Beta Pigi

“Beta Pigi” adalah lagu yang penuh dengan emosi dan refleksi terhadap hubungan yang telah berakhir. Dengan lirik yang dalam dan penuh rasa sakit, lagu ini menggambarkan kisah tentang perpisahan, pengorbanan cinta, dan janji yang tak terpenuhi. Dinyanyikan oleh Carizo, lagu ini mengungkapkan bagaimana seseorang berusaha menerima kenyataan pahit setelah cinta yang ia perjuangkan hancur. Lagu ini juga memperlihatkan kedalaman perasaan sang penyanyi yang merasa terjebak dalam luka dan perasaan kecewa.

Lirik Lagu Beta Pigi

[Chorus]
Kalau seng bisa bilang tempo nona
Jang ale barmaeng cinta
Bawa janji yang su taika
Kecuali semua akang indah
Tapi kenyataan berbeda
Maaf beta pigi jua nona

[Verse 1]
Maaf beta harus pigi kasih tinggal ale
Janji yang kamareng seng mungkin akan mau bale
Cinta su tapele, saki beta kele
Beta makan cinta buta sampai rela ale biking beta robe
Hati itu kertas, kusut ale ramas
Kotor beta bilas tapi luka ale balas
Sisa-sisa ampas, hilang ale kabas
Lemon ose ramas, hati jadi panas, luka beta bakabas
Dan beta pamit bae-bae, kas kembali cinta yang se kasih
Luka pait beta gae, beta tarima semua rasa sakit
Buang saja akang pi, lalu beta sekarang mau pigi ah
Janji yang makang puji, bawa pulang akang dengan kuli
Beta minta maaf kalau su biking salah
Janji yang terucap, jang anggap par masalah
Ale robe, beta tempel akang deng majalah
Manangis seng guna, jang ale padede nona

[Chorus]
Kalau seng bisa bilang tempo nona
Jang ale barmaeng cinta
Bawa janji yang su taika
Kecuali semua akang indah
Tapi kenyataan berbeda
Maaf beta pigi jua nona

[Verse 2]
Rasa cinta yang dolo ale biking bangga
Sekarang tasisa luka yang musti beta rasa
Cukup deng carita, nona se kanapa?
Bicara jua parcuma, mau bale jua seng guna
Ucap di bibir kata cinta pono duka
Barmaeng hati nona cukup sampai di beta
Makang cabar deng orang pu mulut berdosa
Kanapa harus babual deng carita yang fakta jua seng ada
Mungkin dorang seng suka, atau seng mau lupa
Mau biking par masalah par katong dua bapisah
Cinta pono dusta, ale putar kata
Padis tikang talinga, bicara bae biking par bamarah
Sekarang su barubah, ikhlas beta tarima
Satu kata terucap, dangke banya lai nona
Stop sampai di sini, harap se pahami
Pisah akhir dari katong dua pung carita

[Chorus]
Kalau seng bisa bilang tempo nona
Jang ale barmaeng cinta
Bawa janji yang su taika
Kecuali semua akang indah
Tapi kenyataan berbeda
Maaf beta pigi jua nona

Deskripsi

Lirik “Beta Pigi” memuat ungkapan perasaan yang mendalam tentang perpisahan dan luka yang ditinggalkan oleh seseorang yang telah berjanji setia, namun akhirnya tidak bisa memenuhi janji tersebut. Pada bagian Chorus, lirik “Kalau seng bisa bilang tempo nona, jang ale barmaeng cintaโ€ฆ” mencerminkan rasa ketidakpastian dan penyesalan atas janji yang tidak bisa ditepati. Di sini, penyanyi meminta maaf dan mengungkapkan bahwa meskipun semua janji pernah indah, kenyataan yang ada berbeda.

Pada Verse 1, penyanyi menggambarkan rasa sakit yang muncul setelah janji-janji cinta tersebut tidak bisa terwujud. Lirik seperti “Hati itu kertas, kusut ale ramas” dan “Luka beta bakabas” menggambarkan perasaan yang penuh luka dan kekecewaan. Meski begitu, ia memilih untuk menerima rasa sakit tersebut dan melanjutkan hidupnya.

Verse 2 menggambarkan bagaimana rasa cinta yang dulu ada kini berubah menjadi luka dan kebingungan. Lirik seperti “Cinta pono dusta, ale putar kata” menunjukkan ketidakjujuran dalam hubungan tersebut, sementara “Sekarang su barubah, ikhlas beta tarima” menunjukkan bahwa meskipun terluka, sang penyanyi berusaha ikhlas menerima kenyataan dan melangkah maju.

Secara keseluruhan, lagu ini menggambarkan proses pemulihan setelah perpisahan dan bagaimana seseorang menerima kenyataan pahit tentang cinta yang telah hilang.

Latest Songs

You cannot copy content of this page