“Song of Sabdatama” adalah lagu dari Jogja Hip Hop Foundation (JHF) yang menggambarkan kebanggaan terhadap Yogyakarta, tanah kelahiran mereka. Lagu ini mengekspresikan semangat perjuangan dan penghormatan terhadap budaya, alam, dan identitas Jogja sebagai “hati” Pulau Jawa. Dengan menggabungkan lirik yang berisi pujian untuk budaya Jawa, serta kritik sosial dan politik, JHF membawakan sebuah karya yang penuh pesan dan makna. Lagu ini merupakan track kedua dalam mini album Trilogy of Jogja, yang memadukan hip hop dengan nilai-nilai tradisional.
Lirik Lagu Song of Sabdatama
[Chorus]
We are from Jogja, the heart of Java
Our rhyme is mantra, flows down like lava
We are from Jogja, the heart of Java
Our culture is weapon yeah, this song of Sabdatama
[Verse 1: M2MX]
Merapi ya iku, keraton ya iku
Segara ya iku, pancer ing tugu
Mijil tuwuh saka kono dumunungku
Yo Ngayogyokarto Hadiningrat negeriku
Nagari gemah ripah kang merdika
Kaya kang kaserat ing Sabdatama
Merapi ngelingake marang ing gusti
Segara ngelingake kudu ngidak bumi
[Verse 2: Balance]
Ngono kuwi jiwa Jawi
Manunggaling kawula Gusti
Mbalung sungsum pada diugemi
Minangka tekad dadi sesanti
Sadumuk bathuk sanyari bumi
Ditohi pecahing dada luntaking ludira nganti pati
Negeri merdika bakal tak belani
[Chorus]
We are from Jogja, the heart of Java
Our rhyme is mantra, flows down like lava
We are from Jogja, the heart of Java
Our culture is weapon yeah, this song of Sabdatama
[Verse 3: Kill the DJ]
Merapi horeg, laut kidul gedeg
Angin ribut, udan bledek
Tanda bumi reresik nandang gawe
Marang donya lan manungsane
Marang sedulur sikep kudu ngajeni lan ngopeni
Bumi pertiwi adalah saudara kami
Yang harus dijaga dan dihormati
Menerima sekaligus memberi
Budaya adalah senjata
Memanusiakan manusia
Bangun jiwanya, bangun raganya
Sentosa dalam puspa warna
[Chorus]
We are from Jogja, the heart of Java
Our rhyme is mantra, flows down like lava
We are from Jogja, the heart of Java
Our culture is weapon yeah, this song of Sabdatama
[Verse 4: GNTZ & Lukman]
In our land where we stand, never afraid coz we all friends
We may vary but hand in hand, appreciate and understand
Why democracy if occupied by oligarchy?
Nggo opo demokrasi nek mung arep do ngapusi?
Why religion if only try to kill humanity?
Nggo apa agama nek mung arep do mateni?
Hey oxymoron, you donโt need to teach me
Ra usah nggurui merga ora migunani
What Jogja want is harmony in diversity
Urip iku amrih piye isaning harmoni
We donโt care of what you say
Your ridiculous words will go away
Coz in this land where we stand
Weโll fight to the death until the end
[Chorus]
We are from Jogja, the heart of Java
Our rhyme is mantra, flows down like lava
We are from Jogja, the heart of Java
Our culture is weapon yeah, this song of Sabdatama
Deskripsi
Lirik “Song of Sabdatama” menyuarakan kebanggaan terhadap tanah kelahiran Jogja, sekaligus mengekspresikan komitmen untuk mempertahankan jati diri dan budaya. Dalam bait pertama, JHF menyebutkan berbagai simbol Jogja seperti Gunung Merapi, Keraton, dan Segara, yang melambangkan kekuatan alam dan tradisi yang selalu mengingatkan manusia untuk hidup selaras dengan bumi.
Lirik “We are from Jogja, the heart of Java, Our rhyme is mantra, flows down like lava” mencerminkan semangat lokal yang kuat, di mana lirik-lirik mereka adalah mantra yang mengalir seperti lava, membakar dan menyebarkan pengaruh positif. Di sisi lain, lirik juga menyentuh isu sosial dan politik, mengkritik oligarki dan ketidakadilan, seperti dalam “Why democracy if occupied by oligarchy?” dan “Why religion if only try to kill humanity?” Ini menunjukkan bahwa JHF tidak hanya berbicara tentang kebanggaan lokal, tetapi juga menentang ketidakadilan.
Lagu ini tidak hanya tentang kebanggaan terhadap Jogja, tetapi juga panggilan untuk melawan penindasan dan memperjuangkan keharmonisan dalam keberagaman, yang tercermin dalam lirik “What Jogja want is harmony in diversity.”
FAQs
Pesan utama lagu ini adalah kebanggaan terhadap Yogyakarta, serta panggilan untuk mempertahankan budaya dan melawan ketidakadilan sosial-politik.
“Sabdatama” adalah sebuah ungkapan yang mengacu pada kata atau mantra yang memiliki kekuatan spiritual dan kebijaksanaan, menggambarkan kekuatan budaya Jawa.
Lirik lagu ini mengkritik oligarki, ketidakadilan politik, dan agama yang digunakan untuk menindas, serta menyerukan harmoni dalam keberagaman.
Lagu ini adalah track kedua dalam mini album Trilogy of Jogja yang dirilis oleh Jogja Hip Hop Foundation.
JHF menggambarkan Jogja sebagai “hati” Pulau Jawa, dengan budaya yang kuat dan tanah yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan yang harus dijaga, melawan modernisasi yang mengancam.