Lagu Ratok Pasaman yang dibawakan oleh Wita Sofi menghadirkan nuansa musik Minang yang kental, dibalut dalam aransemen remix modern yang memikat. Ditulis oleh Syamsir Pulungan dan diproduksi oleh Minang Timur Production, lagu ini dirilis pada 7 Agustus 2025 sebagai salah satu karya yang memadukan kekayaan budaya tradisional dengan sentuhan kekinian. Liriknya penuh makna, menggambarkan kisah janji, kerinduan, dan kehilangan yang begitu dekat dengan kehidupan masyarakat Minangkabau.
Lirik Lagu Ratok Pasaman
Simpang lah ampek suko mananti
Padang tujuah da nan jo pinaga
Di sinan dulu uda bajanji
Bajanji arek bakato bana
Di sinan dulu uda bajanji
Bajanji arek bakato bana
Simpang lah tigo bakabun laweh
Indak pueh da mato mamandang
Hati nan harok, yo harok cameh
Cameh kok uda manyuntiang urang
Hati nan harok, yo harok cameh
Cameh kok uda manyuntiang urang
Kelok baliku batang sinuruik
Ikannyo tasabuik balarangan
Kok tadorong da ganjua lah suruik
Antah kok uda dalam pinangan
Kok tadorong da ganjua lah suruik
Antah kok uda dalam pinangan
Janiah aianyo batang pasaman
Tapian mandi rang mudo-mudo
Uda kok lapeh nan dari tangan
Indak baganti kasalamonyo
Uda kok lapeh nan dari tangan
Indak baganti kasalamonyo
Deskripsi
Ratok Pasaman mengisahkan perjalanan perasaan seseorang yang terikat pada janji masa lalu. Dari awal baitnya, pendengar dibawa ke suasana pedesaan Minangkabau, dengan simbol-simbol geografis seperti Simpang Lah Ampek, Padang Tujuh, dan Pinaga yang tidak hanya menjadi latar tempat, tetapi juga memperkuat identitas budaya lagu ini. Liriknya memuat kisah janji yang pernah diucapkan namun tak ditepati, memunculkan rasa haru sekaligus kekecewaan yang mendalam.
Bait demi bait menghadirkan perumpamaan khas Minang, seperti โHati nan harok, yo harok camehโ yang mencerminkan rasa pedih saat mengetahui orang yang dicinta telah memilih yang lain. Penggunaan kiasan alam seperti batang sinuruik, ikan balarangan, hingga batang Pasaman memberi kedalaman pada cerita, seolah perasaan yang tersimpan ikut mengalir bersama sungai.
Di balik nuansa sedihnya, lagu ini juga mengandung pesan untuk menerima takdir dengan lapang dada. โUda kok lapeh nan dari tangan, indak baganti kasalamonyoโ menjadi penutup yang menegaskan kepasrahan dan keteguhan hati untuk tetap menghargai cinta yang pernah ada. Dengan aransemen remix, Ratok Pasaman mampu menjangkau pendengar lintas generasi, tetap mempertahankan keaslian lirik namun membungkusnya dalam irama yang lebih segar.
FAQs
Lagu ini dibawakan oleh Wita Sofi, penyanyi Minang yang dikenal membawakan lagu-lagu daerah dengan sentuhan modern.
Temanya adalah kisah cinta, janji yang tak terpenuhi, dan rasa kehilangan, dibalut dengan nuansa adat Minangkabau.
Lagu ini ditulis oleh Syamsir Pulungan, seorang penulis lagu Minang yang terkenal akan kekuatan liriknya.
Ratok Pasaman dirilis pada 7 Agustus 2025.
Lagu ini memadukan lirik tradisional Minang dengan aransemen remix, sehingga mampu menghubungkan pendengar muda dengan warisan budaya.