Karna Ko

Lagu “Karna Ko” adalah karya emosional dari kolaborasi antara One Scoot dan grup Melanesian Boi, yang dirilis pada 28 April 2025. Lagu ini memadukan genre Hip Hop Reggae Papua dengan lirik yang mendalam dan penuh perasaan. Ditulis dan dibawakan oleh Anton, One Scoot, X Tation, Mas Rade, Kippin Rush, dan Kaka Bos, lagu ini menjadi refleksi nyata tentang patah hati karena pengkhianatan cinta. Dengan beat reggae yang melankolis, “Karna Ko” menggambarkan betapa dalamnya luka ketika kepercayaan dikhianati.

Lirik Lagu Karna Ko

[Intro]
Ko yang bilang kalau ko selalu dengan sa
Sa taruh harapan ikhlas dengan rasa
Seutuhnya tapi ko bagi dia

[Chorus]
Sa ni hancur karna ko wo wo wo wo
Pikiran kaco karna ko wo wo wo wo
Hati macam susah oh adoh
Nayung eh, ah pele cara tu eh

[Instrumental Drop]

[Verse 1]
Sip ya ko pu cara main bikin salting
Dan sa cuman bisa lihat ko pu akting
Trada sisa, hati susah, biar sudah
Ko jalan bawa ko pu cinta
Oh…
Terserah itu ko pu kisah cinta
Oh…
Sa kira itu cuman saya, ternyata ko su bagi rasa sama dia

[Chorus]
Sa ni hancur karna ko wo wo wo wo
Pikiran kaco karna ko wo wo wo wo
Hati macam susah oh adoh
Nayung eh, ah pele cara tu eh

[Instrumental Drop]

[Verse 2]
Lewa yah, ko kasih luka sa
Sa lemah yah, ko patah lova yah
Nanuwe anoqodin qapi nama na ire
Rade cinta tapi ko su kasih hancur eh
Rombok eh, ai luka pele
Mana mungkin sa percaya
Tapi nyata luka bahaya
Sampai ko bikin trada sisa untuk cinta
Ko bagi akan habis tanpa ada kisah
Ko pikir apa luka ko kasih baru saja ke saya
Terlalu dalam sa pu cinta untuk ko ya
Oh baby sh-t ya, ko bikin sa trauma untuk kenal ko saja

[Chorus]
Sa ni hancur karna ko wo wo wo wo
Pikiran kaco karna ko wo wo wo wo
Hati macam susah oh adoh
Nayung eh, ah pele cara tu eh

Deskripsi

Lagu “Karna Ko” mengangkat kisah patah hati yang disebabkan oleh pasangan yang tidak setia. Liriknya ditulis dengan gaya yang lugas namun menyentuh, mengekspresikan luka batin yang dalam. Di bagian chorus, pengulangan frasa “Sa ni hancur karna ko” menggambarkan trauma dan kekecewaan mendalam yang dirasakan oleh sang tokoh.

Verse pertama memperlihatkan bagaimana rasa percaya mulai runtuh ketika sang kekasih bermain dua hati. “Sa kira itu cuma saya, ternyata ko su bagi rasa sama dia” menjadi pengakuan pahit akan kenyataan yang menghancurkan.

Masuk ke verse kedua, suasana semakin emosional. Lirik seperti “Ko bikin sa trauma untuk kenal ko saja” menunjukkan dampak psikologis dari hubungan yang toksik. Selain itu, penyisipan bahasa daerah seperti “Nanuwe anoqodin qapi nama na ire” memperkuat identitas budaya Papua yang dibawa oleh para musisi.

Secara keseluruhan, lagu ini bukan hanya sekadar kisah cinta yang kandas, tetapi juga bentuk curahan hati yang nyata, apa adanya, dan relevan bagi banyak pendengar.

FAQs