“Jula-Juli Lolipop” adalah salah satu lagu satir dari Boyz Got No Brain (BGNB) yang dirilis dalam album Bunga Trotoar (2017) di bawah naungan Hellhouse Records. Lagu ini hadir dengan lirik tajam yang mengkritik kondisi musik modern yang terlalu mengejar popularitas dan keuntungan finansial, tetapi melupakan nilai seni dan pesan yang seharusnya dibawa sebuah karya.
Lirik Lagu Jula-Juli Lolipop
[Chorus: Xaqhala & Rullionzzo]
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
[Verse 1: Xaqhala]
Zaman sekarang banyak orang silau matanya
Pada ngikutin pasar apa pesanannya
Banyak cari duit seperti melacur
Seni nggak penting, yang penting duitnya ngucur
Inspirasinya hilang sudah lama dikubur
Solidaritasnya nggak jelas, semakin kabur
Banyak musik rap zaman sеkarang
Cuman manis di lidah tapi jiwanya hilang
Yang dituju rupiah biar kaya raya
Semua cara dihalalkan biar laris dagangannya
Karya seni yang lupa pada pendengarnya
Di YouTubе mewah-mewah yang nonton lapar perutnya
[Chorus: Xaqhala & Rullionzzo]
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
[Verse 2: Rullionzzo]
Ini orang pengen banget jadi artis
Emang lo dasar anaknya narsis
Tingkah laku lo sok manis-manis
Seperti permen rasanya krinyis-krinyis
Lo tuh cuman bisa bikin lagu pasaran
Yang penting laku, karya lo obralan
Sekarang seni ngikutin pasar yang orang mau
Jadi pedagang jualan tahu sama tahu
Semakin lama barang dagangan semakin laris
Semakin kaya hidupnya gayanya semakin necis
Punya rumah gedong dicat warna biru, najis
Besar dan megah seperti kaum borjuis
[Chorus: Xaqhala & Rullionzzo]
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
[Verse 3: Xaqhala & Rullionzzo]
Zaman dulu masih miskin naik sepeda onthel
Sekarang naik mobil mewah, supirnya belaga intel
Beli apa-apa nggak perlu lihat label harga
Padahal dulu sering utang sama tetangga
Zaman dulu selalu ramah sama teman-temannya
Sekarang ketemu buang muka, boro-boro nyapa
Tiap bulan beli Jordan ganti HP paling bling
Hobinya travelling dan shopping, a-jing
Banyak “big boss” bawa duit datang nyamperin
Nanya lagu-lagu yang siap dijualin
Karya musik lo seperti jualan permen
Yang penting laku tapi isinya cemen
[Chorus: Xaqhala & Rullionzzo]
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
Emut permen, permen lolipop
Bulat dan gepeng, manis sekali
Kepengen beken, pengen jadi ngetop
Musiknya laris, kok seninya mati?
Deskripsi
Lagu “Jula-Juli Lolipop” menggunakan metafora permen lolipop untuk menggambarkan musik yang manis di permukaan, tetapi kosong dari segi makna dan substansi. Xaqhala pada verse pertama menyindir artis dan musisi yang lebih memilih laku di pasaran daripada menghasilkan karya berkualitas. Mereka rela mengorbankan idealisme demi rupiah, bahkan karya seni dianggap sekadar komoditas.
Rullionzzo melanjutkan kritik pada verse kedua dengan menyoroti sikap narsis para artis instan yang hanya mementingkan popularitas. Lagu pasaran dibuat tanpa kedalaman, semata-mata mengikuti selera pasar. Analogi pedagang dan barang dagangan dipakai untuk menunjukkan betapa karya musik kini sering dianggap tidak lebih dari produk jualan.
Di verse ketiga, keduanya menyinggung perubahan gaya hidup artis yang dulu sederhana namun berubah jadi borjuis setelah terkenal. Dari naik sepeda ontel kini pamer mobil mewah, dari ramah berubah jadi sombong. Lirik ini menyoroti hilangnya solidaritas dan nilai kemanusiaan yang dulu melekat dalam komunitas musik.
Refrain “Musiknya laris, kok seninya mati?” menjadi pertanyaan tajam yang menggugah pendengar: apa arti kesuksesan jika seni kehilangan jiwa? Lagu ini sekaligus menjadi kritik terhadap komersialisasi musik dan pesan agar seniman tetap menjaga idealisme serta keaslian karya mereka.
FAQs
Lagu ini mengkritik musik komersial yang manis di permukaan namun kosong dari segi seni, hanya mengejar popularitas dan uang.
Liriknya ditulis oleh Rullionzzo, Xaqhala, Sindhunata, dan GNTZ.
“Jula-Juli Lolipop” termasuk dalam album “Bunga Trotoar” yang dirilis pada tahun 2017.
Permen lolipop dipakai sebagai simbol musik yang terlihat manis dan menarik, tetapi sebenarnya dangkal dan tidak bernilai seni tinggi.
Pesannya adalah agar musisi tidak sekadar mengejar ketenaran dan uang, tetapi tetap menjaga idealisme dan makna dalam karya seni mereka.