Lirik Lagu Jula-Juli Jaman Edan

“Jula-Juli Jaman Edan” adalah lagu yang menggambarkan keadaan sosial dan politik di Indonesia dengan sentuhan humor khas JHF. Sebagai salah satu track dalam album Semar Mesem Romo Mendem, lagu ini menyampaikan kritik sosial yang tajam melalui lirik berbahasa Jawa yang mudah diingat dan irama hip hop yang asyik. Lagu ini dirilis pada 7 November 2014 di bawah label Java Hip Hop.

[Verse 1]
Pancen saiki jamane (jaman edan)
Munggah bulan numpak dokar (soyo edan)
Lha politikke saiki (kedangdutan)
Rakyate soyo kere (peh digoyang)
Pancen saiki jamane (jaman edan)
Niatku tuku manuk (oleh kurungan)
Politik rak do bingung (kentekan program)
Bokonge Inul (didol gram-graman)
Pancen saiki jamane (jaman edan)
Wedang kopi gula tebu (soyo edan)
Rakyate lah lha ngerti sopo (sing di gugu)
Ono koruptor watuk (hukume beres)
Sego kucing regane sewu
Rakyate luwe ra iso guyu
Rejeki seret kok ra metu-metu
We lha nasibe yo wes kui mau

[Chorus]
Jamane jaman edan, ora edan ra keduman
Pilih lali timbang salah, sing lali bener sing eling salah
Jamane jaman edan, melu edan ora tahan
Pilih lali timbang salah, sing lali bener sing eling salah

[Verse 2]
Arep tuku gemblem neng wa Tukiyem
Wong cilik podo meneng ketoke tentrem
Neng atine panas mbok getam-getem
Dendeng-dendeng goreng dioseng-oseng
Ono cewek degleng kok nyalon presiden
Ekonomi mampet krisis ra lungo
Kudu sabar terus marai soro
Ono udan gucuk gerimis linggis
Sing duwur do cek-cok rakyate meringis
Edan jamane wes edan
Duwe pitik loro dipangan macan
Politik saiki berantakan
Rakyat wes do melarat kurang mangan
Kapan iki rampunge krisis sosial
Ndelok arek wedok bokonge mekrok
Rakyat wes ndeprok isih ditabok

[Verse 3]
Pancen saiki jamane (jaman edan)
Endok penyu disosor meri (soyo edan)
Kudune mimpin sidang (malah nyanyi)
Politik saiki malih (dadi campursari)
Sewu kutho, sewu ning ati
Nengdi-nengdi wong cilik mati
Tiwas belani (milih DPR)
Jebul ngantukan (rung bolosan)
Politik umub (rakyate mumet)
Katon gremat-gremet (rejekine mampet)
Sepur Kluthuk kecemplung kali
Negorone ambruk elite lali
Pancen sakiki jamane (jaman edan)
Ngombe susu kecekel satpam (soyo edan)
Kok yo tego-tegone Sumanto (presidenku)
Yo bersatu padu milih sing kleru

Deskripsi

Lirik lagu “Jula-Juli Jaman Edan” menyoroti kondisi masyarakat dan politik Indonesia yang penuh dengan ketidakadilan dan ironi. Dengan gaya yang santai namun penuh makna, JHF menggunakan istilah “jaman edan” untuk menggambarkan situasi yang serba kacau, mulai dari korupsi yang merajalela, kesenjangan sosial, hingga masalah ekonomi yang menghimpit rakyat kecil.

Lagu ini juga memuat banyak metafora unik, seperti “endok penyu disosor meri” dan “sepur kluthuk kecemplung kali,” yang menggambarkan absurditas dalam kehidupan sehari-hari. Melalui liriknya, JHF mengajak pendengar untuk refleksi, tidak hanya mengkritisi kondisi yang ada tetapi juga menjaga moralitas di tengah kekacauan.

FAQs

Apa tema utama lagu “Jula-Juli Jaman Edan” dari JHF?

Tema utamanya adalah kritik sosial terhadap kondisi politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia yang digambarkan sebagai “jaman edan” atau masa kekacauan.

Apa yang membuat lagu ini unik dibandingkan lagu hip hop lainnya?

Keunikan lagu ini terletak pada penggunaan bahasa Jawa dengan metafora dan humor lokal, dikombinasikan dengan irama hip hop modern.

Apa pesan yang ingin disampaikan JHF melalui lagu ini?

Pesan utamanya adalah ajakan untuk tetap menjaga moralitas, kewarasan, dan kesadaran di tengah kondisi sosial yang penuh ironi dan absurditas.

Siapa saja yang terlibat dalam produksi lagu ini?

Lagu ini diproduksi oleh Jogja Hip Hop Foundation dan dirilis di bawah label Java Hip Hop sebagai bagian dari album Semar Mesem Romo Mendem.

Mengapa lagu ini masih relevan hingga sekarang?

Lagu ini relevan karena isu-isu yang diangkat, seperti ketidakadilan dan kesenjangan sosial, masih sering terjadi di masyarakat, sehingga pendengarnya dapat terus merasakan keterhubungan dengan pesan yang disampaikan.

Jula-Juli Jaman Edan