Belaga Belgi

“Belaga Belgi” adalah salah satu lagu ikonik dari BGNB (Boyz Got No Brain), grup hip hop legendaris asal Indonesia yang dikenal dengan lirik tajam, sikap autentik, dan gaya jalanan yang apa adanya. Lagu ini masuk dalam album Bunga Trotoar yang dirilis pada tahun 2017 di bawah naungan Hellhouse Records. Dengan beat khas dan flow lugas, “Belaga Belgi” menghadirkan kritik pedas terhadap mereka yang hanya berpura-pura tangguh atau sok bergaya gangster tanpa esensi nyata.

Lirik Lagu Belaga Belgi

[Intro]
Yo, let me clear my throat
For this one right here

[Verse 1: Xaqhala]
Hey dah lama, kenalin Iagi Xaqhala
20 tahun Boyz Got No Brain masih ada
Masih keras, masih gagah bawa ni gaya
Gak lagi mendem, udah gak pernah ngeganja
Teman baik denganku, teman palsu berlalu
Banyak bacot mengganggu, bla bla bla sok tahu
Ketemu rapper suek penuh tattoo seleher
Dagu naik, mata moker, muke kayak pen boker
Naik boil bokap belum lunas berasa swagger
Pakai bling mangga dua berasa gangster
Reputasi yang lo claim cuma dalam studio
Muke sangar yang lo pasang cuma dalam video
BGNB gak kenal parno
Gak bawa bodyguard, semua kawan, semua selow
Rulionzzo yang pertama triak saiko
Cewe rusak, Gerry montir paling jago

[Chorus: Rulionzzo & Xaqhala]
Gak usah belaga belgi di depan Ghetto Papi
I’ve been there, done that
Still the same Indo, you don’t wanna f-ck with
Gak usah belaga belgi di depan Ghetto Papi
I’ve been there, done that
Still the same Indo, you don’t wanna f-ck with

[Verse 2: Rulionzzo]
O N double Z O dari dulu gak pernah pergi
Pegang microphone kagak pernah grogi
92 sepatu Dr. Martens, pakai sarung
Gue naik panggung kagak canggung
Semua orang bisa bacot crot muncratin kata-kata
Berasa paling jago belaga seperti raja
Lo bergaya hip-hop Amerika
Ngaku gangsta, kelakuan anak TK
Bukan sekali, dua kali, adu nyali
Cuma karena salah kata orang bisa mati
Hati-hati sekali lagi
Gak semua orang punya sabar level tingkat tinggi
Ini Boyz Got No Brain
Gak lempar batu, sembunyi tangan
Dapat teori di sekolahan tapi belajar di jalanan
Respect bukan cuma sekedar ucapan

[Chorus: Rulionzzo & Xaqhala]
Gak usah belaga belgi di depan Ghetto Papi
I’ve been there, done that
Still the same Indo, you don’t wanna f-ck with
Gak usah belaga belgi di depan Ghetto Papi
I’ve been there, done that
Still the same Indo, you don’t wanna f-ck with

[Post-Chorus]
Yo this is Ghetto Papi, swag dari Cawang City
We’ve been kicking since the ’90s, we’ve grown bros and baggies
You know this is Ghetto Papi, swag dari Cawang City
We’ve been kicking since the ’90s, yes, we cruise with honeys

[Chorus: Rulionzzo & Xaqhala]
Gak usah belaga belgi di depan Ghetto Papi
I’ve been there, done that
Still the same Indo, you don’t wanna f-ck with
Gak usah belaga belgi di depan Ghetto Papi
I’ve been there, done that
Still the same Indo, you don’t wanna f-ck with

Deskripsi

Secara keseluruhan, “Belaga Belgi” menegaskan identitas BGNB sebagai pelopor hip hop jalanan yang menolak kepalsuan. Di verse pertama, Xaqhala menyinggung fenomena rapper palsu yang hanya berlagak keras di studio dan video musik, tetapi tidak memiliki kredibilitas di dunia nyata. Ia juga menegaskan bahwa BGNB tidak bergantung pada citra palsu atau bodyguard, melainkan solidaritas dan pengalaman nyata di jalanan.

Rulionzzo pada verse kedua mempertegas pesan tersebut dengan menyoroti gaya hidup hip hop instan yang meniru Amerika tanpa memahami konteks. Ia menyindir rapper yang hanya pandai berbicara besar tetapi tidak punya mental menghadapi realita. Barisnya menggambarkan bahwa BGNB belajar langsung dari jalanan, bukan hanya teori di sekolah.

Refrain “Gak usah belaga belgi di depan Ghetto Papi” menjadi semacam peringatan keras untuk siapa saja yang mencoba pamer atau sok hebat tanpa dasar. Post-chorus kemudian mengingatkan bahwa BGNB telah eksis sejak 1990-an, membawa budaya hip hop lokal yang otentik dan konsisten hingga kini.

Lagu ini tidak hanya sekadar kritik sosial, tetapi juga sebuah manifesto bahwa BGNB adalah representasi hip hop jalanan Indonesia yang sejati—keras, jujur, dan berakar pada realita, bukan kepura-puraan.

FAQs