“Masih Sa Pu Muka” adalah cypher berdurasi panjang MukaRakat yang dirilis pada 2 Desember 2020 dan diproduseri 4PRIBEAT. Tujuh MC—Dirty Razkal, Achy, Saint Yowzha, Donny, DFlow, Lil’ Q, serta Lipooz—bergantian menumpahkan skill, kebanggaan daerah, dan kritik sosial dalam satu trek rap agresif. Nomor ini menegaskan posisi MukaRakat sebagai kolektif hip-hop Indonesia Timur yang setia pada dialek lokal, flow tanpa kompromi, dan semangat underground yang autentik.
Lirik Lagu Masih Sa Pu Muka
[Verse 1: Dirty Razkal]
Pelungku sajak ku menyambar dengan nada slow respon
Ke ton ku over getaran Flores Sound
Track ku check yo, my rakat is back
Umpama Inspecta Deck, you better protect ya’ neck
Frekuensi rambat dari Larantuka sampai Ruteng Clan
Ludahi rima, hantam di muka torang tra pakai beceng
(Digidijeng, njeng) no bang, fellas still ghetto slang
Nakal udik kampungan tapi rap ku belum melenceng
[Verse 2: Achy]
Bila depan muka coba hadapi (ah)
Ku pegang microphone kau harakiri (ah)
Ada sapa kah (ah), MukaRakat kah (ah)
Kau bawah tanah, ku fleksibel rawa-rawa
Jadi jangan gara-gara mulai pasang dada
Suntik di telinga ko gemetar minta tambah
Satu, dua, tiga, empat, lima sampai tujuh
Kami goncang panggung, kalian lompat Harbabiruk (rakat)
[Verse 3: Saint Yowzha]
Tak peduli dicambuk makian dari moncong (makhluk yang congkak)
MukaRakat terus lepaskan beribu ton bom (rima yang kan bongkar)
Tiap Metafora berlagak angker, namun makna tak lebih dari Casper
Kalian siap mainkan sajak pembantai bagai Jack the Ripper (yes sir)
Ini rakat beri kejutan di setiap pukulan rima dan ketukan
Hantam telinga tak sungkan-sungkan, biar jidat kaum sinis timbul kerutan
Di tiap invasi pasti rakat masih beraksi
Prosa kasih infeksi tanpa bisa divaksinasi
[Verse 4: Donny]
Tak terduga sa terjebak puisi
Berdiri satu kaki MukaRakat FloREZ
Sa pu rap masih lanjut, sa lupa tanda jeda
Lopa moro sa buat ko jadi sapu muka
Wala mazi-meze engko stop su
Jang tipu-tapu, jang begitu su ngero
Masih sa pu muka banggakan logat MukaRakat
Ko bilang kampong tapi sekarang sa su bikin heboh
[Verse 5: DFlow]
Lagi-lagi sa pu muka sa (wait), jangan gelisah
Masih sama sa, dalam rap ku takkan binasa
Jan coba ko bina sa, ini sa pu Kuasa
Kau mati bagai jenazah karena hip-hopku berbisa
Tak bisa bandingkan kami dengan yang lain
Teman kita beda kelas, beda cara main
Kau mau Wu-Tang Clan, ini Rakat Clan rakat punya rhyme
Sodara mo coba? mari ku takkan kalah saing
[Verse 6: Lil’ Q]
Masi sa pu muka, sa pu metafora membius seperti psikotropika
Jangan salah sangka jika telinga mendengar sesuatu yang buat ko murka
Wahai paduka, wahai penerka, jan terhanyut kerangka yang sa su reka
Sampai ko bertanya apakah? ini hanya ilusi optik kah?
Ketika ko sapu muka, MukaRakat masih tetap bertahan di jalur
Memecah belah dominasi dengan unsur kultur dari timur
Kata-kata terstruktur, tak perlu literatur atau bertafakur
Karena sa pu rima masih menyembur hingga nanti sa su berumur
[Verse 7: Lipooz]
Biarkan sa pu muka kasih penuh ko punya dunia
Supaya ko liat bagaimana movement ini menggeliat
Tak perlu teriak, vocal serakku lantang dan liar
Anak-anak di belakang teriak (jang kasih kendor bapa, tancap gas terus)
So persetan deng chorus, ini gayanya Philipus
Dan MukaRakat beminyak, we say f-ck the rules
Dinamika lyrical, mereka semua melirik eh
Sa didik rapper-rapper berlirik irit eh
Deskripsi
“Masih Sa Pu Muka” berfungsi sebagai deklarasi bahwa meski diterpa kritik, nama dan wajah MukaRakat tetap bertahan di garis depan skena rap. Dirty Razkal membuka dengan punchline referensi Wu-Tang (“protect ya’ neck”) dan citra “Flores Sound” yang menyambar pelan tapi mematikan, menegaskan identitas timur. Achy menyusul dengan energi panggung: ia menjadikan mikrofon senjata dan menggoda audiens untuk “harakiri” jika tak siap menandingi rakat. Saint Yowzha membawa metafora horor—mengaitkan Casper dan Jack the Ripper—untuk mengejek lirik dangkal para sinis.
Masuk ke Donny, dialek Flores-Larantuka dibiarkan mengalir bebas; ia merayakan “logat kampung” sebagai kekuatan, bukan kelemahan. DFlow mempertahankan nada provokatif—menyebut rap-nya “kuasa” dan menantang siapa saja bicara “depan muka”. Lil’ Q menambahkan lapisan psikedelik dengan rima “membius seperti psikotropika”, menegaskan kompleksitas teknik mereka tanpa perlu “literatur”. Akhirnya, Lipooz menutup dengan gaya mentorship, menolak aturan baku dan “mendidik rapper-rapper berlirik irit”.
Setiap verse menonjolkan frase “sa pu muka” sebagai simbol harga diri: apa pun serangannya, wajah MukaRakat tetap tegak. Musiknya—beat keras bertempo sedang dengan garis bass kental—mendukung aura bragging namun sarat kebanggaan budaya.
FAQs
Ungkapan dialek Flores berarti “masih wajahku”—simbol bahwa jati diri mereka tak tergeser.
Dirty Razkal, Achy, Saint Yowzha, Donny, DFlow, Lil’ Q, dan Lipooz.
Hip-hop/rap cypher bernuansa boom-bap dengan sentuhan kelasik scratch.
Keaslian, kebanggaan daerah, serta perlawanan terhadap kritik dan plagiat.
Tersedia di Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan platform digital lain.