Lagu “Keledai Kedelai” dari Anjing Dub adalah track ke-5 dalam album Gembira yang dirilis pada 9 Januari 2019 oleh label Dub House Records. Dengan gaya dub reggae yang khas—penuh echo dan irama mengambang—Anjing Dub menyajikan kritik sosial yang dikemas ringan namun tajam. Lagu ini menjadi salah satu bukti bagaimana musik dub mampu menjadi media reflektif sekaligus menghibur.
Lirik Lagu Keledai Kedelai
[Verse 1]
Selamat pagi matahari, pagi ini sudah siap mengabdi
Dengan wajah yang ceria, keledai mau siap bekerja
Jadi alat produksi, bercocok tanam petani
Keledai bekerja keras, dengan otak yang cerdas
[Instrumental]
[Verse 2]
Ayo sarapan pagi, makan tahu tempe dan nasi
Bangun setiap hari, kalau tidak produksi sendiri
Produk dalam negri, lebih baik kita beli
Kalau semua monopoli, negara sesuka hati
[Chorus]
Kedelai, keledai, jadilah kita orang pandai
Kedelai, keledai, tetapi lebih baik santai
Kedelai, keledai, jadilah kita orang pandai
Kedelai, keledai, tapi lebih enakan santai
Deskripsi
Lagu “Keledai Kedelai” memadukan permainan kata dan ironi untuk membahas tema besar: kerja, produksi, dan realitas ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Pada verse pertama, sosok keledai dijadikan metafora bagi orang-orang pekerja keras yang selalu siap mengabdi setiap pagi. Digambarkan sebagai makhluk yang “cerdas” dan siap bekerja, keledai mewakili mentalitas pekerja produktif yang disiplin.
Namun, di verse kedua, narasi mulai bergeser ke ajakan untuk sadar akan pentingnya produksi dalam negeri dan pola konsumsi lokal. Kritik terhadap dominasi monopoli dan ketergantungan terhadap produk luar tersirat dalam kalimat “Kalau semua monopoli, negara sesuka hati”. Anjing Dub menyampaikan bahwa menjadi mandiri secara ekonomi bukan hanya idealisme, tapi juga kebutuhan.
Bagian chorus yang ringan dan repetitif menyisipkan pesan ambigu: antara menjadi orang pandai atau memilih hidup santai. Lirik ini menyindir dilema keseharian masyarakat: bekerja keras demi kelangsungan hidup atau bersikap santai karena tekanan hidup yang terlalu berat. Meski terdengar jenaka, lagu ini menyimpan kritik tajam terhadap sistem yang memaksa individu untuk terus produktif tanpa jaminan kesejahteraan.
FAQs
Judul ini adalah permainan kata yang menyandingkan dua hal: “keledai” sebagai simbol pekerja keras, dan “kedelai” sebagai komoditas lokal. Keduanya mewakili kerja dan hasil produksi.
Lagu ini menyampaikan pentingnya menghargai kerja keras, memproduksi secara mandiri, serta menyadari bahayanya monopoli dalam sistem ekonomi.
Lagu ini ditulis oleh Moch Danil Usman, salah satu pendiri Anjing Dub.
Lagu ini dibalut dengan nuansa dub/reggae khas Jamaika yang lembut, kaya reverb dan echo.
Meski terdengar santai dan jenaka, lagu ini menyampaikan kritik sosial dengan gaya satir yang cerdas.