“Surat Malam” dari Syameer adalah lagu yang penuh emosi, menggambarkan rasa rindu yang mendalam terhadap seseorang yang telah pergi. Liriknya yang puitis mengalir seperti sebuah surat terbuka, penuh harapan dan kesedihan. Lagu ini menjadi medium bagi Syameer untuk mengekspresikan perasaannya yang tak terungkapkan secara langsung.
Lirik Lagu Surat Malam
[Chorus]
Aku masih di sini, tunggu engkau kembali
Di tempat sama waktu kala tu kita bertemu dan kenali
Aku masih di sini, tunggu engkau kembali
Separuh mati menahan rindu, kadang diri aku hilang kendali
[Verse 1]
Harapan yang dulu kita tanam
Kini sendirian aku gali
Takdir yang sukar untuk dihadam
Kepergianmu takkan ku ganti
Udara ni aku hirup
Aromamu tak lagi di sini
Harapan ku tetap hidup
Masih menunggu engkau kembali
Dalam fikiran engkau berlari
Dan kehilanganmu aku cari
Sebab kau orang penting dalam hidup aku
Kau umpama oksigen, tanpa kau aku takkan mampu
Hirup udara yang segar, hati aku dah tercemar
[Chorus]
Aku masih di sini, tunggu engkau kembali
Di tempat sama waktu kala tu kita bertemu dan kenali
Aku masih di sini, tunggu engkau kembali
Separuh mati menahan rindu, kadang diri aku hilang kendali
[Verse 2]
Bila tentang kita aku pasrah
Terdampar dalam hujan dan ku basah
Sejalan namun tak lagi selangkah
Selak muka surat dan nama kau aku pangkah
Setiap saat jam di tangan mengetik
Sejurus kau pergi segala ruang menyempit
Tiada bunyi sesaat hati ku menjerit
Ibarat di kota dan aku hanya pelesit
Kau buat keputusan tak nak kembali
Di ruang itu ku berdiri sendiri
Kadang diri ibarat hilang kendali
Ditemani suara-suara yang pernah kau hantar
Dan segala kenangan yang pernah digambar
Aku harap semua kembali, walau harapan aku ditampar
Setiap malam akan aku isi
Tentang engkau ikhlasnya puisi
Dan ini bukan eksperimen
Walau berpisah itu hepotisis
Dan engkau lampu yang menerang
Dalam gelap hidup yang menegang
Aku masih lagi menunggu segala yang aku harapkan
Deskripsi
“Surat Malam” berkisah tentang penantian dan kerinduan yang seakan tak berujung. Liriknya menunjukkan rasa kehilangan yang begitu mendalam, hingga membuat Syameer terjebak dalam kenangan masa lalu. Pada Chorus, Syameer mengulang penantian yang tak pernah usai:
โAku masih di sini, tunggu engkau kembali.โ
Ia terus menunggu di tempat yang sama, berharap orang yang dirindukannya kembali. Kerinduan yang ia rasakan begitu menyakitkan, hingga ia merasa hilang kendali, seperti tersesat dalam perasaannya sendiri.
Verse 1 melukiskan rasa rindu yang begitu tajam. Syameer menggambarkan sosok orang yang dirindukannya sebagai seseorang yang tak tergantikan: โKau umpama oksigen, tanpa kau aku takkan mampu.โ Tanpa kehadiran orang tersebut, hidup terasa hampa dan berat. Harapan yang dulu mereka bangun bersama kini ia gali sendiri, menandakan betapa kesepiannya Syameer dalam melanjutkan hidup tanpa orang yang ia cintai.
Di Verse 2, suasana lagu semakin dalam dan melankolis. Syameer pasrah menerima kenyataan, meskipun hatinya masih terjebak dalam kenangan masa lalu:
โBila tentang kita aku pasrah, terdampar dalam hujan dan ku basah.โ
Syameer mencoba menutup cerita, namun namanya masih terukir di hatinya. Waktu yang terus berjalan hanya memperparah rasa sakitnya, hingga ia merasa sesak dan hidupnya seperti menyempit tanpa kehadiran orang tersebut.
Ia mengibaratkan sosok yang ia rindukan sebagai lampu yang menerangi hidupnya: โEngkau lampu yang menerang dalam gelap hidup yang menegang.โ Meskipun kenyataan pahit telah ia hadapi, Syameer tetap berharap segalanya bisa kembali seperti dulu, meski harapan itu kerap kali ditampar oleh kenyataan.