Nyanda Ada

Lagu “Nyanda Ada” karya Ever Slkr merupakan gambaran jenaka dari situasi sehari-hari yang sering dialami banyak orang. Dengan gaya bahasa khas daerah dan lirik yang penuh sindiran humoris, lagu ini menjadi cerminan budaya serta nilai sosial yang unik.

Lirik Lagu Nyanda Ada

[Verse 1]
Ta baru bangun, dia so di muka pintu
Dari amper siang ngana ada batunggu
Ngada datang pakita, ternyata ada mau
Kita so tau itu
Burung baterah di atas kadera
Nanti so siksa baru mengaku sudara
Hasil da jual tanah, ngana pakai samua
Baru mo basuara

[Chorus]
Pinjam doi (nyanda ada), pinjam motor (nyanda ada)
Nanti da perlu baru ngana batogor (nyanda ada)
Kalau mo pinjam doi, jangan datang kamari
Kita bukan koperasi

[Instrumental Drop]

[Verse 2]
Burung baterah di atas kadera
Nanti so siksa baru mengaku sudara
Hasil da jual tanah, ngana pakai samua
Baru mo basuara
Berakit-rakitlah ke hulu, berenang-renang ke tepian
Ada seratus pinjam dulu, nanti ganti besok siang
Nga pe kata-kata itu susah vor ta mo pegang
Serta kita tagih, ngana bailang

[Instrumental Drop]

[Verse 3]
Ta baru bangun, dia so di muka pintu
Dari amper siang ngana ada batunggu
Ngada datang pakita, ternyata ada mau
Kita so tau itu

[Chorus]
Pinjam doi (nyanda ada), pinjam motor (nyanda ada)
Nanti da perlu baru ngana batogor (nyanda ada)
Kalau mo pinjam doi, jangan datang kamari
Kita bukan koperasi

Deskripsi

Lirik “Nyanda Ada” menyampaikan cerita sederhana namun relevan bagi banyak pendengar.

Pada Verse 1, cerita dimulai dengan gambaran seseorang yang datang ke rumah dengan maksud tertentu. Kalimat seperti “Ngada datang pakita, ternyata ada mau” memberikan nada sindiran ringan tentang hubungan yang hanya muncul saat ada kepentingan.

Bagian Chorus menyajikan pengulangan frasa “nyanda ada” yang menjadi ciri khas lagu ini. Dengan nada lucu, penyanyi menegaskan bahwa ia tidak dapat memenuhi permintaan, baik itu uang maupun motor. Pesan ini sering kali menggambarkan realitas sosial tentang bagaimana seseorang terkadang hanya dianggap sebagai “koperasi” oleh orang lain.

Verse 2 menambahkan elemen sindiran dengan menyebut peribahasa seperti “Berakit-rakitlah ke hulu, berenang-renang ke tepian,” yang diputarbalikkan untuk menggambarkan ketidakjujuran seseorang. Lirik seperti “Ada seratus pinjam dulu, nanti ganti besok siang” menunjukkan ketidakpercayaan terhadap janji yang dibuat oleh pihak lain.

Secara keseluruhan, lagu ini berhasil mengemas isu sosial dengan humor dan irama yang menyenangkan. Pesan utamanya adalah untuk berhati-hati terhadap orang yang hanya mendekati saat ada kepentingan pribadi.

Banner

Latest Songs

You cannot copy content of this page