-Chorus]
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Bob-bob) bob senang, bob bayar
(Ero meno ini bob pu tampat woi)
Deskripsi
Lagu “Kopeng” menampilkan gaya rap yang keras dan autentik, mencerminkan kehidupan di kawasan Kota Kopeng, Timika. Dari awal hingga akhir, setiap verse menghadirkan cerita yang realistis tentang perjuangan, persaudaraan, dan lingkungan keras yang membentuk karakter para musisi.
Pada verse pertama, Noval Sandhy membuka lagu dengan perkenalan berani dan metafora zona merah — simbol bahwa daerah mereka bukan tempat sembarangan. Bongzo Malvin kemudian melanjutkan dengan gaya agresif, menegaskan bahwa mereka adalah pejuang sejati (“Single fighter itu kita, ko mo apa?”).
Bagian chorus menjadi penguat identitas: “Welcome to Kota Kopeng, kota perang dalam kompleks.” Kalimat ini menegaskan bahwa mereka bangga dengan asal mereka, sekaligus memperingatkan bahwa di balik solidaritas ada dinamika keras yang harus dihormati.
Verse dari Delon Letso dan Weazy menambah warna musikal dan karakter yang khas. Mereka membawa kebanggaan lokal dengan gaya dan bahasa Papua yang otentik. Musiknya menggabungkan beat trap modern dengan nuansa timur, menciptakan energi yang kuat dan khas — cocok bagi pecinta hip hop dengan cita rasa lokal.
Secara keseluruhan, “Kopeng” bukan sekadar lagu rap, melainkan manifesto anak muda Papua untuk menunjukkan eksistensi, semangat, dan solidaritas di tengah tantangan hidup.
FAQs
Lagu ini dibawakan oleh kolaborasi Noval Sandhy, Bongzo Malvin, Delon Letso, dan Weazy, di bawah proyek musik Rumah Gubuk.
“Kopeng” menggambarkan kehidupan keras dan penuh semangat di Kota Kopeng, Timika — tempat di mana solidaritas, keberanian, dan identitas lokal menjadi kekuatan utama.
Lagu “Kopeng” diproduksi oleh Weazy, yang juga menjadi salah satu rapper dalam proyek ini.
Lagu ini bergenre Hip Hop Papua, dengan elemen trap modern dan lirik penuh energi khas musik jalanan timur Indonesia.
Lagu ini resmi dirilis pada 30 September 2025, dan langsung mendapat perhatian dari komunitas hip hop lokal maupun nasional.