Lagu โRatu Adilโ dari Jogja Hip Hop Foundation (JHF) adalah sebuah karya yang memadukan kekuatan lirik hip hop dengan kearifan lokal Jawa. Mengangkat mitos sekaligus harapan masyarakat kecil tentang hadirnya sosok Ratu Adil sebagai simbol keadilan, lagu ini menjadi cerminan keresahan sosial, ketidakadilan, hingga perjuangan wong cilik. Dengan genre Hip Hop Jawa, JHF mengemas pesan budaya, kritik sosial, dan semangat perlawanan dalam satu alunan musik yang kental nuansa tradisi sekaligus modern.
Lirik Lagu Ratu Adil
[Verse 1]
Ratu Adil harus datang
Supaya ia bisa menelan bulan
Untuk melahirkan terang
Yang menyinari gelapnya kemiskinan
Supaya ia bisa lemparkan caluk rancang
Buat kejamnya penindasan lari tunggang langgang
Supaya ia bisa meneteskan air Semar
Yang menghidupkan kembali harapan
Dari kematian yang terus mengancam
Ratu Adil memanggil (tanpa suara)
Walau kebisuannya (adalah bahana)
Tentang pasar yang hilang (kumandangnya)
Banyak desa yang sepi (karena kerja paksa)
Ketika derita makin bertambah
Sampai akhirnya sepi itu pecah
Menjadi sebuah perlawanan
Dengan senjata tombak harapan
Ujung bilahnya tajam
Siap-siap ditikamkan
Pada penindas yang kejam
Bagaikan macan kelaparan
Ketika Ratu Adil datang
Kaki pun bisa menjadi bahasa
Diletakkan kakinya di atas meja
Berkata pada tuan dan nyonya
[Bridge]
Kita anak adam sami-sami, tiada rendah tiada tinggi
Barat dan timur itu sami, miskin dan kaya sami-sami
Sudah saatnya kita kembali, di mana semuanya sami-sami
Tuan jangan merasa lebih tinggi, martabat kami sami-sami
[Chorus]
Ijo royo-royo panjang-punjung loh jinawi
Rojo koyo iwen-iwen ingon kebo sapi
Politike bingung Ratu Adil ana ngendi
Manjing ing lara lapa wong cilik buruh tani
[Verse 2]
Kuda putih berpelana Semar, lari kencang bernafas harapan
Ratu Gimbal Mustakim dan berpasukan macan
Raden Maridin laskarnya kelabang
Memimpin semut berbaris rapi mencari jalan
Ramai orang-orang berteriak
Cacing pun menggeliat bila diinjak
Wong cilik pun akan terus memberontak
Bila tiada lagi bumi tempat tuk berpijak
Digelarnya perlawanan
Mengusir penderitaan dan kemiskinan
Dengan bala tentara seribu nyali
Sadumuk bathuk sanyari bumi
Makin malam menggelap
Makin harapan berkilap
Bintang-bintang mendekat
Di sela-selanya terlihat
Raja berbusana mengkilat
Disembahnya dia dengan khidmat
Dia malah menghilang sekelebat
Kalabendu datang membawa laknat
Mereka menangkap dengan sigap
Derita adalah senjata berjimat
Kemiskinan adalah pedang keramat
Bila digunakan tuk melawan azab
Supaya Kalasuba bersegera dengan cepat
Membawa anugerah bahagia, nikmat dan selamat
[Chorus]
Ijo royo-royo panjang-punjung loh jinawi
Rojo koyo iwen-iwen ingon kebo sapi
Politike bingung Ratu Adil ana ngendi
Manjing ing lara lapa wong cilik buruh tani
[Verse 3]
Suara gamelan di hari Respati
Ditabuh dengan harapan hati
Jago-jago berkokok lantang
Ratu Adil sudah datang
Maka semua boleh berbagi
Adil merata di atas bumi
Andaikan bahagia di zaman Kerta
Bisa diperoleh tanpa airmata
Pasti keadilan kesejahteraan
Bisa didapatkan tanpa nyawa meregang
Namun nyawa-nyawa sudah meregang
Jadi puing derita di gelanggang harapan
Puing-puing jadi bunga-bunga layu
Kenangan sedih akan masa lalu
Sejarah memang harus terus maju
Jangan tinggalkan mereka yang kalah dan bisu
Wong cilik tidaklah kalah
Wong cilik bukan ingin menang
Hanya menitipkan rahasia penderitaan
Di mana tersimpan harapan akan masa depan
Seluruh negeri boleh bernyanyi
Ijo roro-royo panjang punjung lohjinawi
Murah murah murah sandang
Mu-murah pangan murah papan
Rojo koyo gembira jingkrak-jingkrak
Iwen-iwen, itik, ayam dan banyak
Pulang ke kandang diiringi sorak
Hek hek hek ya
Keadilan turun bagaikan embun
Sejahtera mekar bagai bunga bakung
Wong cilik tiada lagi miskin dan papa
Tertawa ngguya-ngguyu suka-suka
Aaa suka-suka, aaa suka-suka
Suka-suka dengan tawa zaman Kerta
[Chorus]
Ijo royo-royo panjang-punjung loh jinawi
Rojo koyo iwen-iwen ingon kebo sapi
Politike bingung Ratu Adil ana ngendi
Manjing ing lara lapa wong cilik buruh tani
Deskripsi
Lirik โRatu Adilโ sarat dengan simbolisme budaya Jawa dan kritik sosial-politik yang mendalam.
Verse 1 menggambarkan penantian akan hadirnya sosok penyelamat (Ratu Adil) yang membawa cahaya keadilan di tengah kemiskinan dan penindasan. Ada kritik keras terhadap sistem yang menindas rakyat kecil, dengan harapan lahirnya kekuatan perlawanan.
Bridge menekankan prinsip kesetaraan: kaya dan miskin, timur dan barat, semua sama-sama manusia. Bagian ini adalah pengingat akan martabat yang seharusnya setara.
Chorus menggunakan bahasa Jawa penuh filosofi: ijo royo-royo (kemakmuran), loh jinawi (tanah subur makmur), menggambarkan cita-cita kesejahteraan yang masih jauh dari kenyataan.
Verse 2 menyoroti rakyat kecil yang melawan karena terdesak. Dengan simbol kuda putih, macan, dan bala tentara wong cilik, lirik ini menjadi metafora tentang kebangkitan rakyat menghadapi penindasan.
Verse 3 adalah puncak narasi: hadirnya Ratu Adil yang membawa keadilan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Namun, perjalanan menuju hal tersebut penuh darah, air mata, dan pengorbanan wong cilik.
Secara keseluruhan, lagu ini tidak hanya menjadi hiburan, tapi juga manifesto sosial tentang perjuangan rakyat kecil, harapan akan keadilan, serta kritik pada ketidakadilan struktural.
FAQs
Lagu ini melambangkan harapan rakyat kecil akan hadirnya sosok pembawa keadilan di tengah penindasan, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial.
Karena Jogja Hip Hop Foundation memadukan musik hip hop modern dengan lirik berbahasa Jawa, filosofi budaya lokal, serta narasi tradisional tentang Ratu Adil.
Pesannya adalah kesetaraan, perlawanan terhadap penindasan, dan perjuangan wong cilik untuk mendapatkan keadilan serta kesejahteraan.
Jogja Hip Hop Foundation dikenal konsisten membawakan tema-tema budaya dan kritik sosial, salah satunya lewat lagu Ratu Adil.
Lagu ini resmi dirilis pada 7 Juli 2025 di bawah label Java Hip Hop.