Lagu “Untuk Tuan & Puan” merupakan karya dari Lilyo yang dirilis pada 9 Oktober 2020. Ditulis sendiri oleh Lilyo, diproduksi oleh Dalastone, serta di-mixing dan mastering langsung oleh Lilyo, lagu ini hadir dengan kritik sosial yang tajam namun tetap dikemas dengan gaya musikal khas hip hop. “Untuk Tuan & Puan” menyoroti isu demokrasi, kebijakan pemerintah, hingga suara rakyat yang sering kali terabaikan.
Lirik Lagu Untuk Tuan & Puan
[Intro]
Oke, apakah ini yang disebut pesta demokrasi yang sesungguhnya?
Dimana kita berpesta dan berkumpul demi menjunjung nilai-nilai demokrasi
[Chorus]
Naik, naik ke puncak gunung
Tinggi, tinggi sekali
Suara rakyat tak dapat dibendung
Jangan diakali
[Verse 1]
Kamu seperti pelangi yang hadir
Sehabis hujan, susah ditebak bagai takdir
Kadang-kadang ada, kadang-kadang tidak
Lain yang dijanjikan, lain pula bertindak
Tolonglah kami, jangan dibikin sengsara
Mana cakapmu, yang bilang akan setara
Satu nusantara, dan bela negara
Apa sandiwara? jangan cari gara-gara
Bikin undang-undang kok mirip poligami
Banyak yang menentang, tapi tetap aja resmi
Buru-buru amat kayak lagi makan mi
Takut nanti ngembang dunia bisa gempa bumi
Pusing kan kalau dah demo?
Dari anak hip hop, anak reggae, anak Emo
Dari mahasiswa sampai pekerja kantoran
Kami tidak takut jika nanti masuk koran
Agar supaya negara bisa adil
Beberapa wakil tak mempan hanya dengan sentil
Tuhan, kuatkan hatiku
Lihat yang kurang becus duduknya di situ
Sekarang jadi ribet, jadi ribut, jadi kacau
Ada yang rugi dan untung karena Omnibus Law
Ada yang bilang kita baca-baca ulang
Agar yang demo tidak ramai dan cepat pulang
Wah gila lu ndro, namanya emosi
Bukan karena gak ngerti isi setiap isi
Tapi hati bergetar, terbakar
Mendengar perikemanusiaan di cakar
[Chorus]
Naik, naik ke puncak gunung
Tinggi, tinggi sekali
Suara rakyat tak dapat dibendung
Jangan diakali
[Verse 2]
Ini lagi pandemi kan pak, buk?
Semua sedang kuatkan sabuk
Agar mampu bertahan
Tetap jaga pertumbuhan
Apa susahnya pelan-pelan saja
Seperti negara yang ingin hanguskan ganja
Perlu kompromi dengan akal sehat
Kalau lagi buntu, apa salahnya rehat?
Biar sehat dan jadi sempurna
Kita bisa ngobrol lalu rapat paripurna
Jangan pernah mikir tuk keuntungan sendiri
Ini bukan tentang masyarakat yang mandiri
Ngerti kok ngerti
Pemerintah ingin beri tahu kalau ini jalan yang terbaik
Tapi sebaik-baiknya jalan-jalan
Rakyat pasti lebih ingin apa yang terbaik
Pandemi dulu yok, yok kita keroyok
Biar mikir bangsa lebih maju dari New York
Jangan aneh-aneh yang di dalam gedung
Ingat suara rakyat mustahil tuk dibendung
[Chorus]
Naik, naik ke puncak gunung
Tinggi, tinggi sekali
Suara rakyat tak dapat dibendung
Jangan diakali
Deskripsi
Sejak awal, intro spoken word lagu ini langsung menyinggung pertanyaan penting: apakah pesta demokrasi benar-benar dijalankan demi rakyat atau hanya menjadi ajang simbolik.
Pada chorus, Lilyo menggunakan perumpamaan lagu anak-anak “Naik-naik ke puncak gunung” yang diplesetkan menjadi simbol kekuatan suara rakyat. Pesan utamanya jelas: suara rakyat tidak bisa dibendung dan jangan coba-coba untuk dimanipulasi.
Verse pertama menyuarakan kritik terhadap janji politik yang tidak ditepati, kebijakan yang terburu-buru, hingga kontroversi Omnibus Law. Lilyo menegaskan bahwa perlawanan rakyat bukanlah karena ketidaktahuan, melainkan karena rasa keadilan yang terusik.
Di verse kedua, liriknya menyinggung kondisi pandemi. Lilyo mempertanyakan kebijakan yang tetap memaksakan agenda politik di tengah situasi krisis kesehatan. Pesannya sederhana namun kuat: fokuslah pada kepentingan rakyat terlebih dahulu, bukan pada keuntungan segelintir pihak.
Secara keseluruhan, “Untuk Tuan & Puan” adalah lagu protes sosial yang membela suara rakyat, menegaskan bahwa demokrasi sejati hanya bisa hidup jika keadilan ditegakkan.
FAQs
Lagu ini mengkritisi praktik demokrasi dan kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat, serta menegaskan pentingnya suara rakyat.
Lagu ini ditulis oleh Lilyo.
Produser lagu ini adalah Dalastone, dengan mixing dan mastering oleh Lilyo.
“Untuk Tuan & Puan” dirilis pada 9 Oktober 2020.
Lagu ini bergenre hip hop dengan nuansa protes sosial yang penuh kritik dan pesan moral.