Lirik Lagu Online (Remake) – Saykoji merupakan versi terbaru dari lagu klasik “Online” yang dulu dirilis pada 2009. Dalam remake ini, Saykoji menyegarkan lirik dan konteksnya dengan referensi yang lebih relevan di era digital sekarang. Dirilis pada 27 Januari 2022, lagu ini tetap mempertahankan nuansa jenaka dan satir, namun menyelipkan kritik sosial yang lebih tajam terhadap budaya online, media sosial, hingga e-commerce yang menguasai keseharian generasi sekarang.
Lirik Lagu Online (Remake)
[Intro]
Siang malam ku selalu menatap layar terpaku
Untuk online-online, online-online
[Chorus]
Siang malam ku selalu menatap layar terpaku
Untuk online-online, online-online
Jempol dan layar beradu, online shopping paling laku
Aku online-online, online-online
[Verse 1]
Tidur telat bangun pagi-pagi
Unlock smartphone online lagi
Bukan mau ngecek kerjaan
Pengen baca komen udah penasaran
Buka Twitter, Instagram, Facebook
Cek drama viral yang masuk
Baca komen jadi pengen ngamuk
Netizen kejam pala garuk-garuk
Udah gak download MP3
Stream musik bluetooth kanan kiri
Ada iklan sesudah, sebelum
Akunnya memang belum premium
Biar belum sikat gigi, belum mandi
Tapi kalau belum push rank paling anti
Liat TikTok lanjut YouTube
Me and him, everybody you too
[Chorus]
Siang malam ku selalu menatap layar terpaku
Untuk online-online, online-online
Jempol dan layar beradu, online shopping paling laku
Aku online-online, online-online
[Verse 2]
Nah, udah mandi siap berangkat
Pesan GoJek gak takut terlambat
Gak pakai flashdisk gantung di leher
Sepatu baru gak perlu nyeker
Beli online yang paling laku
Testimoni bagus bikin gak ragu
Entah KW/Asli kagak tau
Yang penting gak berat di saku
Pakai VPN dulunya Proxy
Tinggal pilih ada banyak opsi
Udah terbiasa pakai internet
Produktifitas tetap kepepet
Gak kerja malah nonton Netflix
Kalau gak modal layar kaca fix
Gaji buat diamond semata
Update skin beli senjata
[Chorus]
Siang malam ku selalu menatap layar terpaku
Untuk online-online, online-online
Jempol dan layar beradu, online shopping paling laku
Aku online-online, online-online
[Bridge]
Makan siang pun aku cari sinyal wifi
Crypto ku makin turun oh why why
Kadang terasa bagai tak berdaya
Grafik gak berubah
[Verse 3]
Cek DM spam semua
DM benerannya cuma dua
Awas kena phising nanti akun dibajak
Jadi korban Ransomware minta duit banyak
Tiap hari ada yang berantem di timeline
Cuma bikin hati panas kalau semua dibacain
Saling pamer gaya hidup satu sama lain
Pura-pura happy dunia tipu-tipu ya ngapain
Pingin FYP buka sitik biar jos
Semua dikritik tapi awas jadi los
Undang-undang ITE masih menanti bos
Banyak akun anonim yang penting bisa pansos
Digoreng-digoreng gosip supaya makin viral
Usaha mati-matian agar semakin terkenal
Awasi jaga jempol posting yang yo represent
Ujung-ujung kena cancel jadi musuh netizen
[Chorus]
Siang malam ku selalu menatap layar terpaku
Untuk online-online, online-online
Jempol dan layar beradu, online shopping paling laku
Aku online-online, online-online
Deskripsi
Lagu ini secara langsung menggambarkan fenomena kecanduan online masa kini, di mana hampir semua aspek hidup — dari hiburan, kerja, belanja, sampai interaksi sosial — telah berpindah ke layar digital.
Di verse pertama, Saykoji membuka dengan penggambaran sehari-hari: bangun tidur langsung buka HP, baca komentar netizen yang bikin emosi, hingga streaming musik tanpa akun premium. Lirik seperti “Jempol dan layar beradu, online shopping paling laku” menjadi refleksi betapa konsumsi digital kini sudah menjadi gaya hidup utama.
Verse kedua semakin menukik ke gaya hidup konsumtif dan kurang produktif: pesan ojek online, belanja tanpa tahu barangnya asli atau palsu, kerja terganggu Netflix, dan pengeluaran besar hanya demi skin game.
Dalam bridge dan verse ketiga, lagu ini menjadi lebih gelap dan kritis. Isu-isu seperti phising, ransomware, cancel culture, dan toxic netizen dibahas dengan nada sinis namun mengena. Lirik “Pura-pura happy, dunia tipu-tipu, ya ngapain?” jadi penegasan bahwa banyak orang terjebak ilusi citra digital.
Lagu ini menyindir keras, tapi tetap lucu dan relatable. Saykoji berhasil menyuarakan kegelisahan kolektif generasi online — antara candu dan sadar, antara hiburan dan kehampaan.
FAQs
Versi remake menghadirkan lirik baru yang lebih relevan dengan kondisi digital saat ini, dengan platform seperti TikTok, crypto, dan e-commerce.
Lagu ini mengingatkan kita agar tidak terlalu larut dalam dunia maya, karena candu digital bisa menyita waktu, uang, dan kesehatan mental.
Lagu ini ditulis oleh Ignatius Penjami dan dinyanyikan oleh Saykoji, musisi rap Indonesia yang dikenal dengan lirik-lirik satirnya.
Lagu ini dirilis pada 27 Januari 2022 sebagai versi modern dari lagu “Online” tahun 2009.
Ya, lagu ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda yang akrab dengan budaya digital, meskipun beberapa lirik mengandung kritik sosial yang tajam.