Karna Beta Maluku

Lagu “Karna Beta Maluku” dari Tickang Palungku Ft. Chaken Aboru & Sommo adalah sebuah perayaan identitas dan kebanggaan sebagai anak Maluku. Dengan lirik yang penuh makna dan musik yang memadukan unsur tradisional dan modern, lagu ini menciptakan suasana yang membangkitkan semangat persatuan dan kecintaan terhadap budaya Maluku. Lagu ini menggambarkan bagaimana nilai kekeluargaan, tradisi, dan cinta terhadap tanah kelahiran menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Maluku.

Lirik Lagu Karna Beta Maluku

[Intro]
Karna beta Maluku
Karna ale Maluku
Karna dia Maluku
Karna katong Maluku

[Verse 1]
Muncul dari timur macam cahaya kas manyala
Nona-nona dong bakata laki-laki ni bahaya
Muka ondos laipose, su pasti kapala gaya
Minum sopi dalam kompleks, su pasti bakar menyala
Putar musik santai-santai, dari gunung turun pante
Gabung hip hop dengan kultur, dengar ini bukan laste
Pulang ka kampong, kumpul sodara deng gandong
Kalau dong tanya ose sapa, jawab dorang beta Maluku

[Verse 2]
Rasa cinta tanah Maluku, biking lagu par lapas rindu
Mare, tongka beta sorong bahu, katong baku keku
Pikol marga matarumah sejarah jadi saksi
Anak kampong maso rap, kas manyala ni tradisi
Beta pela ale gandong katong musti baku tau
Macam ade tongka kaka waktu susah di rantau
Putar lagu biking senang, inga kampong deng tamang
Tuang sopi dalam gelas, katong minong sang tarang

[Verse 3]
Malona from Maluku, Lealohi Samasuru
Hela rotang dalam kampong, minum sopi deng sageru
Bakar semangat tapi ingat jangan kaco
Laki-laki dar Aboru pakai rap coba maso (Mena Muria)
Soso masoso tanta-tanta dengan om-om
Ade kaka dong manari game-game biking rame ni negri (ala bapa)
Sodara dari Belanda su bakumpul
Akang cuma di Maluku, seret parang ni tra tumpul

[Chorus]
Ole sio sayang e, rasa sayang badan e
Jujaro, mungare, mari rapat kamari
Ole sio sayang e, rasa sayang badan e
Di Maluku, di Belanda, semua basudara e

[Post-Chorus]
Karna beta Maluku, karna ale Maluku
Karna dia Maluku, karna katong Maluku
Karna beta Maluku, karna ale Maluku
Karna dia Maluku, karna katong Maluku

[Verse 4]
Hena wasa waya, beta maso unju karya
Loko lenso sangko baniang deng salele tu kabaya
Bukang iko rame, tabaos game-game
Mahina dong badonci basena anggale
Karingat pica sadap sio ale
Uhele kele baku kele suet malele
Ini Maluku punya, jang coba sorong bole
Sodara sadap datang mengente toma nae, arika mangurebe

[Verse 5]
Karna beta Maluku, ini ana cucu
Lupa asap sadiki bale sopi tu tu tu tutup mulu
Yang laeng bole maju, sagu nomor satu
Beta bangga deng musik adat asal Maluku
Beta musik beda tapi seng apa-apa
Goyang sampai lombo takapa kapa
Jang tanya apa, la bagaimana
Ini lagu adat goyang kaki tangan deng kapala
Ada bambu gila deng saureka-reka
Asli Ambon lalu bilang par mereka
Tickang Palungku, Chaken Aboru
Langsung saja kaka Unu

[Verse 6]
Ombak datang dari laut, ombak hantam pinggir pante
Maso silahkan mari bikin pesta rame-rame
Jojaro ei jojaro deng mongare
Tickang Palungku siap Unu juga su sampe
Pukul Tifa, pukul sampai jiwa tu gila
Tuangisa dengar totobuang biking beat tapica
Cakalele jangan padede ingos malele
Kalau mundur beta kas tunju karena beta Maluku

[Chorus]
Ole sio sayang e, rasa sayang badan e
Jujaro, mungare, mari rapat kamari
Ole sio sayang e, rasa sayang badan e
Di Maluku, di Belanda, semua basudara e

[Post-Chorus]
Karna beta Maluku, karna ale Maluku
Karna dia Maluku, karna katong Maluku
Karna beta Maluku, karna ale Maluku
Karna dia Maluku, karna katong Maluku

Deskripsi

Lagu “Karna Beta Maluku” menonjolkan identitas budaya Maluku melalui lirik yang kuat dan penuh makna. Di awal lagu, liriknya langsung memperkenalkan kebanggaan menjadi bagian dari Maluku dengan menyebutkan bagaimana nilai adat dan tradisi dijunjung tinggi.

Pada verse pertama dan kedua, lagu ini menggambarkan bagaimana kehidupan di Maluku dipenuhi dengan semangat gotong royong dan kekeluargaan. Lirik seperti “Pulang ka kampong, kumpul sodara deng gandong” menegaskan bahwa kebersamaan adalah elemen penting dalam kehidupan masyarakat Maluku.

Chorus lagu ini mempertegas pesan utama, yaitu rasa bangga menjadi orang Maluku dan keinginan untuk menjaga tradisi serta kekeluargaan. Liriknya menggambarkan bahwa tidak ada yang bisa memisahkan ikatan persaudaraan di antara masyarakat Maluku, baik yang tinggal di tanah kelahiran maupun di perantauan.

Pada verse selanjutnya, unsur adat dan budaya Maluku semakin diperkuat dengan penyebutan alat musik tradisional seperti Tifa dan Totobuang. Lagu ini juga menyampaikan pesan bahwa musik dan tarian tradisional adalah simbol dari semangat dan identitas Maluku.

Secara keseluruhan, lagu “Karna Beta Maluku” adalah pengingat akan kekuatan dan keindahan budaya Maluku yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda.

FAQs

Apa makna lagu “Karna Beta Maluku” dari Tickang Palungku?

Lagu ini merupakan ungkapan kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya Maluku serta semangat persatuan di antara masyarakat Maluku, baik di kampung halaman maupun di perantauan.

Siapa saja yang terlibat dalam produksi lagu ini?

Lagu ini ditulis oleh Chaken Aboru, Kenza Stevi Trona, Kevin Thenu, Marcho Kakiailatu, Randie Simaela, dan Unu Tahamata serta diproduksi oleh Kenzatrona dan dimixing & mastering oleh Eighty Eight Creative Lab.

Apa pesan utama dalam lagu “Karna Beta Maluku”?

Pesan utama lagu ini adalah tentang pentingnya menjaga persaudaraan, adat, dan budaya Maluku sebagai identitas yang harus dilestarikan.

Bagaimana unsur musik dalam lagu ini mencerminkan budaya Maluku?

Lagu ini memadukan musik modern dengan unsur tradisional Maluku seperti Tifa dan Totobuang, menciptakan harmoni yang mencerminkan kekayaan budaya Maluku.

Apakah lagu ini hanya ditujukan untuk masyarakat Maluku?

Tidak, meskipun lagu ini berakar dari budaya Maluku, pesan tentang persatuan, cinta, dan kebanggaan terhadap identitas budaya relevan untuk semua orang.

Latest Songs

You cannot copy content of this page